Program Inovasi Edukasi Kesehatan

Ikutnya ToT KAP Imuniasi, praktiknya tentang stunting?


 
Ikutnya ToT KAP Imuniasi, praktiknya tentang stunting?

Jumat ToT di Jember rampung (6/10/23), lusanya atau tepatnya minggu, beredar leaflet dua alumni  menjadi pelatih KAP di suatu keluruhan. ToT-nya tentang imunisasi. Sementara, pelatihan yang akan mereka lakukan tentang stunting. Lho?

Di awal perencanaan kegiatan pertanyaan mirip-mirip muncul. Ini KAP-nya tentang imunisasi ya? Bukan tentang stunting? Apa ada yang tentang TBC? Bahkan, gara-gara itu, ada pihak yang tidak jadi bergabung. 

Padahal sudah dijelaskan bahwa KAP bukan metode yang di awal dibuat khusus untuk suatu isu. Bukan seperti CLTS (Community Led Total Sanitation) yang (awalnya) dibuat untuk urusan jamban. Atau PHAST (Participatory Hygiene & Sanitation Transformation), yang untuk cuci tangan pakai sabun dan sanitasi. Atau Emo Demo yang untuk gizi atau lainnya. 

KAP itu sekedar metode untuk mengajak warga atau kelompok warga untuk mengobrolkan dan mengubah perilaku oleh mereka sendiri. Pendekatannya mengutamakan budaya oral, komunikasi relasional (hubungan)/ modal sosial, budaya popular, kegembiraan/ emosi (low cognition intervention), dan non-instruktif serta indirect (tidak langsung). 

Sebagai metode, KAP bisa diisi beragam topik. Bisa diarahkan untuk edukasi perilaku-perilaku cegah stunting, malaria, TBC, kebersihan diri, minum obat dan lain-lain. Strukturnya sederhana, hanya 3 komponen utama, 1) pemanasan/ hubungan: bangaimana membuat warga nyaman, senang, tertawa dan semakin akrab, 2) bermain dan belajar: bagaimana membuat warga gembira lalu belajar atau belajar sambil bergembira, 3) mengunci komitmen: bagaimana ungkapan warga seperti iya atau mau (melakukan sesuatu) bisa menjadi ungkapan yang lebih sungguh-sungguh, dan bila diperlukan, menjadi perilaku jangka panjang. 

Pelatih atau edukator tinggal mengubah isi di ketiga komponen itu. Permainan dan lagu juga tinggal diadaptasi saja (terutama bila kreativitas pelatih/ edukator sedang buntu). Untuk menjelaskan hal abstrak pada warga, pelatih atau edukator bisa menengok panduan yang menyediakan beragam perumpamaan untuk berbagai topik. Kalau di sana tidak tersedia (dan ketersediaan memang masih minimalis), mereka dapat mendiskusikan bersama teman-teman di forum-forum belajar KAP yang tersedia.

Jadi, kalau pun ToT-nya tentang imunisasi, nanti alumni bisa memanfaatkannya untuk stunting. Tinggal diadaptasi saja. Kalau sebelumnya permainan _domino tangan) diaplikasikan untuk menggambarkan rantai penularan penyakit dari orang ke orang, di stunting bisa untuk menjelaskan tentang konsentrasi, yang terganggu kalau remaja putri atau ibu hamil mengalami anemia.

Sederhana. Mikirnya juga dikit.

Tebet, 9 Oktober 2023 - RR