Dermatitis atopik adalah radang kulit yang menimbulkan gejala gatal, kering, ruam merah, hinga pecah-pecah.
Pengertian
Dermatitis atopik, juga dikenal sebagai eksim, adalah kondisi di mana kulit mengalami peradangan yang menyebabkan kemerahan, gatal, kekeringan, dan pecah-pecah. Kondisi peradangan ini dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lama, bahkan bertahun-tahun.
Dermatitis atopik seringkali muncul pada area kulit yang memiliki lipatan, seperti dahi, area sekitar mata dan telinga, sisi leher, dalam siku, belakang lutut, dan area selangkangan.
Kadang-kadang dermatitis atopik juga dapat disertai dengan penyakit alergi lainnya. Kondisi ini lebih sering terjadi pada bayi dan anak-anak, tetapi juga dapat terjadi pada orang dewasa.
Penyebab
Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat menyebabkan dan menimbulkan gejala dermatitis atopik.
-
Makanan, seperti susu, ikan, telur, jeruk, kacang-kacangan, dan gandum.
-
Alergen non-makanan, seperti debu, deterjen, sabun, dan parfum.
-
Stres.
-
Gangguan emosi.
-
Suhu yang ekstrem, seperti cuaca dingin dengan kelembapan rendah dan udara kering.
Gejala
Gejala dan tanda-tanda dermatitis atopik yang paling mudah dikenali adalah rasa gatal yang sangat mengganggu. Sensasi gatal ini biasanya memburuk pada malam hari dan dapat mengganggu tidur penderitanya.
Ketika rasa gatal semakin parah, Anda mungkin sulit menahan keinginan untuk menggaruk. Namun, menggaruk dapat memperburuk kondisi kulit Anda. Garukan dapat menyebabkan kulit berdarah, rasa gatal semakin intens, dan dapat menyebabkan infeksi sekunder.
Selain rasa gatal, ada beberapa tanda lain yang dapat dikenali, seperti:
-
Kulit yang berwarna kemerahan atau kecokelatan.
-
Munculnya benjolan kecil yang berisi cairan.
-
Dalam jangka waktu yang lama, kulit dapat menjadi tebal, pecah-pecah, bersisik, dan kasar.
Meskipun dermatitis atopik lebih sering muncul di area kulit yang memiliki lipatan, kondisi ini sebenarnya dapat muncul di seluruh permukaan kulit.
Diagnosis
Proses diagnosis dermatitis atopik dapat dilakukan oleh dokter dengan mengumpulkan informasi tentang riwayat medis dan kebiasaan menggaruk (pruritus).
Pengobatan
Pengobatan dermatitis atopik fokus pada faktor pencetus, termasuk alergen makanan. Biasanya dokter akan meresepkan antihistamin yang memiliki efek penenang untuk mengurangi rasa gatal pada malam hari.
Namun, jika terdapat gejala gangguan saluran pernapasan, mungkin Anda akan membutuhkan antihistamin yang tidak menyebabkan kantuk.
Pemberian antibiotik dapat dilakukan jika terdapat penyakit lain yang menyertai dermatitis atopik. Untuk mencegah kulit menjadi kering, penting untuk menjaga hidrasi kulit dan menggunakan pelembap.
Hindari penggunaan sabun beralkali. Jika alergi kulit yang Anda alami cukup parah, Anda mungkin memerlukan kortikosteroid topikal melalui suntikan.
Pencegahan
Anda dapat melakukan beberapa langkah untuk mencegah kambuhnya dermatitis atopik. Salah satu langkah utamanya adalah menghindari faktor pencetus dermatitis atopik. Jika alergi Anda disebabkan oleh debu, hindarilah debu.
Jika alergi Anda terhadap susu, hindarilah makanan dan minuman yang mengandung susu. Beberapa langkah berikut juga dapat membantu:
-
Rutin membersihkan perlengkapan tidur. Ganti seprai dan sarung bantal minimal dua minggu sekali.
-
Gunakan selimut saat tidur, terutama jika Anda tidak tahan dengan udara dingin.
-
Lakukan pembersihan rumah secara rutin.
Komplikasi
Dermatitis atopik dapat menyebabkan beberapa komplikasi, antara lain:
-
Gatal kronis yang menyebabkan kulit menjadi bersisik. Kondisi ini disebut neurodermatitis dan ditandai dengan munculnya bercak gatal pada kulit.
-
Infeksi kulit. Garukan yang terus-menerus dapat menyebabkan luka terbuka pada kulit, meningkatkan risiko infeksi oleh bakteri dan virus, termasuk virus herpes simpleks.
-
Masalah pada mata. Gejala komplikasi pada mata meliputi gatal di sekitar kelopak mata, blefaritis (radang kelopak mata), dan konjungtivitis (radang pada selaput konjungtiva).
-
Dermatitis iritan. Kondisi ini biasanya memengaruhi orang-orang yang pekerjaannya seringkali melibatkan tangan yang basah dan terpapar sabun keras, detergen, dan desinfektan.
-
Gangguan tidur. Sensasi gatal yang terus-menerus dapat menyebabkan gangguan tidur yang sering. Akibatnya, kualitas tidur Anda dapat menurun.
-
Masalah perilaku. Penelitian menunjukkan adanya hubungan antara dermatitis atopik dengan gangguan kekurangan perhatian dan hiperaktivitas, terutama pada anak-anak yang juga mengalami gangguan tidur.
Bila Anda menggalami penyakit ini, segera konsultasikan ke dokter spesialis kulit untuk penanganan dan pengobatan lebih lanjut.
Referensi:
Artikel serupa tentang penyakit dermatitis atopik sudah pernah tayang di KlikDokter.