KELOMPOK USIA :

Bayi dan Balita < 5 Tahun

Gizi Bagi Ibu Menyusui

Gizi Bagi Ibu Menyusui

Kecukupan Gizi Ibu Menyusui Kunci ASI Lancar Berkualitas

 

Setiap ibu ingin memberi yang terbaik bagi buah hatinya, termasuk ASI (air susu ibu) secara eksklusif minimal selama 6 bulan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri, karena selain harus mencukupi kebutuhan gizi ibu menyusui, banyak hal lain yang mempengaruhi kemampuan ibu untuk menyusui.

 

Pemberian ASI eksklusif merupakan hak setiap ibu dan memiliki banyak manfaat, seperti

  1. Merupakan metode kontrasepsi yang aman dan murah, karena mengurangi frekuensi terjadinya kehamilan.

  2. Meningkatkan hormon oksitosin yang membantu mengecilkan rahim, sehingga membantu mengurangi risiko pendarahan pada masa nifas. 

  3. Mengurangi risiko anemia akibat kekurangan darah, karena berkurangnya pendarahan.

  4. Menyusui menguras energi dan tubuh biasanya akan mengambil kalori dari timbunan lemak, sehingga membuat tubuh cepat langsing kembali seperti semula.

     

BACA: Mari Kenal Ciri-ciri ASI Berkualitas

 

Nutrisi untuk Ibu Menyusui

Berbeda dengan ibu hamil dan ibu yang tidak menyusui, nutrisi yang dibutuhkan oleh ibu menyusui tak hanya untuk mencukupi kebutuhan gizinya saja, tapi juga ASI untuk anaknya. Selama 6 bulan pertama, ASI adalah satu-satunya makanan dan sumber zat gizi bagi bayi, sehingga harus bisa mencukupi semua kebutuhan nutrisinya. Kenali nutrisi atau gizi yang dibutuhkan oleh ibu menyusui, yaitu

  1. Karbohidrat

    Ibu menyusui membutuhkan tambahan sekitar 500 kalori lebih banyak dari biasanya. Kalori ini diperoleh dari karbohidrat sebagai sumber gizi utama untuk ibu menyusui dan makanan seperti nasi, gandum, oatmeal dan kentang.
    Namun, kebutuhan kalori yang dibutuhkan setiap ibu ini berbeda-beda, tergantung dari berat badan ibu, metabolisme tubuh serta frekuensi menyusui. Yang perlu diingat adalah ibu harus makan jika merasa lapar. Siapkan camilan sehat di sela-sela waktu makan besar, agar tubuh tetap berenergi.

  2. Protein

    Protein dibutuhkan tidak hanya untuk pemulihan tubuh ibu setelah melahirkan, tapi juga pembentukan sel-sel dan jaringan tubuh bayi. Bayi baru lahir membutuhkan kecukupan asupan protein untuk mendukung perkembangan otak, organ tubuh, dan saraf yang baik.
    Protein bagi ibu menyusui bisa diperoleh dari sumber protein hewani, seperti telur, ikan, daging ayam, daging sapi dan susu, serta sumber protein nabati seperti tempe, kacang-kacangan, dan tahu.

  3. Lemak

    Kebutuhan gizi ibu menyusui lainnya adalah lemak, dalam hal ini lemak sehat atau asam lemak. Lemak dibutuhkan untuk mengoptimalkan tumbuh kembang bayi serta merupakan sumber energi lainnya. Asam lemak bisa diperoleh dari makanan seperti ikan, kacang-kacangan, dan daging sapi
    Ikan yang kaya asam lemak, seperti ikan salmon dan ikan kembung, mengandung AHA, DHA dan Omega-3, yang dapat mendukung perkembangan otak dan mata si kecil.
    Hindari makanan yang mengandung lemak trans atau lemak tidak sehat, seperti gorengan, junk food dan makanan olahan, serta ikan laut yang mengandung merkuri tinggi, seperti makarel dan ikan tongkol.

  4. Vitamin dan Mineral

    Ibu menyusui membutuhkan vitamin dan mineral lebih banyak dari biasanya. Berikut adalah vitamin dan mineral penting yang harus dikonsumsi oleh ibu menyusui.


    Kalsium

    Kalsium merupakan zat gizi ibu menyusui yang harus dipenuhi untuk pembentukan tulang dan gigi bayi. Jika ibu kekurangan kalsium, bayi akan mengambil cadangan kalsium dari tubuh ibu, dan mengakibatkan ibu berisiko mengalami osteoporosis atau kondisi tulang yang keropos dan mudah patah. Kalsium juga dapat membuat ASI keluar lebih lancar dan banyak. Makanan sumber kalsium antara lain susu dan keju.


    Zat Besi

    Zat besi dibutuhkan dalam pembentukan sel-sel darah merah. Kekurangan zat besi mengakibatkan ibu berisiko terkena anemia atau kekurangan darah, sehingga mudah lelah dan merasa lemas. Zat besi juga dibutuhkan untuk mendukung tumbuh kembang bayi, terutama perkembangan otak. Zat besi bisa diperoleh dari daging merah, hati ayam atau sapi, kacang-kacangan dan sayuran hijau, seperti bayam dan brokoli.

