Program Inovasi Edukasi Kesehatan

3 Cek Kunci Komitmen


 
3 Cek Kunci Komitmen

Bila warga bilang iya, belum tentu maksudnya iya. Makanya, dikenal, iya-iya tapi tidak (dilakukan). Dalam tradisi Indonesia,iya memang tidak otomatis berarti iya. Kebanyakan hanya demi sopan santun (tidak enak untuk menolak). Karena itu, dalam KAP, mengunci komitmen menjadi tahapan yang penting, khususnya agar iya menjadi iya beneran.

Ada tiga cek yang dapat dilakukan edukator kesehatan.

Pertama, cek pemahaman. Bila warga paham mengapa dia mengatakan iya, maka komitmennya bisa dibilang lebih kuat ketimbang tidak paham apa-apa. Maka itu, edukator dapat melempar pertanyaan-pertanyaan untuk memeriksa pemahaman warga.

“Jadi, bagaimana nih imunisasi virus rota-nya, Bu Susi?”
“Iya, saya mau!”
“Supaya..,,?”; “Berapa kali?”

Kedua, cek keteguhan. Edukator dapat menyangsikan warga dalam rangka meneguhkan. Angkatlah tantangan-tantangan yang kemungkinan akan dihadapi warga untuk melakukan perilaku sehat. Bila warga tetap teguh, komitmennya bisa dibilang lebih kuat lagi.

“Beneran mau imunisasi? Nanti pulang kalau ngobrol dengan tetangga, mereka bilang ini itu, Ibu berubah pikiran?”
“Tidak, Bu Kader! Mereka kan tidak tahu bahayanya diare berat. Ngeri, saya, mah!” 

Ketiga, cek rincian. Rincian dimaksudkan untuk membantu warga memvisualisasikan apa yang dia mau lakukan. Edukator dapat bertanya seputar 5W + 1H: apa, kapan, bersama siapa, di mana, mengapa dan bagaimana.

“Alhamdulillah, Ibu beneran mau, ya. Kapan mau ke Puskesmas? Jam berapa? Ke sananya, bagaimana? Apa mau saya antar?”

Tiga langkah kunci komitmen sederhana ini tidak membutuhkan banyak waktu. Palingan dua menitan. Yang dibutuhkan hanya percaya diri dan sedikit nekat.

 

 

Kuningan, 26 Mei 2025 – RR/ Forum KAP