Tips Komunikasi Perubahan Perilaku

Awalnya, KAP disusun bagi edukator kesehatan yang bermodal dengkul. Tidak ada anggaran undang mengundang, konsumsi, transportasi, kebersihan, dll. Caranya dengan numpang

Kalau jaga di toko kue atau permen, petugas mesti melayani dengan senyum. Menyambut konsumen dengan senyum. Bersuara ramah dan menggoda

Dengan kapur, mentor membuat titik seukuran jempol di papan tulis. Lalu bertanya kepada kita semua, “Apa yang kalian lihat?” “Titik putih!”

Orang yang hafal bisa jadi melakukan. Orang yang paham belum tentu melakukan.  Dalam dunia ilmiah (barat), hafal dan paham diurutkan dalam

Praktisi KAP sebisa mungkin menghindari perdebatan. Kalau pun orang mengemukakan argumen tertentu untuk mendukung sikapnya, hindari adu argumen. Praktisi KAP

Di bungkus rokok ada gambar. Seram-seram. Tenggorokan bolong. Gigi hancur. Paru-paru rusak, dll. Mungkin ini strategi agar perokok berhenti atau mengurangi

Dalam banyak kasus, pemberian ASI Eksklusif terganjal nenek si bayi. Ibunya berniat kuat tapi nenek minta ditambah yang lain, entah

Orang yang mau mengedukasi dan mengajak orang lain mesti pintar ngobrol. Ingat ya, ngobrol. Bukan pintar ngomong. Kalau hanya pintar ngomong,

Orang itu punya pagar, yang menentukan apakah dia mau menyimak pesan yang kita sampaikan atau tidak. Kalau pagarnya terkunci, pesan

Ada cerita dibalik jurus itu. Sekitar sepuluh tahun lalu saya ikutan uji coba sebuah modul gizi. Tim lapangan dilatih KAP

CKG tak banyak berguna bila tidak bisa mengubah perilaku warga. Seseorang diberitahu HbA1c-nya 8 tapi tetep makan tinggi gula, ya

Dalam respon wabah Campak di Sumenep, nakes sering ditantang warga: ‘Kalau anak saya kenapa-kenapa setelah imunisasi, siapa tanggung jawab?’ Ada yang

Ceritanya begini.  Di masyarakat berbudaya lisan, seperti Indonesia, cerita itu penting. Tanggal 26 Desember tahun 2004 lalu, setelah merasakan gempa kuat,

Jangan salah, binatang yang paling banyak membunuh manusia itu bukan singa, ular, atau buaya tapi nyamuk. Satu jenisnya saja, yang

Emang ada dokumen tertulis, semacam berita acara hasil musyawarah warga, yang memutuskan orang TBC harus dijauhi? Ada dokumen tertulis yang

“Orang Indonesia tak suka baca tapi lebih suka ngobrol. Makanya, waktu bicara, jangan pakai bahasa tulisan tapi bahasa lisan.” Bahasa lisan

Tidak jarang tuan rumah tidak mau keluar meski kader jumantik sudah ketak-ketok, memencet bel atau teriakkan salam. Menghadapi beragam situasi

50% ngobrol. 50% kerja sesuai penugasan. Semakin sering datang, semakin banyak porsi ngobrolnya. Rumus ngobrolnya: Tanya untuk dapat topik yang disukai

“Kalau KAP, permainan-permainannya model low cognition, ya, Ibu Bapak Guru.” Itu pengantar sesi KAP untuk DBD (Demam Berdarah Dengue) bersama 40

BIAS-nya kan masih lama? Bulan depan atau malah dua bulan lagi. Untuk apa edukasi sekarang? Edukasi perlu waktu.  Siswa saja dikasih ujian

Model edukasi untuk mengubah sikap perilaku dapat dikelompokkan menjadi 1) high cognition and 2) low cognition. Yang pertama menekankan olah

Edukator kesehatan bicara banyak panjang lebar belum tentu ada hasilnya. Terutama bila orang tidak menyimak. Pesan masuk telinga kanan, keluar

Kerja kader itu ada dua. Kerja teknis, seperti nimbang menimbang, ukur mengukur, catat mencatat, senter menyenter. Dan kedua, kerja ngobrol.

Forum KAP kadangkala mendapat pertanyaan: permainan apa ya yang cocok untuk topik ini atau itu? Pertanyaan ini berkenaan dengan permainan pembelajaran

Salah satu cara mencegah penyangkalan atau reaksi emosional seperti marah, tidak terima atau sedih berlebihan saat menerima kabar kurang bagus

Situasi kelompok yang dihadapi edukator beragam. Dari sisi pengorganisasian, ada kelompok terorganisir. Ada pula yang tak terorganisir. Kelompok yang terorganisir pada

Edukasi mesti membuat para lansia tertawa senang. Tapi bagaimana caranya, ya? Salah satunya mungkin bisa dengan permainan. Tapi permainan seperti apa,

Tak sedikit lansia hidup kesepian dan merasa tak berguna. Mereka membutuhkan teman berbagi cerita dan pengakuan sosial. Di sisi lain,

Seorang ibu jumantik di sesi KAP bertanya bagaimana membuat warga mau secara mandiri memeriksa jentik di rumahnya? Ini pisau bermata dua

