Program Inovasi Edukasi Kesehatan

Kapan terakhir kali memeriksakan diri? Menunggu mogok lebih dulu?


 
Kapan terakhir kali memeriksakan diri? Menunggu mogok lebih dulu?

“Kapan terakhir kali menimbang badan?” tanya saya pada rekan sebelah. 
“Tadi pagi, dong!” jawabnya

Rekan saya termasuk yang jarang. Rare. Bisa dibilang top 5%. Karena kebanyakan mereka yang ditanya (kapan terakhir kali menimbang badan) jawabannya adalah tidak ingat. Survei UNICEF Nielsen Q3 2024 pada 2000 responden di 6 kota besar di Indonesia menemukan demikian. Sekitar 62% menjawab tidak ingat. Sekitar 17% mengatakan lebih dari 2 bulan lalu. Sekitar 8%, 1-2 bulan lalu. Sekitar 5%, sebulan terakhir. Sekitar 3%, dua minggu lalu. Sekitar 4% memberikan jawaban minggu lalu, frekuensi sesuai saran para ahli (seminggu sekali).

Untuk pemeriksaan tekanan darah, jawabannya mirip-mirip. Kebanyakan tidak tahu (68%). Sementara, yang ideal, yaitu setidaknya 1 bulan sekali, prosentasenya sekitar 11%. 

Jawaban tidak ingat kelihatannya bukan hanya benar-benar lupa tapi implisit menunjukkan tidak penting. Mungkin pernah mendengar orang berkata:

”Untuk apa memeriksa tekanan darah kalau saya fine-fine saja?”
”Untuk apa menimbang berat badan? Genit amat?” 

Padahal memeriksakan diri secara berkala adalah langkah preventif penting untuk mencegah masalah-masalah kesehatan, utamanya PTM (Penyakit Tidak Menular) seperti jantung, gula, dan lain-lain. Bila tekanan darah tinggi tidak keruan, orang mesti aware, mesti ada yang diperbaiki nih. Entah makannya, tidurnya, olahraganya atau jangan-jangan stress. 

Banyaknya orang kita yang tidak memeriksakan diri secara berkala sejalan dengan temuan seorang ahli, 80% orang yang sakit gula tidak mengetahui status dirinya itu sakit gula.

Pertanyaan penting, mengapa sedikit orang kita yang memeriksakan diri secara berkala? Ada apa ini? Apakah karena merasa sehat-sehat saja? Apakah karena definisi orang tentang sehat adalah merasa sehat? Bukan standar medis?

Kenapa orang kita tidak seperti memperlakukan kendaran bermotornya? Dibawa ke bengkel secara rutin, supaya kalau ada masalah yang bisa membuat mogok, bisa segera diperbaiki? Kenapa untuk dirinya sendiri orang justru menunggu “mogok”, baru diperbaiki?

Pertanyaan-pertanyaan ini perlu dijawab dengan pertanyaan terbuka. Moga-moga survei berikutnya (April-Mei 2024) bisa mengakomodasi.

WTC-2, 19 Maret 2024 - RR