Program Inovasi Edukasi Kesehatan

Kegiatan Pendamping Buku KIA


 
Kegiatan Pendamping Buku KIA

“Kalau saja semua orang tua memahami isi buku KIA, bereslah semua masalah kesehatan kita,” ujar seorang ahli kesehatan. Dasarnya, buku merah jambu berisi informasi rinci nan lengkap. Dari kehamilan sampai anak balita, bahkan anak 6 tahun. 

Tapi sebelum paham, orang mesti baca. Ini masalahnya. Malas baca. Bukan hanya orang dewasa, siswa, yang tugasnya membaca, pun sama. Makanya, rangking kita di PISA (Program for International Student Assessment), di mana membaca salah satu komponennya, adalah 68 dari 81 negara.

Gaya belajar orang kita dominan berbudaya lisan, bertutur, atau oral. Karena itu, agar lebih dimanfaatkan, buku KIA bisa didukung kegiatan-kegiatan bertutur. Berikut contoh-contohnya.

  1. Membaca bergantian
    Buat kelompok lalu minta mereka membaca keras secara bergantian, misalnya paragraph per paragraf. Saat seseorang menjumpai hal yang membingungkan, minta berhenti dan berdiskusi. Kalau belum paham juga, minta nakes/ kader menjelaskan.
  2. Baca dan Lombakan 
    Setelah membaca, minta setiap kelompok siapkan 5 pertanyaan yang ditujukan bagi kelompok lain. Secara bergiliran, satu kelompok melempar satu pertanyaan ke kelompok lain. Bila tak bisa dijawab benar, skor bagi pengirim pertanyaan. 
  3. Baca dan Peragakan
    Setiap kelompok mendapat tugas baca bagian tertentu. Beri waktu memahami teks. Bila ada yang membingungkan, nakes boleh diminta klarifikasi. Setelah itu, minta mereka menyiapkan peragaan untuk menjelaskan bagian yang mereka baca. Beri waktu kelompok berlatih. Sebelum presentasi.
  4. Lomba Nyanyi dan Bahas Buku
    Tunjukkan lirik lagu berisi pesan yang ingin dibahas. Iramanya harus sudah dikenal bersama sehingga mudah dinyanyikan. Ajak partisipan bernyanyi. Targetnya adalah partisipan bernyanyi minimal 6x.

Setelah 2x menyanyi bersama, bisa lakukan: 

  1. lomba menyanyi dan bergerak kelompok. Beri waktu latihan 4-5 menit lalu tampil bergantian.
  2. lomba hafal-hafalan lagu antarkelompok. Minta mereka berlatih menghafal lagu. Satu kelompok ditunjuk memulai bernyanyi sampai satu bait atau baris, lalu minta kelompok lain menyambungnya.
  3. menyanyi dan bergerak. Ajak partisipan bernyanyi beberapa kali lalu ajarkan atau meminta mereka buat gerakan yang sesuai. Lalu, bersama-sama nyanyian dengan gerakan baru. Setelah bernyanyi dan bergerak, nakes melempar-lempar pertanyaan yang bahas pesan. Lalu ajak partisipan membuka Buku KIA untuk mencari informasi yang lebih rinci.
  4. Bermain dan Bahas Buku
    Ajak para partisipan mengikuti permainan pengantar pembelajaran. Pilih permainan yang kompetitif agar atraktif. Setelah bermain, lempar pertanyaan-pertanyaan pemancing diskusi. Setelah itu, ajak partisipan membuka buku untuk mencari atau membahas pesan yang lebih rinci.

Banyak permainan yang bisa digunakan. Agar bisa dipraktikkan nakes/ kader, mesti dibuatkan jadi buku pendamping. Kalau tidak, seperti artikel ini, bisa-bisa jadi sepintas lalu.

WTC 2, 18 Maret 2024 - RR