Ibu hamil kan tak suka diceramahi. Mereka lebih suka didengarkan. Mereka butuh teman curhat. Butuh dukungan teman-teman “senasib seperjuangan”. Supaya

Anak muda memiliki gaya komunikasi sendiri. Gayanya tidak sama dengan orang tua balita atau lansia. Karena itu, cara edukasinya jangan

Karena pekerjaan, edukator kadang mesti mengedukasi dan mempersuasi orang yang berstatus lebih tinggi. Ada risiko di sini, yaitu orang yang

Adakalanya orang lain, termasuk rekan sesama edukator, menunjukkan perilaku yang kurang berkenan. Lalu, dengan itikad baik, kita memberi masukan. Tujuannya

Untuk penyakit-penyakit yang ditakuti, sampai membentuk stigma yang membuat orang sakit dijauhi atau dikucilkan, KAP memilih strategi mengikuti arus, validasi

Pemberian makanan lazimnya disambut syukur dan sukacita oleh penerima. Namun, hal ini tidak berlaku pada sebagian orang tua yang menerima

Raising awareness atau meningkatkan kesadaran suka diartikan sebagai mengubah kondisi dari tidak tahu menjadi tahu. Dari masa bodoh ke merhatiin.  Penyakit

“Ngomong sama dia enak, nyambung!” Dibahas di artikel sebelumnya, orang nyambung membantu orang bercerita atau berpendapat lebih banyak dengan 1) tidak

Setelah mencoba-coba skenario hipotetif bersama ibu-ibu kader di Rawa Buntu, Tangerang Selatan (24/5/25), dihasilkan revisi strategi pesan mengurangi stigma TBC

Apakah setiap pertanyaan yang dilontarkan warga mesti dijawab? Sebetulnya tidak selalu. Setidaknya, tidak perlu langsung dijawab. Lho, kok bisa begitu?  Begini.  Kalau warga bisa

“PMT Pemulihan harus menjadi kebutuhan orang tua. Jangan mereka berpikir ini kerjaannya kader atau tenaga kesehatan. Kader sibuk antar ke

Bila warga bilang iya, belum tentu maksudnya iya. Makanya, dikenal, iya-iya tapi tidak (dilakukan). Dalam tradisi Indonesia,iya memang tidak otomatis

“Dalam waktu dekat kita akan deklarasi Bebas TBC di 2 RW, “ujar bu Kapus dalam sambutannya. Sebetulnya, bukan hanya TBC yang

Dalam edukasi warga, permainan tidak berdiri sendiri. Permainan diantar dengan pertanyaan-pertanyaan dan ditindaklanjuti dengan pertanyaan-pertanyaan pula. Semua itu menjadi bagian

Orang yang rendah hati dimuliakan atau ditinggikan. Ini adalah ajaran agama yang penting dipegang edukator kesehatan. Penting karena bila dimuliakan/ditinggikan, edukator lebih

“300 ribu orang Indonesia meninggal gara-gara sakit jantung. 300 ribu lagi karena stroke. Ngeri kali ini, Ibu Bapak!” Mendengar statistik seperti

“Bapak Ibu sekalian, mulai sekarang, mari kita hilangkan stigma TBC di masyarakat. Jangan jauhi pasien TBC. Jangan kucilkan. Kasih semangat

“Ngomong sama dia enak, nyambung!” Pernah dengar komentar seperti itu?  Orang yang nyambung memang asyik. Jadi betah berlama-lama ngobrol. Ngobrol lama tapi

Dalam pelatihan di Pusat Pelatihan KAP Komunitas NTB (13/3/25) satu seorang partisipan bertanya tentang KAP untuk perilaku merokok. “Bagaimana modelnya?

Seorang kawan mengabarkan rabies mewabah di daerahnya. Per 25 April, 6 orang meninggal.  Virusnya ditularkan melalui gigitan hewan terinfeksi yang kemudian

Tidak mudah meyakinkan orang tentang sesuatu yang tidak tampak dan baru akan tampak nanti di masa depan. Termasuk di sini,

Yang dimaksud sebagai aset komunikasi dalam KAP adalah sesuatu non-fisik yang membantu kelancaran edukasi dan persuasi tatap muka. Contohnya, skenario

Dalam pelatihan KAP di Institut Kesehatan YARSI Mataram (13/3/25), seorang peserta bertanya, “Apakah KAP bisa digunakan untuk edukasi berhenti merokok?” Saat

Hari #1 pelatihan KAP bersama ibu-ibu kader di Puskesmas Pembantu Malaka Jaya (17/4/2025) menghabiskan 45 menit untuk membahas dan berlatih

“Pak, sudah CKG belum? Cek Kesehatan Gratis?”“Apa? Cek kesehatan. Untuk apa? Saya kan ga sakit!_“Hmm. Itu motor, cakep kelihatannya, Pak.“Ha

“Saya sudah ajak mereka berkali-kali tapi tetap tak mau imunisasi (anak),” ujar seorang guru dalam pelatihan di Pusat Pelatihan KAP

“Saya suka khawatir warga akan bilang, ah tahu apa sih kamu!?” ujar seorang kader yang mengikuti pelatihan di Pusat Pelatihan

Dalam artikel sebelumnya tentang menghadapi kata-kata pedas dari warga, edukator disarankan agar 1) bersiap akan kemungkinan itu (agar tak kaget)

