
Alur Bertanya #1: Pengalaman - Perasaan - Penilaian - Aksi

Dalam menyusun alur pertanyaan KAP mengadaptasi beragam model fasilitasi diskusi-aksi. Salah satunya, FFID atau Fact Feeling Interpretation Decision Making (Wilson, Priscilla H; 2003), yang di KAP disebut sebagai Pengalaman Perasaan Penilaian Aksi (P3I). Berikut gambarannya.
Pertama, Pertanyaan Pengalaman (P1), terkait apa-apa yang dialami, dilihat, dibaca, didengar warga. Pertanyaannya netral dan mudah dijawab. Netral karena kita tidak menanyakan sikap tapi hanya apa yang dialami / ditangkap. Kalau topik tidak sensi, warga biasanya mudah menjawabnya.
Kedua, Pertanyaan Perasaan (P2) untuk bangkitkan perasaan tertentu sehingga warga memiliki ikatan dan terlibat dalam percakapan. Dengan bergitu, ada rasa memilliki pada hasil kesepakatan.
Yang ketiga, Pertanyaan Penilaian (P3) yang bermaksud untuk mengajak warga bercurah pendapat, berpikir, atau menganalisis tentang masalah dan/ atau pilihan-pilihan solusi.
Yang keempat, Pertanyaan untuk Aksi (P4). Di sini, komunikator mengajak warga menentukan pilihan aksi, memiliki komitmen kuat, dan memiliki rencana untuk aksi.
Berikut contoh operasionalisasinya bersama satu kelas siswa/siswi SMP.
P1.
Adik-adik, apakah pernah dengar ada anak di desa kita yang menikah? Menikah saat masih anak, usia 18 atau lebih muda? Usianya berapa? Saat kelas berapa? Menikah dengan siapa?
P2.
Bagaimana perasaan kalian kalau mendengar ada teman main sudah harus menikah?
Coba bayangkan, apa kerugian atau bahaya menikah saat masih anak?
(Pesan bahaya kesehatan menikah dini bisa dimasukkan di sini)
Jadi, apakah ada yang mau menikah dini?
P3.
Menurut kalian, mengapa sih anak-anak itu menikah?
Lalu, apa yang bisa dilakukan untuk mencegah itu terjadi? Coba kita pikirkan yang kita masing-masing dapat lakukan ke diri kita sendiri dan pada teman kita di kelas ini.
P4.
Menurut kalian, mana yang benar-benar bisa dilakukan? Yang benar-benar saja.
Mau lebih serius belajar agar dapat beasiswa? Bener ini?
Serius ini bisa dilakukan? Mau datang ke rumah untuk bilang ke orang tua? Berani?
Mana saja yang bisa kita sepakati bersama? Coba sekarang dibuatkan tertulis
Bagaimana caranya agar yang tertulis ini teringat selalu?
Hmm, alur bertanya di atas kelihatannya membuat proses KAP jadi kering?
Tidak boleh kering. Prinsip pertama KAP, menyenangkan, mesti dijalankan. Makanya, pertanyaan-pertanyaan di atas akan ditata dalam bentuk 1) pertanyaan pendek pra-permainan, 2) pertanyaan di tengah permainan, 3) ditanyakan setelah bermain, bernyanyi, bercerita, 4) cerdas cermat kelompok, 5) kerja kelompok, dll.
Condet, 18 Maret 2025 - RR