Pelatihan KAP di masjid Istiqlal: bermain bersama tokoh agama

 
Program Inovasi Edukasi Kesehatan

Pelatihan KAP di masjid Istiqlal: bermain bersama tokoh agama


 
Pelatihan KAP di masjid Istiqlal: bermain bersama tokoh agama

Apakah model Pelatihan KAP bisa diaplikasikan pada kelompok tokoh agama? Bukan hanya yang muda-muda tapi tokoh senior. Seperti ketua MUI (provinsi) atau cendikiawan yang bergelar doktor?

Pelatihan KAP yang di Masjid Istiqlal (23/10/2024), tepatnya di ruang perpustakan, tidak berbeda dengan Pelatihan KAP yang diberikan pada kader-kader Posyandu, tenaga kesehatan, atau relawan.

Pelatihan yang diselenggarakan Kemenag RI dan UNICEF memanfaatkan metodologi pembelajarannya sama, seperti belajar dengan mengalami, praktik berpasangan atau kelompok kecil, dan ngobrol-ngobrol.

Aset komunikasi yang dipelajari juga tidak berbeda. Lagu-lagu sholawat yang dinyanyikan bersama lalu dilombakan secara berkelompok. Permainan pemanasan berbasis lagu dan gerak. Permainan kelompok, seperti regu tembak dll. Permainan pembelajaran seperti adu tepuk dll. Cerita-cerita dan berbagai perumpamaan.

Suasana interaksi juga sama. Orang-orang bergerak ke sana kemari. Ketawa-ketiwi. Ngobrol dalam pasangan atau kelompok dll.

Yang agak berbeda saat membahas konten teknis. Kebetulan yang dibahas adalah imunisasi. 

Diskusi lumayan panjang terjadi. Banyak yang kritis ketika membahas konten. 

Untungnya fasilitator sempat menguping materi teknis imunisasi dari MCRI dan UGM dalam pelatihan bersama beberapa waktu lalu sehingga bisa merespon pertanyaan-pertanyaan.

Kembali ke pertanyaan awal, tokoh agama senior pun bisa mengikuti Pelatihan KAP?

Bisa, kok. Para kyai juga suka bercanda, tertawa, bernyanyi, dan bermain, kok.

Tapi ada catatan penting: tempatkan mereka seperti semestinya. Mereka adalah tokoh agama terpandang, maka tempatkan mereka sebagai guru atau narasumber. 

Maka itu, fasilitator memulai sesi dengan minta panduan karena ilmu dan pengalaman jauh di bawah para guru.

Lalu, sampaikan pula pelatihan ini bukanlah untuk melatih mereka menjadi komunikator, sesuatu yang sudah mereka kuasai, namun lebih untuk membantu mereka melatih santri atau anggota organisasi mereka yang muda-muda.

Hal-hal yang dalam pelatihan-pelatihan KAP biasanya disampaikan begitu saja, mesti disajikan dalam bentuk konsultasi. Contohnya, terkait dengan komunikasi nonverbal, sebelum membahas, fasilitator menanyakan perilaku komunikasi Nabi SAW, yang pernah didapat dari seorang ustad. Katanya, saat Nabi SAW berkumpul duduk melingkar bersama sahabat-sahabat dan ada orang yang memanggil, maka nabi SAW memutar badannya agak menghadap orang yang memanggilnya. Betulkah itu?

Pelatihan berlangsung sampai Ashar. Alhamdulillah, berlangsung lumayan lancar. 

 

WTC, 25 Oktober 2024 - RR