    Vitamin C

    Vitamin C kaya antioksidan dan dapat membantu perbaikan jaringan dan pemulihan tubuh ibu setelah melahirkan. Vitamin C juga mendukung pertumbuhan tulang dan gigi, serta pembentukan kolagen pada tubuh bayi.  Makanan sumber vitamin C antara lain buah jeruk, tomat dan brokoli.

    Vitamin B2 dan B12

    Vitamin B2 mendukung perkembangan otak dan saraf bayi, sehingga bayi bisa tumbuh kembang optimal. Sedangkan, vitamin B12 membantu meningkatkan kualitas dan produksi ASI, sehingga ASI bisa keluar lebih banyak.


    Vitamin E

    Vitamin E yang kaya antioksidan membantu memperbaiki sel dan jaringan tubuh serta meningkatkan daya tahan tubuh ibu. Vitamin E juga mendukung kesehatan kulit dan mata ibu dan bayi. Makanan sumber vitamin E antara lain bayam, asparagus dan alpukat. 

 

BACA: Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil Terpenuhi, Kehamilan Pasti Lancar

 

Sayuran untuk Meningkatkan Kualitas ASI

Sayur kaya antioksidan dan mengandung nutrisi yang dapat memaksimalkan produksi ASI. Berikut adalah sayuran yang harus dimasukkan ke dalam menu makanan ibu menyusui untuk meningkatkan kualitas ASI.

 

  1. Bayam

    Bayam kaya akan kandungan kalsium, asam folat dan vitamin K yang dapat memperlancar ASI.
  1. Daun Katuk

    Daun katuk mengandung senyawa papaverine dan fitosterol yang dapat meningkatkan produksi hormon oksitosin dan prolaktin, sehingga memperlancar produksi ASI.
  1. Daun Kelor

    Daun kelor mengandung flavonoid dan polifenol, yang dapat merangsang produksi hormon menyusui dan melancarkan produksi ASI. Sayur olahan daun kelor menjadi alteratif yang murah dan mudah untuk ibu meningkatkan kualitas ASI
  1. Wortel

    Wortel kaya akan vitamin C yang berperan dalam meningkatkan daya tahan tubuh ibu menyusui, serta vitamin A yang dapat meningkatkan kualitas ASI.  Wortel dapat dimakan langsung, dimasak sebagai kombinasi dalam masakan sayur atau dijadikan jus.
  1. Kangkung

    Masukkan kangkung ke dalam menu sehari-hari untuk mencukupi kebutuhan nutrisi harian, seperti karbohidrat,  protein, serat,  kalsium, fosfor,  kalium, dan vitamin C,  serta meningkatkan jumlah produksi ASI.

 

Susu untuk Ibu Menyusui

Berat badan bayi bertambah sebesar rata-rata 20-30 gram per hari, dan ASI merupakan sumber gizi utama untuk menambah berat badan bayi. Oleh karenanya, kualitas ASI penting untuk menjaga kenaikan berat badan bayi sesuai grafik pertumbuhannya.

Kualitas ASI ditentukan oleh asupan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi ibu menyusui. Namun, jika asupan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi tidak cukup untuk menambah berat badan bayi, ibu bisa mengkonsumsi susu untuk ibu menyusui yang dilengkapi dengan zat gizi berikut ini.

  1. Asam Folat

    Salah satu nutrisi penting yang harus ada dalam susu ibu menyusui adalah asam folat. Selain untuk menambah berat badan bayi, asam folat juga dibutuhkan untuk memperlancar produksi ASI.\
  2. Protein

    Kandungan protein yang terdapat dalam ASI, yaitu asam amino esensial, merupakan sumber energi yang dibutuhkan oleh ibu. Asam amino esensial juga dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan otak anak.  Namun, asam amino esensial tidak dapat diproduksi oleh tubuh, sehingga harus dipenuhi oleh makanan. 
  1. DHA

    DHA juga berfungsi untuk mendukung perkembangan otak bayi secara optimal, dan merupakan salah satu jenis asam lemak omega-3. Mengonsumsi makanan, seperti makanan laut, dan susu yang kaya kandungan DHA dapat membantu menaikkan berat badan bayi.
  2. Kalsium

    Kalsium merupakan zat gizi utama dalam ASI yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang dan gigi bayi, serta mencegah pengeroposan tulang pada ibu. Susu ibu menyusui yang berfungsi untuk menaikkan berat badan bayi harus kaya akan kandungan kalsium.  
  1. Zat Besi

    Kekurangan zat besi bisa menjadi salah satu penyebab berat badan bayi tak kunjung naik. Untuk itu Ibu perlu minum susu ibu menyusui untuk menambah asupan zat besi dan berat badan bayi. 

 

Walaupun gizi ibu menyusui sudah terpenuhi, Ibu harus tetap menjaga perilaku hidup sehat, agar ibu dan bayi bisa menjalani masa menyusui dengan baik. Menjaga kesehatan ibu saat hamil, merupakan investasi penting untuk masa depan anak

 

Kalender

Kampanye Kesehatan


Media Publikasi


Sosial Media


Podcast