Program Inovasi Edukasi Kesehatan

Apakah Orang Nyimak Percakapan Kita?


 
Apakah Orang Nyimak Percakapan Kita?

Edukator kesehatan bicara banyak panjang lebar belum tentu ada hasilnya. Terutama bila orang tidak menyimak. Pesan masuk telinga kanan, keluar telinga kiri.

Bagaimana mengetahui orang menyimak kita atau tidak?
Ada berbagai cara yang bisa dilakukan edukator kesehatan. Ada cara halus/ tidak langsung. Ada juga secara langsung.
Sebaiknya, edukator kesehatan perlu menguasai cara halus/ tidak langsung dulu, di antaranya.
Amati nonverbal. Ini yang paling mudah. Apakah terjadi kontak mata? Ke mana matanya? Apa yang dilakukan tangannya dll. 
Kalau seseorang presentasi sementara orang-orang main notebook, dipastikan mereka kurang menyimak, ya.

Kalibrasi atau penyelarasan nonverbal. Ini yang lebih advance. Saat menjelaskan, perhatikan nonverbal lawan bicara. Saat kita mengangguk, apakah dia ikut mengangguk? Saat wajah kita serius, apakah wajahnya juga menampakkan keseriusan? Kalau kita bicara cepat, apakah dia ikut berbicara cepat?
Kalau iya, kemungkinan besar dia menyimak percakapan kita.

Keluar rel atau sengaja membuat kesalahan. Perhatikan apakah orang menyadari dan bereaksi?
Misalnya, kita berbicara di kelas VI SD Pabrik Es 2, lalu kita bilang: “Saya senang sekali adik-adik Kelas VI SD Pabrik Es 1 semangat mengikuti imunisasi HPV.”
Kalau para siswa mengoreksi, berarti mereka menyimak percakapan kita sebelumnya. Kalau dibiarkan saja, jangan-jangan tidak ada yang mendengarkan.

Sampai di mana kita? atau jeda melakukan hal lain, lalu tanyakan. Semisal, saat menyampaikan pesan-pesan penting, edukator kesehatan mengambil jeda, entah yang tiba-tiba (misalnya, pura-pura minta ijin berhenti untuk melakukan sesuatu) atau yang terencana. Setelah jeda, tanyakan, “Sampai di mana kita?”
Kalau bisa dijawab, orang mendengarkan kita. Kalau tidak, jangan-jangan pikirannya entah ke mana.

Kasih yang sulit atau keluarkan konsep yang penting tapi sulit dipahami lawan bicara. Semisal, “Supaya anak ibu tidak sinkop, kasih makan pagi dulu.” Kalau para ibu tidak kebingungan atau bertanya alias datar-datar saja, kemungkinan besar mereka tidak mengikuti. Kalau bingung bahkan bertanya, berarti mereka mengikuti.

Nah, 6 contoh dulu ya. Silahkan dicoba-coba dulu. Di artikel selanjutnya kita bahas cara-cara lain.

 

 

Gatot Subroto, 25 Juli 2025 – RR (Forum KAP/ VA)