Pesan nonverbal (tanpa kata-kata) berbicara lebih kencang ketimbang pesan verbal (kata-kata). Makanya, kalau bu bidan gizi bertanya pada para ibu

Bukan mentang-mentang dulu lahiran dibantu paraji (dukun beranak atau di bidan lewu di Kalimantan, belian di Lombok) lalu paraji dijadikan

Edukator kesehatan kadang suka bersedih hati mendapatkan penolakan yang secara eksplisit disampaikan warga. Sedih karena maksud kita kan baik. Semata-mata

Ngajak orang itu ada waktu-waktu emasnya. Teorinya memang begitu. Studinya lumayan banyak. Perubahan perilaku lebih berpeluang untuk berhasil bila dimulai

Menjadi konsultan mahasiswa adalah pekerjaan pertama selepas dari UNICEF. Kebetulan ada mahasiswa doktorat FKM UNAIR tengah menyiapkan disertasi tentang KAP

Banyak masalah kesehatan terkait dengan pola makan tidak seimbang. Di antaranya, PTM (Penyakit Tidak Menular), seperti jantung, diabetes, stroke, darah

Dalam ilmu mengajak atau persuasi ada teknik yang berusaha mempengaruhi orang secara bertahap (sequential influence techniques). Dua di antaranya adalah

Dalam menyusun alur pertanyaan KAP mengadaptasi beragam model fasilitasi diskusi-aksi. Salah satunya, FFID atau Fact Feeling Interpretation Decision Making (Wilson,

Bertanya adalah salah satu jalan mudah untuk belajar. Namun, kadang niat kita bertanya dipandang sebagai “serangan” oleh pihak yang ditanya.

Teorinya, untuk “menjual” kita mesti menguasai produk agar mampu menjawab semua pertanyaan konsumen dengan memuaskan. Tapi, bila produk yang kita

Ada metode konseling yang isinya 3 langkah sbb.Langkah pertama, lakukan penilaian perilaku dengan bertanya, mendengarkan dan mengamati.Langkah kedua, analisis kesulitan

Teorinya jelas. Menyampaikan kelebihan (apresiatif), ketimbang kesalahan/kekurangan, lebih memotivasi orang untuk mengubah sikap/perilaku karena orang merasa dihargai. Dengan begitu, “pagar”

Sesekali saya diajak mengikuti kegiatan penyusunan modul. Proses yang umum terjadi: Penyusunan modul (Desk work) Uji Coba (Pilot/Pre test) Sosialisasi (Pengenalan modul) Pelatihan (Tahap

Tampaknya, yang dibutuhkan masyarakat edukasi kesehatan, bukan edukasi program.  Lho, memang apa bedanya? Edukasi program menonjolkan informasi tentang program kesehatan. Edukasi kesehatan

Belajar KAP itu seperti belajar naik sepeda. Orang tak perlu diberitahu: Sepeda adalah alat transportasi menggunakan tenaga manusia untuk gerakkan

Kanker itu sangat ditakuti tapi kurang dipahami warga. Kurang lebih, demikian pembelajaran dari hasil Survei UNICEF Nielsen Kuartal 4 2024.  Sejumlah

Jika perilaku sudah lama dibekap norma masyarakat dan setiap intervensi orang lain dipertanyakan, pendekatan apa yang lebih berpeluang? Metode KAP bertumpu

Orang acapkali berpikir keterbatasan waktu akan menyulitkan edukator menyampaikan pesan secara lengkap. Kalaupun bisa, caranya jadi terburu-buru.  Dalam perspektif KAP, masalah

Persamaan, termasuk dalam perilaku negatif, dapat membangun kepercayaan, kemudian membuka jalan bagi persuasi. Mungkin terdengar kurang elok tapi sebetulnya lumayan

Survei UNICEF Nielsen Kuartal 4 tahun 2025 mencoba mencari tahu apa yang dipikirkan publik tentang penyakit berbahaya bagi anak balita.

Jadi, bagaimana caranya merumuskan pesan KAP? Caranya sama seperti merumuskan pesan komunikasi perubahan perilaku. Konsep sama. Bedanya waktu eksekusi (menurunkan konsep).

Kira-kira, bagaimana ya pesan edukator untuk ajak warga CKG (Cek Kesehatan Gratis) Apakah dengan mengatakan CKG adalah apresiasi negara bagi warga

Pesan KAP memiliki struktur agak berbeda dengan pesan di dunia akademik, birokrasi, atau kolegial. Sekedar contoh (sama sekali bukan mengevaluasi),

Rasanya, semua orang pernah mendengar kata kanker. Semua juga sepakat penyakit itu berbahaya. Tapi, apakah semua orang tahu penyebabnya? Publik perlu

“Kok bisa ya? Padahal, kemarin masih kelihatan sehat.” Kemarin ngobrol dengan kawan. Pagi tadi dikabarkan meninggal karena jantung. Mendadak sekali.  Sebetulnya sih

Dalam komunikasi untuk kampanye sebuah program, perlu dilakukan riset kecil, emosi-emosi apa yang memicu warga untuk melakukan perubahan perilaku. Atau

Pertama, kita lempar pertanyaan fakta, tentang kejadian di keluarga demi membangun agenda pembicaraan. Kedua, pertanyaan emosi, yang membantu orang-orang bercerita

