
Diberi Makanan Tapi Kesal?

Pemberian makanan lazimnya disambut syukur dan sukacita oleh penerima. Namun, hal ini tidak berlaku pada sebagian orang tua yang menerima PMT (Pemberian Makanan Tambahan) Pemulihan. Mereka menolak, meremehkan, nyinyir atau malah kesal.
Kok diberi makanan tapi malah begitu?
Dalam kacamata ilmu komunikasi, jangan salahkan orang tua penerima tapi justru perbaiki cara komunikasi kita. Untuk itu, pelajari alasan dibalik tanggapan negatif mereka.
Secara komunikasi yang terjadi memang bukan hanya pemberian makanan. Namun, ada pemicuan yang membentuk persepsi negatif, yang mengubur niat baik si pemberi dan malah membuat orang tua emosi (sedih, malu, marah, kesal, tersinggung dll).
Ada kemungkinan sumbernya adalah kesan sbb.
Menyalahkan orang tua. Masalah gizi yang dihadapi anak mudah dikaitkan dengan ketidakbecusan orang tua mengurus, menyiapkan, dan memberi makan anak. Mendapatkan PMT Pemulihan seperti menunjukkan itu.
Anak tidak membanggakan. Bagi orang tua, anak adalah kebanggaan. Mendapati orang lain menilai anaknya bermasalah sehingga diberi PMT Pemulihan akan mencoreng apa yang selama ini dibanggakan. Orang tua tentu sedih mendapatkan realitas ini.
Harapan suram. Anak adalah harapan orang tua. Menyebut anak bermasalah gizi, yang dikatakan dapat membuatnya kurang pintar sama dengan merusak harapan yang disematkan pada anak.
Ditakut-takuti. Dikatakan bahwa anak yang bermasalah gizi nantinya saat dewasa mudah memiliki masalah kesehatan, seperti terkena gula, obesitas, dll. Bagi sebagian orang tua, narasi semacam ini dipandang menakut-nakuti.
Edukator kesehatan mesti berusaha mencegah munculnya persepsi-persepsi itu. Teorinya, kata-kata mesti dipilih hati-hati, alur percakapan diatur, dan kesan positif mesti dikuatkan. Aspek nonverbal (tanpa kata-kata) pun perlu dikelola agar tidak memicuk terbentuknya persepsi-persepsi itu.
Bagaimana caranya?
Nah, ini yang perlu didiskusikan lebih lanjut. Mungkin kita bisa gunakan Forum Kemisan tgl 12 Juni nanti untuk mendiskusikan lebih lanjut? Sharing-sharing, yuk!
Condet, 9 Juni 2025 – RR/ Forum KAP