Bahaya Narkoba Sinte yang Menyasar Kalangan Pemuda

 

Bahaya Narkoba Sinte yang Menyasar Kalangan Pemuda


Bahaya Narkoba Sinte yang Menyasar Kalangan Pemuda

Mahasiswa salah satu kampus di Jawa Barat tersebut duduk termenung di sudut ruangan tempat saya bekerja. Ruangan multi-fungsi tersebut sedang digunakan oleh tim asesmen terpadu untuk mewawancarai dua orang klien.

Saya menghampiri mahasiswa semester empat tersebut dengan lemparan sebuah senyuman. Dia tampak nyaman. Sebotol air mineral saya bukakan untuknya. Dia berterima kasih.

Saya mencoba melakukan dialog kecil sebelum asesor dari unsur penyidik dan konselor adiksi datang. Anak muda ini ternyata berasal dari Karawang. Satu kota tempat saya lahir, hanya berbeda kecamatan. Katanya, dia mengenal narkoba ketika bermain di warung internet. 

Saat bermain game, dia turut mencium aroma atas asap yang dihembuskan teman di bilik sebelahnya. Baunya menyengat dan tampak sama dengan beberapa waktu lalu dia temukan di tempat yang sama. Dia penasaran dan bertanya jenis rokok apakah yang digunakan oleh temannya tersebut.

Teman warnet-nya tersebut kemudian menjelaskan jika rokok yang dihisapnya adalah tembakau sinte yang dibeli dari salah satu akun Instagram penjaja sinte. Dia pun turut mencoba menghisapnya. Katanya, dia merasakan ada efek langsung. Ada sensasi tenang dan membuat dia lupa atas segala tekanan dan masalah hidupnya.

Sinte adalah sebutan para user untuk jenis-jenis narkotika sintetik baru. Umumnya merupakan sintetik kannabinoid yang secara fungsional memang mirip dengan efek dari penggunaan tetrahydrocannabinol (THC), zat paling aktif yang ada di dalam ganja. Zat sintetik ini mengikat reseptor cannabinoid yang sama di otak dan organ lain. 

Laman emcdda.europa.eu menyebutkan jika awalnya zat-zat ini dikembangkan sekitar 40 tahun terakhir ini dengan fungsi terapeutik, khususnya untuk melawan nyeri. Namun, dalam perjalanannya, para pembuat zat-zat tersebut memiliki kesulitan untuk memisahkan dampak negatif berupa ketergantungan dari zat tersebut.

Seperti mahasiswa yang saya temuai tersebut, dari awalnya yang hanya penasaran lalu mencobanya satu kali hisap, dia langsung berencana untuk memakai kedua kalinya. Kemudian, dia mencoba membeli langsung kepada penyedia narkoba sintetik dengan level adiksi puluhan kali lipat dibandingkan ganja tersebut.

Di kesempatan yang lain, beberapa klien pecandu akut sintetik mengaku mengalami penurunan konsentrasi. Faktanya yang bersangkutan memang sering “blank” ketika ditanya oleh para asesor. Para asesor harus mengulang pertanyaan yang sama agar klien bisa menjawab dengan benar maksud dari pertanyaan tersebut.

Kelompok usia pemuda tampaknya menjadi sasaran empuk para penjaja narkotika sinte ini. Seperti rilis di laman justice.gov pada Mei 2021 lalu, empat orang pemuda ditangkap atas ulahnya menjaja narkotika tersebut di berbagai laman internet. Mereka mampu melayani para konsumen di 50 negara bagian di Amerika Serikat dengan omset mencapai lebih dari satu juta dollar AS. Nilai yang sangat fantastis tersebut dicapai hanya dalam kurun waktu satu tahun empat bulan.

So, hati-hatilah dengan rayuan maut narkotika sintetik ini. Sekali terjerat, maka sangat sulit terlepas dari jeratan candunya. Ketika sudah mencandu seseorang, maka dampak negatif lambat laun akan menyerang Anda. 

CDC, lembaga pusat pengendalian dan pencegahan penyakit di AS, misalnya menyebut jika sintetik kannabinoid ini dapat bereaksi terhadap detak jantung yang cepat, muntah, agitasi, kebingungan, dan halusinasi.

Bahkan, CDC juga menyebutkan jika beberapa harus mendapatkan bantuan dari layanan medis darurat atau layanan di unit gawat darurat rumah sakit atau bahkan layanan unit perawatan intensif. Mengerikan!!

 

 

Kalender

Artikel Terkait