Munggahan Jumat lalu (28/2/25) diisi dengan sesi kuliah bersama mahasiswa S2 Ilmu Gizi FKM Unhas via zoom.  Setelah menyampaikan sejarah,

80% orang yang diabetes tidak tahu dirinya diabetes. Hanya 20% orang diabetes yang menyadari dirinya diabetes. Ini hasil survei di

“Tapi untungnya sudah tersedia, periksa gratis buat yang tercinta.”Nada/irama lagu “Indung-indung”   Itu sambungan salawatan saat berlatih KAP bersama ibu-ibu Muslimat Provinsi

Untuk apa menyelenggarakan edukasi pada masyarakat umum, apalagi kelompok warga yang tak ada sangkut pautnya dengan TBC? Bukan pasien TBC

Bukan satu dua guru yang menyampaikan harapan agar orang tua mendapat edukasi tentang imunisasi. Harapan ditujukan kepada tenaga kesehatan berlatar

Penyakit apa saja yang menurut publik paling mematikan bagi perempuan? UNICEF Nielsen Kuartal 4 2024 melempar pertanyaan itu pada 2000 responden

Kebanyakan orang menyervis motornya secara berkala. Minimal, dalam masa garansi yang dilakukan di bengkel resmi. Padahal kan motornya tidak mogok

Salah satu model percakapan yang dapat diandalkan dalam edukasi waktu terbatas adalah yang berangkat dari bertanya. Tapi bukan bertanya basa-basi,

“Ini adalah sepeda, sebuah alat transportasi yang menggunakan tenaga manusia dengan cara dikayuh sehingga dua rodanya berputar. Bersepeda melibatkan 2

Komunikasi nonverbal sangat penting dalam edukasi terbatas waktu, seperti di meja layanan.  Karena lebih cepat sampai pada orang dibandingkan pesan kata-kata,

“Di layanan, waktunya terbatas. Antrian panjang. Lama sedikit, orang protes. Bagaimana bisa menerapkan KAP?” Ini pertanyaan kerap ditanyakan mereka yang ingin

Sejumlah penyakit dapat diatasi bila diketahui secara dini. Salah satunya adalah kanker serviks. Bila diketahui secara dini, peluang menyembuhkan kanker

Teorinya, bayi sejak lahir sampai 6 bulan hanya boleh diberi ASI Saja atau ASI Eksklusif. Namun, kenyataannya, tak lama setelah

Di suatu forum seorang jurim (juru imunisasi) bercerita atasannya menegur halus. “Apa tidak kebanyakan ketawa itu sesi edukasinya. Mungkin pelajarannya

Dalam Survei UNICEF Nielsen Q3 2024, sebanyak 2000 responden di 6 kota besar ditanya, “Dalam beberapa bulan belakangan, apakah Anda

Di Forum KAP ada kumpulan anak muda yang sering ikut mengisi kegiatan pelatihan maupun  edukasi. Latar belakang mereka beragam. Ada

Ada masalah-masalah kesehatan sensitif yang orang enggan mendengarnya. Karena membuat malu, sedih, takut, khawatir, atau emosi lainnya. Membicarakan dengan apa

Survei UNICEF Nielsen Q3 2024 menanyakan pada 2000 responden di 6 kota besar, apakah penyakit-penyakit berikut menular, tidak menular, atau

Kalau masalah perilakunya masalah sosial, rasanya sulit mengandalkan pendekatan atau metode privat alias perorangan. Apalagi bagi masyarakat Indonesia, yang katanya

Persamaan (similarity) adalah salah satu elemen persuasi yang ampuh, termasuk ke dalamnya adalah persamaan profil antara komunikator dan komunikan. Teorinya,

Bila suatu metode perubahan perilaku diuji coba di lapangan oleh Si Penyusun dan berhasil mengubah perilaku warga, apakah bisa disimpulkan

Layanan tes IVA untuk periksa kanker serviks sudah tersedia cukup lama di Puskesmas tapi ibu-ibu yang memanfaatkannya hanya sekitar 7%

Adakalanya kerja edukator kesehatan menemui kendala. Salah satunya, warga yang meremehkan. “Tahu apa sih bu kader ini?”; “Bu Bidan kan

“Karena satu desa, para bumil pastilah sudah saling kenal. Jadi, tidak perlulah (sesi perkenalan itu),” ujar satu penanggap terhadap bab

Ada masalah kesehatan yang sensitif dibicarakan. Yang kalau dibicarakan apa adanya membuat orang malu, khawatir, tersinggung, atau malah emosi. Perlu

“Posternya sudah diuji coba?” “Oh, tentu sudah. Sebelum finalisasi, kami sudah kumpulkan warga, buat FGDs, lalu kami lempar sejumlah pertanyaan, seperti

“Saya khawatir orang-orang apalagi tokoh meremehkan kami. Memangnya kamu siapa? Bagaimana caranya agar mereka mau mendengarkan kami?” tanya seorang mahasiswa

“Pak, masalah malaria ini tidak kalah penting dari stunting. Tapi selama ini, perhatian yang diberikan padanya kecil sekali. Tak heran,

“Wah, berat badan adik Budi tetap kurang ini.” “Wah, berat badan adik Budi naik dari bulan lalu.” Misalkan dua umpan balik di

Rekan promkes Jawa Timur menanyakan apa beda model KAP 1.0 dan KAP 2.0?  Sekedar latar belakang. KAP 1.0 diwakili KAP untuk

