Penulis : Tim Content KlikDokter
Osteoporosis sering kali diasosiasikan dengan usia lanjut. Namun, kenyataannya, kondisi ini juga bisa menyerang remaja. Menyadari dan memahami osteoporosis pada usia dini sangat penting, karena remaja adalah periode di mana massa tulang mencapai puncaknya, memberikan dasar untuk kesehatan tulang di kemudian hari.
Pengertian
Osteoporosis adalah kondisi di mana tulang menjadi rapuh dan poros, meningkatkan risiko patah tulang. Hal ini terjadi karena kepadatan tulang menurun, menjadikan tulang kehilangan kekuatan dan tahanannya....Selengkapnya
Penulis : Tim Content KlikDokter
Osteoporosis sering kali diasosiasikan dengan usia lanjut. Namun, kenyataannya, kondisi ini juga bisa menyerang remaja. Menyadari dan memahami osteoporosis pada usia dini sangat penting, karena remaja adalah periode di mana massa tulang mencapai puncaknya, memberikan dasar untuk kesehatan tulang di kemudian hari.
Pengertian
Osteoporosis adalah kondisi di mana tulang menjadi rapuh dan poros, meningkatkan risiko patah tulang. Hal ini terjadi karena kepadatan tulang menurun, menjadikan tulang kehilangan kekuatan dan tahanannya.
Penyebab
Penyebab osteoporosis pada remaja meliputi:
-
Keturunan: Riwayat keluarga dengan osteoporosis dapat meningkatkan risiko.
-
Gizi Buruk: Kurangnya asupan kalsium dan vitamin D.
-
Aktivitas Fisik yang Rendah: Olahraga meningkatkan kepadatan tulang.
-
Gangguan Makan: Anoreksia atau bulimia dapat mengganggu pembentukan tulang.
-
Penyakit Kronis: Seperti penyakit celiac atau gangguan endokrin.
-
Penggunaan Obat-obatan Tertentu: Seperti kortikosteroid dalam jangka panjang.
Gejala
Pada tahap awal, osteoporosis mungkin tidak menunjukkan gejala. Namun, ketika kondisinya memburuk:
Diagnosis
Diagnosis osteoporosis melibatkan:
-
Tes Kepadatan Tulang (DXA): Mengukur kepadatan mineral tulang.
-
Tes Darah dan Urin: Mengukur kadar kalsium dan vitamin D serta fungsi ginjal dan tiroid.
-
Rontgen: Dapat menunjukkan patah tulang atau retakan.
Pengobatan
Pengobatan osteoporosis meliputi:
-
Suplemen: Kalsium dan vitamin D.
-
Bisfosfonat: Obat yang memperlambat kerusakan tulang.
-
Terapi Hormon: Seperti estrogen, terutama bagi perempuan yang telah menopause.
-
Latihan: Terutama latihan berat badan untuk meningkatkan kekuatan tulang.
Pencegahan
Langkah pencegahan meliputi:
-
Diet Seimbang: Makanan kaya kalsium dan vitamin D.
-
Olahraga: Aktivitas berat badan seperti berjalan atau angkat beban.
-
Hindari Rokok dan Alkohol: Kedua faktor ini dapat mengurangi kepadatan tulang.
-
Cek Kesehatan Rutin: Terutama jika ada riwayat keluarga dengan osteoporosis.
Komplikasi
Komplikasi dari osteoporosis antara lain:
Referensi
-
World Health Organization. (2019). Osteoporosis: Review of the evidence for prevention, diagnosis, and treatment.
-
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Pedoman Penanganan Osteoporosis.
-
National Osteoporosis Foundation. (2017). What is Osteoporosis and What Causes It?
-
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2018). Riset Kesehatan Dasar mengenai Osteoporosis.
Meskipun osteoporosis sering kali dianggap sebagai kondisi yang mempengaruhi orang tua, penting untuk memahami bahwa remaja juga dapat terpengaruh. Mengambil langkah-langkah pencegahan pada usia dini, seperti diet seimbang dan olahraga rutin, dapat memberikan dasar yang kuat untuk kesehatan tulang seumur hidup. Bagi mereka yang berisiko, deteksi dini dan intervensi dapat mencegah perkembangan penyakit dan komplikasinya.
Artikel lainnya yang membahas penyakit dan gejala osteoporosis sudah pernah tayang di KlikDokter.