Program Inovasi Edukasi Kesehatan

Teori Membentuk Kebiasaan


 
Teori Membentuk Kebiasaan

Katanya, memulai perilaku itu gampang. Mempertahankan yang susah.  Mulai jogging sih gampang tapi melakukan teratur selama bertahun-tahun, itu sulit.

Menurut Prof Fogg, motivasi bisa membuat kita memulai perilaku tapi tidak cukup untuk mempertahankannya. Agar berlangsung terus, perilaku mesti menjadi kebiasaan (habit). Dilakukan tanpa ditimbang-timbang lagi apa manfaat perilaku (bila melakukan) atau kerugian (bila mengabaikan). Otomatis. Just do it  pada waktunya, tanpa direncanakan atau dipikir panjang.

Sesuai dengan nama si prof, modelnya bernama FBM, Fogg Behaviour Model. Katanya, 

B = MAT 

Behaviour = Motivation x Ability x Trigger

Untuk membentuk perilaku perlu ada motivasi, kemampuan, dan pemicu. Motivasi bisa karena ingin mengalami sensasi (sensation) tertentu, meng-antisipasi (anticipation) suatu hal, atau karena rasa memiliki (belonging). 

Motivasi saja tak cukup. Orang mesti mampu melakukannya (ability). Tapi kata BJ Fogg, lebih baik mulai dari yang simpel dulu. Lalu, bertahap ke tingkat yang lebih kompleks/ sulit. Untuk mengukur seberapa simpel perilaku, kata Fogg, perhatikan 6 hal: waktu, uang, usaha fisik, perlu dipikirkan berulang-ulangkah? Seberapa sesuai dengan norma, dan seberapa bisa menjadi rutinitas?

Yang terakhir, yang menjadi kunci FBM, trigger atau prompt. Pemicu, penyebab, pengingat atau tenggat bagi kita melakukan perilaku saat itu juga. Kalau motivasi tinggi, kemampuan rendah, buatlah facilitator prompt (tanda yang juga memandu perilaku kita). Misalnya, saat menyalakan lampu dapur, terbaca poster pilihan menu sehat dan cara memasaknya. Kalau motivasi tinggi, kemampuan tinggi, cukup signal prompt (sekedar penanda untuk memulai perilaku). Habis makan (signal prompt), jalan kaki 20 menit. Terakhir, spark prompt, terutama kalau motivasi rendah, kemampuan tinggi. Misalnya, saat mau pasang sepatu, di depan terlihat poster foto jadul tubuh kita yang langsing (tidak seperti sekarang) agar membakar semangat untuk jalan kaki.

Aplikasi FBM berlangsung dalam 3 langkah, 1) tentukan tanda atau panggilan memulai perilaku, misalnya (signal prompt), sehabis makan (langsung jalan kaki 30 menit); 2) jalan kaki 30 menit, dan 3) setelah melakukan, selebrasi, bersyukur. Kalau ketiga langkah dipaksakan, lama-lama terbentuk kebiasaan.

Di atas adalah habit versi prof Fogg. Ahli-ahli lain tentu punya teori berbeda. Teman-teman edukator lapangan juga memiliki pengalaman tersendiri. Bagaimana kalau kita bahas lebih lanjut di Forum Kemisan 31 Agustus 2023 (pukul 13.00 – 14.00 WIB)?

Aviary, 29 Agustus 2023 - RR