Apakah model Pelatihan KAP bisa diaplikasikan pada kelompok tokoh agama? Bukan hanya yang muda-muda tapi tokoh senior. Seperti ketua MUI

Menurut seorang ahli, orang itu lebih mudah berubah saat berada di clean slate, semacam lembar baru atau awal baru.  Menurut Katy

Ini cerita seorang rekan promkes mendampingi kelas ibu hamil. Dalam pertemuan pertama, dia mengamati bagaimana edukasi berlangsung. Berlangsung seperti penyuluhan

“Waktunya tak cukup bila semua orang menulis pendapat (di kartu metaplan). Yang punya ide, bicara saja.” Begitu kata seorang fasilitator saat

Polio sangat berbahaya. Mudah menular pula. Sekali anak kena, kakinya lumpuh seumur hidup. Tidak bisa disembuhkan, meski dibawa ke mana-mana. Di

Sesi edukasi imunisasi HPV tengah berlangsung paralel di kelas 5 & 6 dengan edukator peserta ToT KAP imunisasi HPV.  Sementara, di

Agar bermakna, belajar mesti aktif. Minimal para pembelajar aktif di kepalanya. Menyimak, mencerna, mengingat-ingat. Lebih mantap lagi bila pembelajar juga

Pengobatan TBC membutuhkan waktu tidak sebentar. Pasien TBC SO perlu minum OAT (obat anti tuberculosis) sampai 6 bulan. Pasien TBC

Jantung, stroke, kanker, dan penyakit-penyakit PTM lainnya merupakan penyakit pembunuh tingkat atas di negeri ini. Karena itu, warga semestinya paham

Orang suka berpikir edukator kesehatan mestilah pandai dan lancar bicara, cas cis cus. Apakah selalu begitu? Dalam perilaku berkomunikasi, ada yang

Sesi belajar teori perubahan perilaku sudah membahas 2 teori dasar. Pertama, teori yang memandang orang perorangan berubah perilakunya demi tujuan

Buku KIA dicetak jutaan kopi. Cantik desain dengan gambar warna-warni. Dibagi gratis setiap bumil di negeri ini. Dengan demikian, masalah

Bagi Teori TTM (The Transtheoritical Model), perubahan perilaku bukan suatu peristiwa, misalnya dari hobi makan minum manis lalu menjadi tidak

Siang tadi (2/10/24) sejumlah praktisi KAP bertemu praktisi KAP PKRS (Promosi Kesehatan Rumah Sakit) dalam zoom. Diskusi singkat tentang kolaborasi

Klinik A berhasil mengubah perilaku makan 1000 orang dalam setahun. Posyandu B berhasil mengajak 30 orang mengubah perilaku makannya dalam setahun. Apakah

Yang dimaksud di sini bukan edukasi untuk prestasi belajar, nilai, ujian, atau pengayaan kognitif tapi edukasi yang berorientasi aksi, perilaku

Variabel independen kedua dalam TPB (Theory of Planned Behaviour/ Teori Perilaku yang Direncanakan) adalah norma subjektif.  Norma kok subjektif? Bukankah norma

1 dari 3 variabel independen dalam TPB (Theory of Planned Behaviour/ teori perilaku yang direncanakan) adalah sikap. Sikap dipandang bertanggung

Setiap teknik KAP ada ceritanya sendiri, yang kebanyakan berasal dari kejadian-kejadian di lapangan. Termasuk di sini, mengenalkan nama secara menancap.  Terkait

Dari Kupang, tim Portkesmas kemarin yang tengah memfasilitasi ToC KAP, mengirim rekaman video pendek. Partisipan pelatihan yang hendak pulang di-elu-elu-kan.

“Suami bilang anak bisulan kalau makan telur. Makanya, saya ga kasih,” ujar seorang ibu pada Bidan. Kira-kira apa yang bisa dilakukan

Saat “menjual”, apakah penjual beneran menjual produk? Atau dia menjual hal lain? Ambil contoh air kemasan.  Apakah dia “menjual” air dalam kemasan

Dinkes suatu kota mengirim surat ke Forum KAP meminta sesi pelatihan bagi tim nakes yang akan menjalankan kegiatan Ngider Sehat.  Asyiiiik!

Seorang rekan kirim WA, “Kaget juga. Kader-kader banyak yang belum pernah baca buku KIA.” Kok, tidak baca? Apa tidak ada motivasi? Masalahnya

Teori-teori efek media dapat dibagi dalam sejumlah kategori, di antaranya adalah posisi khalayak. Ada teori yang mengasumsikan khalayak pasif dan

Siswa-siswi di sekolah bukan hanya bisa menjadi penerima manfaat tapi bisa juga pemberi manfaat. Bukan sebagai objek tetapi subjek. Bukan

Tingkat penerimaan orang tua terhadap imunisasi berbeda-beda. Ada yang menerima, ragu-ragu, dan menolak. Perlu pendekatan edukasi/ persuasi berbeda untuk setiap

Bagaimana strategi komunikasi publik untuk PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat)? Ini pertanyaan utama dari panitia untuk presentasi via zoom di rapat

Diajak kawan mengisi sesi komunikasi antarpribadi untuk peningkatan penerimaan imunisasi di Regional Immunization Champion Workshop (25/8/24, Graha IDAI Jakarta), pesan

Sebetulnya warisan Penjajah Belanda dalam bentuk bangunan-bangunan tidak perlu membuat sedih. Malah patut disyukuri. Apalagi, bangunannya kokoh tak mudah roboh.  Warisan

Dalam Juknis Pemantauan Praktik MPASI (Makanan Pendamping ASI) anak usia 6 – 23 bulan terdapat bab tentang KAP (Komunikasi Antarpribadi).

