Kejadian awan panas guguran gunung api semeru yang terjadi secara tiba-tiba di penghujung tahun 2021, tentu memberikan luka yang mendalam bagi masyarakat terdampak dan seluruh masyarakat Indonesia. Menurut perkembangan kondisi pada tanggal 15 Desember 2021, telah terkonfirmasi bahwa saat ini sebanyak 4.885 penduduk harus pergi dari rumahnya dan bertahan di tenda pengungsian untuk sementara waktu, sampai situasi dan kondisi lingkungan rumah mereka kembali aman dengan mengikuti arahan untuk kembali ke rumah masing-masing yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat.
Melihat kondisi demikian, Tim Gerak Cepat (TGC) Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Ditjen Kesmas yang tergabung dalam tim Kementerian Kesehatan langsung terjun ke tengah masyarakat pengungsian untuk melakukan edukasi serta pendampingan kepada pengungsi terdampak awan panas gunung api semeru agar tetap sehat dan kembali bugar. Salah satu aktivitas yang digagas adalah dengan mengajak masyarakat yang berada di pengungsian untuk berolahraga dan senam bersama dipandu promkes puskesmas dan dibantu Pramuka SBH sebagai instruktur dengan tetap menjalankan protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan menjaga jarak. Hal ini bertujuan agar semua pengungsi tetap sehat, bugar dan terhindar dari paparan Covid-19.
Tim TGC bekerjasama dengan Universitas Gajah Mada untuk Live report dari Health Emergency Operation Center untuk melaporkan keadaan bencana dan situasi keadaan pengungsi. Kegiatan lain seperti penyuluhan kesehatan juga dilakukan bersama relawan bencana dan melibatkan Pramuka Peduli dan Saka Bakti Husada. Tidak hanya itu, tim TGC Promkes bersama mitra Enesis Group mendistribusikan logistik, seperti masker kain, spanduk, kipas angin, beberapa jenis flyer (CTPS, Asi Eksklusif, Jaga Ibu Hamil Jaga Lingkungan, Olahraga Terprogram), puzzle Isi Piringku, rompi TGC, layar film, tumbler, baliho, media edukasi ular tangga, tenda pleton, selimut, healthy kit, serta produk minuman. Untuk penguatan pesan, media promosi kesehatan dipasang di tempat pengungsian agar masyarakat selalu ingat dan menjaga kesehatannya walau masih di pengungsian.
Sebuah langkah kecil yang datang dari kepedulian terhadap masyarakat terdampak awan panas guguran gunung api semeru tersebut, diharapkan mampu memberikan dampak positif baik secara kesehatan fisik maupun mental selama masyarakat yang berada di lingkungan pengungsian tersebut.
Kontributor:
Bayu Aji, SKM, MScPH
Eunice Margarini, SKM, MIPH
Sukandar, SKM, M.H
Ibrahim Dwi Rudianto, S.I.Kom, MM
Editor:
Marsha Anindita, S.Ds