Panduan Imunisasi Polio 2024: Tujuan, Prosedur, dan Jadwal


Panduan Imunisasi Polio 2024: Tujuan, Prosedur, dan Jadwal

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk memerangi polio, salah satunya melalui imunisasi. Imunisasi polio pada tahun 2024 dilakukan melalui Pekan Imunisasi Nasional (PIN) 2024, yang bertujuan untuk memutus rantai penularan polio serta melindungi anak-anak Indonesia dari serangan polio. 

 

Sebagai langkah awal, Sub PIN (Pekan Imunisasi Nasional) Polio 2024 tahap pertama telah dilakukan pada tanggal 15 Januari hingga Maret 2024 sebagai tanggapan cepat pemerintah terhadap wabah polio yang terjadi pada akhir Desember 2023. Sekitar 8,7 juta anak berusia 0-7 tahun di wilayah sasaran Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Daerah istimewa (DIY) Yogyakarta telah dijangkau melalui Sub PIN Polio ini, yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan RI bekerja sama dengan pemerintah provinsi dan kabupaten, World Health Organization (WHO) dan UNICEF. Adapun tahap kedua Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024 dilaksanakan di 27 provinsi mulai tanggal 23 Juli 2024.

Penyebab & Gejala Polio

Polio bisa terjadi pada siapa saja, namun umumnya menyerang anak-anak berusia di bawah 5 tahun. Polio atau poliomyelitis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio, dan termasuk dalam golongan human enterovirus. Virus ini berkembang biak dalam usus dan saluran pencernaan manusia, serta dikeluarkan melalui tinja. 

 

Polio merupakan penyakit yang berbahaya, karena menyerang saraf, terutama pada tulang belakang dan batang otak, sehingga dapat menyebabkan kesulitan bernapas, kelumpuhan, hingga kematian. Penularannya melalui kontak langsung orang ke orang, atau masuk ke dalam mulut melalui air atau makanan yang telah terkontaminasi tinja yang mengandung virus polio. 

 

Kebanyakan atau lebih dari 90% orang yang terinfeksi virus polio tidak menunjukkan gejala atau bergejala ringan. Masa inkubasi virus polio biasanya sekitar 3-6 hari dan gejala yang timbul setelahnya bisa dibagi menjadi tiga kategori yaitu:

1. Polio non-paralisis

Gejalanya berupa demam, muntah, lemas, letih, sakit tenggorokan, meningitis, dan sakit pada kepala, kaki, tangan, leher dan punggung.

2. Polio paralisis

Awalnya, gejala polio paralisis menyerupai non-paralisis, namun setelah satu minggu gejala lainnya mulai muncul, seperti nyeri atau kram otot, kehilangan refleks tubuh, lemah pada otot, kaki dan lengan, kemudian paralisis atau kelumpuhan yang bisa bersifat sementara atau tetap. 

3. Sindrom pasca polio

Meski telah sembuh, polio sangat mungkin muncul kembali, kadang 15-40 tahun setelah pertama kali terinfeksi. Gejalanya bisa meliputi lemah otot dan sendi, nyeri otot dan penurunan massa otot, mudah lelah dan lesu, sulit bernapas terutama saat tidur, sulit menelan, sulit berkonsentrasi, dan depresi. 

 

BACA: Apa Itu Polio

Tujuan dan Manfaat Imunisasi Polio

Imunisasi polio merupakan bagian dari program imunisasi dasar wajib bagi anak di Indonesia. Tujuannya mencegah penyebaran penyakit polio dan melindungi anak-anak dari terinfeksi virus polio.

Vaksin polio adalah imunisasi yang diberikan untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap virus polio, yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian, terutama pada anak-anak.

Manfaat dari vaksin polio antara lain

  • Merangsang produksi zat antibodi dalam tubuh, yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh terhadap polio.

  • Mengurangi risiko tertular atau terinfeksi polio.

  • Mengurangi tingkat keparahan dan komplikasi saat terinfeksi virus polio.

  • Mengurangi tingkat penularan dari orang ke orang.

Prosedur Imunisasi Polio

Penyakit polio bisa dicegah dengan imunisasi. Biasanya, vaksin polio diberikan saat bayi baru lahir secara bertahap hingga usia 18 bulan. Berdasarkan ketentuan jadwal imunisasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), vaksin polio dosis berikutnya diberikan saat anak berusia 2 bulan, 4 bulan dan 6 bulan. Jika membutuhkan perlindungan lebih, anak bisa diberikan vaksin polio booster satu kali di usia 5 tahun.

 

Pemberian imunisasi polio diberikan melalui dua cara, yaitu tetes oral dan suntikan dengan prosedur sebagai berikut:

 

1. Vaksin Polio Tetes Oral 

OPV (oral polio vaccine) atau vaksin tetes oral diberikan dengan meneteskan vaksin pada mulut. Biasanya, diberikan sebanyak 4 kali pada bayi usia 1, 2, 3 dan 4 bulan.

 

2. Vaksin Polio Suntikan

IPV (inactivated polio vaccine) adalah vaksin yang diberikan melalui penyuntikan ke dalam kulit atau otot oleh petugas kesehatan terlatih. Biasanya diberikan dua kali di usia 4 dan 9  bulan.

 

Efek Samping Vaksin Polio

Imunisasi polio pada umumnya tidak menyebabkan demam. Demam yang muncul setelah imunisasi adalah salah satu tanda bahwa tubuh sedang membentuk kekebalannya. Anggota keluarga tidak perlu cemas karena efek samping imunisasi bersifat sementara dan dapat diatasi dengan mengompres bagian yang bengkak atau memberikan obat penurun panas saat terjadi demam

 

Namun, ada hal-hal yang bisa dilakukan sebelum imunisasi polio untuk mengurangi efek sampingnya, yaitu

 

  • Memberitahukan petugas vaksin riwayat alergi yang pernah anak Anda alami.

  • Menginformasikan jika anak sedang mengalami demam atau menderita penyakit infeksi tertentu. Jika anak sedang batuk pilek, selama tidak ada demam dan penyakitnya tidak parah, ia masih bisa divaksin. Namun, tetap beritahukan kepada petugas kesehatan kondisi anak sebelum menerima vaksin. 

  • Memberitahu jika anak menderita penyakit autoimun, yang dapat melemahkan daya tahan tubuhnya.

  • Menginformasikan obat-obatan, suplemen, atau produk herbal yang sedang dikonsumsi anak pada saat imunisasi. 

Jadwal Imunisasi Polio

Pastikan anak mendapatkan imunisasi polio lengkap sebelum berusia 5 tahun. Jika belum pernah atau terlambat, anak harus segera melengkapi status imunisasinya. Anda pun bisa mengecek jadwal imunisasi polio 2024, yang akan dilakukan seminggu setelah tanggal 23 Juli 2024, di Puskesmas masing-masing daerah.

 

Sekarang, tak ada lagi alasan untuk tidak memberikan imunisasi polio kepada anak, karena Kementerian Kesehatan RI menyediakan layanan imunisasi polio gratis di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Mari kita wujudkan bersama Indonesia bebas polio!

 
KEMITRAAN
Satu tindakan kecil hari ini dapat membantu mencegah penyebaran penyakit. Mari dukung kampanye kesehatan untuk menjaga kesehatan kita dan orang-orang di sekitar kita.
MEDIA PUBLIKASI
ARTIKEL TERKAIT