Program Inovasi Edukasi Kesehatan

Memaknai KPP ≠ KAP


 
Memaknai KPP ≠ KAP

Seorang rekan dari lembaga internasional menayangkan slide, KPP ≠ KAP. Persamaan yang agak membingungkan karena sarat interpretasi.

KPP dengan KAP jelas berbeda level. KPP adalah kumpulan kegiatan atau saluran komunikasi yang dipadukan untuk membawa suatu pesan yang bertujuan mempengaruhi perilaku tertentu. Sementara KAP hanya salah satu di antara kegiatannya: komunikasi tatap muka yang mengandalkan segenap kemampuan ragawi komunikator. Bukan hanya suara tapi juga gerak atau komunikasi nonverbal. Berceramah minimal saja. Lebih banyak mengobrol, bercerita, mendongeng, berhumor ria, bermain, bernyanyi, bermain peran, tebak-tebakan, berteman, pratik mencoba, dan lainnya. Bukan alergi tapi KAP memang menghindari penggunaan media, (media cetak, elektronik dll.), kecuali bila tak ada pilihan dan itu pun DIY alias dibuat sendiri.

KAP memiliki posisinya tersendiri dibanding kegiatan atau saluran yang lain, seperti media sosial (FB, Instag dll.), media massa (koran, radio, TV) atau media luar ruang (poster, spanduk, baliho). Secara teoritis, kalau khalayaknya spesifik, by name by address, maka itu wilayahnya KAP. Kalau sudah jelas siapa dan di mana 30 orang tua yang mangkir datang ke Posyandu, KAP bisa membantu kunjungan rumah agar lebih efektif. Namun, kalau khalayaknya massif dan anonim, tidak tahu siapa orangnya, hanya tahu batasan wilayah luas, seperti perkotaan atau pedesaan, atau provinsi-kota tertentu, tanpa ditujukan khusus by name by address, saluran yang sifatnya massif lebih pas.

Atau KPP ≠ KAP maksudnya masih banyak kegiatan-kegiatan komunikasi tatap muka selain KAP?

Memang betul itu. Opsi-nya melimpah. Di urusan gizi ada PD (Positive Deviance), EmoDemo (Emotional Demonstration), PMBA (Pemberian Makan Bayi Anak). Lalu di urusan kesling ada STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat), aslinya bernama CLTS (Community Led Total Sanitation). Dulunya ada PHAST atau MPA PHAST. Seperti Ansos (Analisis Sosial), keduanya belajar banyak dari metodologi PRA, PAR atau SARA. Ada juga yang berbasis kekuatan (strength based) seperti AI, asset based, dll. Ada focus cari pemahaman dan kesepakatan bersama, seperti metode fasilitasi (World Café, Open Space Technology, Consensus Building dll). Ada yang enggan bermain rasional dan maunya emosional seperti edutaintment (education entertainment)._  Masuk dalam barisan metode yang mudaan: HCD (Human Centre Design) atau yang anti rasionalitas: Nudge, yang di organisasi suka disebut Behaviour Insight Unit dan kegiatannya Behaviour Science Intervention.

Apakah KAP tidak sama dengan metode-metode itu? Dibilang berbeda, tentu ada bedanya. Tapi persamaannya pun ada. Yang jelas tidak bermusuhan atau berbeda diametral, seperti permusuhan metode yang berbeda fundamental, seperti pendekatan kekuatan vs. pendekatan gap/ defisit. Atau yang positivistik (yang memiliki agenda terpusat, deduktif, bersifat status quo) dengan model yang kritikal seperti ansos (yang dekonstruktif, emansipatoris). Nah, pada berantem dah itu mah.

KAP sih temanan dengan banyak metode intervensi perilaku. Namanya juga intervensi bidang sosial, semuanya juga saling belajar, saling comot sini dan comot sana. Atau kalau pun saling musuhan, mereka berdialektika kok, sintesis-antisesis, sehingga ada benang merahnya juga.

Balik ke pertanyaan awal, KPP ≠ KAP? Jawaban sarat interpretasi memang. Baiknya ditanyakan pada yang menyajikan. Cara KAP biasanya begitu. Ketimbang berprasangka.

 

Hotel Mirah Bogor, 22 Juni 2024 - RR