
KAP untuk edukasi kanker serviks

Layanan tes IVA untuk periksa kanker serviks sudah tersedia cukup lama di Puskesmas tapi ibu-ibu yang memanfaatkannya hanya sekitar 7% saja.
Kalau layanannya diganti, misalnya dengan HPV DNA, apakah yang memanfaatkan akan meningkat?
Bisa ya, bisa juga tidak.
Karena inovasi yang lebih baik tidak selalu berarti lebih diminati.
Contohnya kasus keyboard qwerty, yang kita gunakan. Apakah model itu paling efisien untuk menge-tik? Ternyata bukan. Layout Dvorak atau Colemak lebih efisien tapi kalah di pasaran.
Jadi, kita mesti menengok sisi peningkatan demand atau perubahan perilaku.
Belajar dari sini, Dinkes Jawa Timur bersama Forum KAP mendesain kegiatan lapangan dengan metode KAP untuk edukasi kanker serviks. Lalu, mengajak praktisi KAP di Puskesmas untuk mencobanya. Tergabung 7 nakes dari 7 daerah yang aktif meng-ujicoba, termasuk Tulungagung, Pacitan, Situbondo, Sidoarjo, Banyuwangi, Jember, dan Trenggalek.
Untuk desain kegiatan lapangan atau skenario KAP, digunakan model standar sbb.
Tujuan: Mengajak ibu-ibu usia 30-60 tahun untuk bersama-sama tes IVA di Puskesmas terdekat
Pesan-pesan kunci
1. Kanker serviks membunuh banyak perempuan karena kebanyakan terlambat mengetahuinya.
2. Kanker serviks bisa dicegah kalau ketahuan sejak dini, makanya tes IVA.
3. Kalau ketahun pas kelas 1, 90% tertolong. Kelas 2, 60–80% tertolong, Kelas 3, 50% tertolong tapi kalau sudah kelas 4, kurang dari 30% tertolong
1. Pemanasan: untuk membuat ibu-ibu tertawa dan akrab
* Salam sesuai tradisi dan kenalkan nama secara menancap
* Sampaikan tujuan dengan bahasa sehari-hari (tidak sebut-sebut tes IVA)
* Sesi mengakrabkan (nama, nama anak, atau persamaan)
* Permainan pemanasan
2. Bermain & Belajar: agar buat ibu-ibu memahami & merasakan masalah dan syukur syukur meminta/ mencari tahu solusi (tidak sebut-sebut tes IVA)
* Pertanyaan-pertanyaan jembatan
* Adu tepuk – Senang Seram
* Bahas lebih bahaya kanker serviks
3. Belajar & Bermain: buat ibu-ibu paham solusi (tes IVA)
* Nyanyi/ salawatan Allahul kaafii lalu bahas lagu dan solusi (tes IVA)
* Tanyakan minat
4. Kunci komitmen: membuat yang berminat jadi benar-benar mau
* Cek pemahaman
* Ragukan untuk meneguhkan
* Rinci perilaku: kapan, bersama siapa dll.
Hasilnya beragam dan menarik. Ada sesi kegiatan yang menghasilkan 17 ibu yang berminat dari 34 yang hadir. Ada yang hampir 80%. Tapi ada pula yang sedikit. Katanya, malu dengan nakesnya, takut dengan hasilnya, ragu-ragu, dan beragam lain alasannya.
Condet, 4 Desember 2024 - RR