
Modal sosial di kelas ibu hamil

Ini cerita seorang rekan promkes mendampingi kelas ibu hamil. Dalam pertemuan pertama, dia mengamati bagaimana edukasi berlangsung. Berlangsung seperti penyuluhan atau kelas klasikal. Ibu-ibu hamil berkumpul, nakes berbicara. Proses satu arah dengan tanya jawab. Setelah selesai, bubar.
Kondisi sama berlangsung pada berikutnya. Terkesan datar. Datang, duduk, dengarkan, lalu pulang.
Pada pertemuan keempat, rekan promkes mengintervensi dengan membangun keakraban antar-ibu hamil. Mulai dari hal sederhana, mengenal nama sesama ibu hamil. Dia mainkan permainan Nama bertumpuk dan mengenalkan jurus Menyebut nama > 5x. Kemudian, gelar permainan yang membuat ibu-ibu hamil ketawa ketiwi.
Hasilnya, interaksi berkembang lebih dinamis. Wajah-wajah ibu-ibu hamil tampak lebih ceria. Tidak lagi diam-diaman tapi asyik ngobrol.
Di akhir sesi muncul ide dari para bumil agar pertemuan dilakukan bergilir dari rumah ke rumah (ibu hamil). Terpilih satu rumah bumil untuk perdana. Makan ringan ternyata dia siapkan juga.
Pertemuan berikutnya berlangsung di rumah berbeda. Konsumsi ditanggung tuan rumah juga.
Kemudian, di antara ibu hamil terbengun semacam buddy system, yang senior, yang sudah berpengalaman, mengajari junior-juniornya.
Nah, ini modal sosial, yang sebetulnya merupakan salah satu kekuatan terbesar masyarakat Indonesia. Modal tak berbentuk uang atau barang tapi bisa meningkatkan kesejahteraan bersama.
Modal sosial sering dilupakan dalam intervensi komunikasi perubahan perilaku. Kebanyakan intervensi hanya memikirkan perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu-ibu hamil, secara perorangan. Padahal, katanya, budaya kita bukan budaya individualis tapi budaya bersama.
Dalam budaya bersama, belajarnya mesti belajar bersama. Belajar bersama tak sama dengan duduk bersama-sama mendengarkan nakes bicara. Itu sih agregat (orang-orang) yang tidak ada hubungan satu sama lain.
Belajar bersama lancar bila ada modal sosial. Maka itu, modal sosial perlu dikembangkan terlebih dahulu. Caranya mudah, seperti yang dilakukan rekan promkes, mulai dengan bangun keakraban.
WTC-2, 15 Oktober 2024 - RR