Dalam tradisi kita, makan bersama-sama tidak pernah ditujukan hanya untuk kepentingan makan, urusan biologis, atau sekedar asupan gizi saja. Walau

Selain foto, video juga boleh. Yang penting gambaran ramai-ramai. Orang tua ramai-ramai membawa anak ke tempat imunisasi. Menunggu bersama tapi jangan

Jangan mentang-mentang sudah tahu duluan lalu langsung memberitahu. Edukator kesehatan memang sudah tahu lebih dulu dibanding kebanyakan siswa SD masalah

Sebetulnya tidak ada model-model khusus yang perlu dihindari. Semua sah saja asal 1) tak memberi beban tambahan pada guru dan

Di atas kertas bagaimana caranya mengedukasi dan mempersuasi kelompok warga yang sudah terlanjur enggan atau bahkan menolak imunisasi? Sebisa mungkin intervensi

Meski manfaatnya dirasakan anak, orang tua adalah pihak yang menentukan layanan kesehatan yang diterima anak. Imunisasi HPV, misalnya. Anak perempuan

Pada kelompok masyarakat yang diketahui bersikap menolak, kegiatan edukasi lebih diutamakan dengan pendekatan yang indirect (tidak langsung), implicit (tersirat), atau

“Mari, Ibu-Ibu. Tangan kanan angkat ke atas, letakkan di depan pinggang dengan telapak tengadah. Tangan kiri mana? Coba tunjukkan telunjuknya.

Ada cerita dari rekan nakes terkait pilot Pustu (Puskesmas Pembantu) sebagai UKM (Usaha Kesehatan Masyarakat), yang berkonsentrasi pada upaya promotif

Di mata warga, ada perbedaan antara edukasi dan jualan (selling). Yang pertama cenderung dilihat sebagai upaya ikhlas membuat warga paham

Kalau orang malu dan khawatir dikucilkan kalau kena TBC, apakah komunikator perlu memotivasi orang itu agar lebih percaya diri?  Memotivasi jelas

Seorang rekan dari lembaga internasional menayangkan slide, KPP ≠ KAP. Persamaan yang agak membingungkan karena sarat interpretasi. KPP dengan KAP jelas

"Ternyata kunjungan rumah itu ada tekniknya. Selama ini to the point. Datang dan bertanya sesuai formulir. Makanya, jadi datar, kurang

Mungkin saking semangatnya, ada petugas yang menyampaikan hasil pengukuran apa adanya. “Nah, anak Ibu ini stunting.” Kebetulan faktanya z score

Bila warga tak suka imunisasi, apakah komunikator bisa datang ke kampung mengedukasi mereka, langsung bicara pentingnya imunisasi? Tanya alasan lalu

Pesan boleh sama tapi pilihan cara menyampaikan akan berbeda akibatnya. Sampaikan dengan cerita, bukan perintah. Apalagi bila yang ingin kita ajak

TBC adalah masalah besar bagi Indonesia. Besar juga kronis. Terbukti rangking Indonesia berkutat di 3 besar di antara negara-negara berdasarkan

Saat berinteraksi dengan warga, komunikator kesehatan bisa memilih bersikap apresiatif atau sebaliknya, menyayangkan kekurangan. Pilihan bebas.  Misalnya, saat pasien TB hanya

“Waktu datang ke mesjid, kami ditanya: ini acara apa? Kenapa bapak-bapak saja yang diundang? Bukannya kalau kesehatan itu urusan ibu-ibu?” Pertanyaan-pertanyaan

KLB (Kejadian Luar Biasa) adalah momen penting pembelajaran bagi manusia. Dengan catatan, bila memang dimanfaatkan untuk mengubah perilaku.  Contohnya bencana Tsunami

PMT (Pemberian Makanan Tambahan) Lokal itu kan seperti tester. Yang dibagikan para penjual di toko makanan atau supermarket.  Buat awam, tester

Seorang senior sering mengulang-ulang omongan: mereka yang banyak kontak sosial, hidup lebih panjang dan sehat pula.  Dia berpijak pada riset Berkemen

“Kapan nih kita orientasi kader supaya PMT lokal sukses?” Demen mendengar promkes daerah yang satu ini. Mengetahui akan ada Pemberian

“Padahal kemarin masih ikut rapat. Kok mendadak sekali?”“Lho, tadi pagi saya baru ketemuan. Bahas rencana reuni. Sehat-sehat dia. Kok, bisa

Dalam statistik, diare termasuk salah satu pembunuh massal anak di Indonesia. Namun jangan salah, tidak semua orang memandang negatif diare

Desak mendesak itu biasa dalam pergaulan sehari-hari. Tapi kalau tidak cerdik-cerdik berkomunikasi, orang akan kemakan orang lain terus. Kalau yang

“Kapan terakhir kali menimbang badan?” tanya saya pada rekan sebelah. “Tadi pagi, dong!” jawabnya Rekan saya termasuk yang jarang. Rare. Bisa dibilang

Pertanyaan yang dilontarkan pada warga tak hanya menghasilkan informasi tapi juga emosi. Contohnya begini. Pada seorang remaja yang obesitas tenaga

“Kalau saja semua orang tua memahami isi buku KIA, bereslah semua masalah kesehatan kita,” ujar seorang ahli kesehatan. Dasarnya, buku

Lebih dari 2000 orang ditanya, apa 3 hal penting yang perlu dilakukan orang tua/ pengasuh agar anak tidak sakit? Tujuannya

Berlatih teknik KAP (Komunikasi AntarPribadi) bersama PKRS (Promotor Kesehatan Rumah Sakit) se-Kota Bandung (RS Melinda 2, 28 Feb 2024), muncul

Menjelaskan hal baru (dan penting) tidak semudah menulis di atas meja. Contohnya, TPT (Terapi Pencegahan TBC). Kata sebagian ahli, mereka

Lagi-lagi, sesi melatih teknik-teknik KAP menumpang pada pertemuan yang ada. Misalnya pelatihan KAP diselipkan dalam kegiatan pertemuan kader yang sudah

Belum selesai menjelaskan. Mulut masih mangap, eh petugas imunisasi mendapat penolakan. Bahkan, ada yang kasar, seperti dialami seorang nakes.   “Kalau ibu

Orang yang belum pernah mengalami mungkin tidak tahu, jadi edukator di kampung sendiri itu acapkali lebih sulit ketimbang edukator di

"Bu Kadernya sudah tua, sih. Jadi, tidak update ilmu gizi. Harusnya kader-kader itu yang muda-muda saja."   Kurang lebih begitu sekilas laporan

Dalam dua webinar berbeda terkait KAP (Poltekes Kemenkes Makassar & Stikes Banten) muncul satu pertanyaan sama: “Apakah budaya oral yang

Pilihan kata menghasilkan makna tertentu, mempengaruhi cara pandang, pola interaksi, norma, dan kemudian realitas tertentu. Contohnya yang dilakukan Belanda dulu.   Waktu

“Kira-kira, siapa ya kontak erat-nya pak Edi?” “Bu, ijin kami ingin melakukan IK?”   Mengamati kader-kader TBC sering mengucapkan kata-kata dewa pada praktik

Rekan akademisi atau pemegang program yang kebetulan tertarik dengan metode KAP biasanya suka bertanya, “Ada alat atau form untuk ukur

Model-model komunikasi perubahan perilaku sebetulnya mengikuti agenda global, yang di dalamnya berisi nilai dan kepentingan. Jadi, baiknya jangan naif melihat

Dalam mempersuasi orang lain komunikator menyampaikan argumen. Secara teoritis, pilihannya dua macam, yaitu model komunikasi satu sisi (one sided) dan

“Supaya santai, apa kursi-kursi kita atur _u-shape saja?” tanya panitia sesi edukasi.  Mendengar itu, rekan fasilitator merespon positif. “Nah itu, suasana

 “Saya bingung mau tanya apa lagi. Kehabisan pertanyaan,” ujar seorang nakes menceritakan satu pengalaman kunjungan rumah. Kemungkinan, kejadian kehabisan pertanyaan dialami

Dalam kerja komunikasi, waktu yang tepat perlu dicari. Pesan yang sama akan memiliki dampak berbeda saat disampaikan di waktu-waktu berbeda.  Contoh.

Kata para ahli, pesan yang hendak disampaikan mesti fokus. Jangan kebanyakan. Jangan kemana-mana. Angkat satu atau beberapa hal yang diduga

Bertanya tak selalu hasilkan komunikasi. Bertanya juga bisa merusak komunikasi. Salah satunya dengan bertanya basa-basi. Sebagian kita mungkin pernah didekati rekan

Bertanya itu bisa membuat orang takut tapi juga bisa membuat orang berani. Bisa membuat orang sedih, bisa membuat orang senang.

Salah satu tantangan terbesar edukator kesehatan adalah saat menghadapi kelompok masyarakat yang bersikap negatif terhadap topik komunikasi yang dibawakan.  Diundang, tidak

“Waktu diajak imunisasi, si ibu tiba-tiba protes, bicara agak keras, dan menyampaikan imunisasi itu haram, bertentangan dengan agama. Bagaimana ini?” Mendapati

“Ibu yang anaknya stunting tidak mau lagi ditemui. Bahkan, bantuan dia tolak.” Cerita-cerita semacam ini mulai terdengar. Setiap ditanya, ini bagaimana

Seorang edukator kesehatan sebaiknya memiliki sikap apresiatif. Meski minimalis, jangan sampai tidak bisa bersikap apresiatif. Jadi, jangan sampai edukator mengeluarkan

Banyak yang salah tangkap dengan judul di atas. Dipikir mengecilkan masalah. Padahal maksudnya bukan begitu.  Seperti umumnya masalah pembangunan, sebelum dipecahkan

Penggemar metode membangun kebiasaan (habituation) akan mengatakan motivasi penting buat memulai tapi tidak untuk mempertahankan perilaku. Motivasi itu kunci stater.

Kalau emosi kena, sulit menjalankan teknik-teknik komunikasi apapun. Meski hafal di luar kepala atau sudah berlatih di kelas, lidah mendadak

Saat sesi refleksi orang suka asyik sendiri dengan pengalaman dan analisisnya. Akibatnya, orang lupa mendengarkan pembelajaran dari orang-orang lain Padahal,

“Bagaimana mau mengedukasi, membangun hubungan dan lain-lain? Waktu kami terbatas. Kalau berlama-lama, nanti bisa diamuk pasien yang antri,” ujar seorang

Jumat ToT di Jember rampung (6/10/23), lusanya atau tepatnya minggu, beredar leaflet dua alumni  menjadi pelatih KAP di suatu keluruhan.

“Adik-adik, TTD ini penting supaya nanti anakmu tidak stunting. Supaya organ otaknya berkembang maksimal. Ingat, cegah stunting itu penting.” Seorang petugas

“Pilih kader yang pintar ngomong. Jangan yang pendiam. Nanti tak sampai pesan kita ke warga.” Sering saya mendengar rekomendasi semacam itu

“Sebagai kontak erat ibu perlu minum TPT ya.” “Nanti bapak akan diperiksa dahak sewaktu.” “Adik ini terduga TBC, jadi perlu tes.” “Karena di

Kamu jangan banyak ngomong, deh!  Ini acara cuma buang-buang waktu saja! Kamu baru lulus saja. Tahu apa kamu?!?   Di lapangan fasilitator mesti menghadapi

Seorang teman bercerita suaminya yang diabetes sudah diperingati keras, “Kalau terus minum itu coca cola, bisa rusak total ginjalmu! Lewat

Seorang rekan promkes bertanya, kenapa di lapangan aplikasi teknik bertanya dan mendengarkan terlihat seperti menginterogasi orang? Ibu hamil atau ibu

ToT atau Pelatihan untuk Pelatih KAP mengambil model Pelatihan Berorientasi Aksi. Yang dimaksud di sini adalah aksi komunikasi lapangan. Ini

Sampai awal 2000an, TPB atau Theory of Planned Behaviour adalah teori yang paling sering dipakai riset perilaku (Armitage & Conner,

Dalam sesi diskusi seorang bidan bertanya apakah 3 prinsip KAP mesti diterapkan berurutan. Kebetulan sebelumnya prinsip-prinsip itu dipaparkan berurutan, mulai

Bila tenaga kesehatan hanya boleh dibekali satu teknik komunikasi untuk terjun ke lapangan dalam rangka mengajak warga, maka teknik itu

Hario Megatsari Pengertian sederhana dari proses komunikasi adalah terjadinya pertukaran pesan, ide, gagasan dari komunikator kepada komunikan. Dari pengertian sederhana ini,

Salah satu penyaji dalam Forum Kemisan (7/9/2023) mengingatkan agar pemanfaatkan lagu dalam sesi edukasi jangan sampai melupakan langkah lanjutan, yaitu

Ada teknik-teknik komunikasi yang kelihatannya memperlihatkan keminderan tapi justru membangun hubungan lebih akrab. Ini berbeda dengan saran sebagian orang kalau

Salah satu penyaji dalam Forum Kemisan (7/9/2023) mengingatkan agar pemanfaatkan lagu dalam sesi edukasi jangan sampai melupakan langkah lanjutan, yaitu

Komunikasi berhenti merokok umumnya mengedepankan pesan bahaya merokok dan tips berhenti merokok. Di lain pihak, statistik mengatakan jumlah perokok bertambah.

Kebanyakan dari 25 kompetensi kader adalah menjelaskan atau melakukan edukasi. Seperti menjelaskan pencegahan anemia, anjuran Tablet Tambah Darah selama hamil,

Apakah edukator kesehatan bisa mengajak orang tanpa meminta, mengarahkan atau menyuruh? Ini dicoba dalam di latihan in class ToT KAP di

Di lapangan, edukasi model KAP lebih banyak mengambil format selipan atau menumpang. Tidak ada sesi pertemuan khusus yang lama, berjam-jam

Dalam sebuah pertemuan ada usulan makanan minuman kemasan (pabrikan) diberi tanda khusus untuk menunjukkan sehat atau tidaknya. Warna tertentu bagi

“Rekan-rekan, berikutnya kita akan mengikuti sesi ice breaking yang menyenangkan, yang akan membuat semua tertawa, bertambah akrab sehingga rekan-rekan dapat

Kata penulis ternama tentang kebiasaan efektif, kita ini mesti be effective with people, efficient with things. Sama orang itu efektif,

Para pemimpin lokal, tokoh masyarakat, dan tokoh agama dikumpulkan. Lalu mengikuti presentasi demi presentasi. Mulai dengan statistik suatu masalah kesehatan

Di sesi awal ToT, partisipan sudah dikenalkan pada apa yang namanya pertanyaan-pertanyaan tidak berguna atau kata Marilyn Page, seorang professor

Katanya, memulai perilaku itu gampang. Mempertahankan yang susah.  Mulai jogging sih gampang tapi melakukan teratur selama bertahun-tahun, itu sulit. Menurut Prof

Dalam seminggu ini masuk 3 modul pelatihan komunikasi bagi petugas buat direview dan diberi masukan. Membaca cepat, semuanya buat geleng-geleng

Lagu adalah salah satu cara mengubah sikap orang lewat via emosi. Kata para ahli, namanya peripheral route. Bukan central route