
Edukasi ASI Eksklusif: Mengantisipasi Pengaruh Nenek

Dalam banyak kasus, pemberian ASI Eksklusif terganjal nenek si bayi. Ibunya berniat kuat tapi nenek minta ditambah yang lain, entah makanan atau susu formula.
Karena sudah umum, edukator kesehatan mestinya bisa mengantisipasi. Edukasi jauh-jauh hari saat masih ibu hamil. Jangan baru mengedukasi saat ibu menyusui mendapati masalah.
Dalam versi KAP, berikut yang bisa dilakukan pada bumil.
- Cari tahu potensi pengaruh nenek. Mulai dari keberadaannya, frekuensi interaksi, kekuasaan di rumah. Contohnya dengan bertanya-tanya,
Bu Ida rumahnya di mana? Tinggal dengan siapa saja? Rumah keluarga itu? Kalau bumil tinggal di rumah nenek, potensi pengaruh sangat besar. - Ceritakan kasus nenek mempengaruhi. Misalnya,
Ada beberapa ibu tidak bisa tuntas memberi ASI Saja, memberi makanan lain termasuk susu formula. Bukan tidak mau tapi nenek si bayi yang menyuruh. Dibilangnya, bayinya rewel, ASI tidak cukup, kasihan cucuku, dia sudah bisa makan , suamimu juga dikasih bubur atau lain-lain. - Minta tanggapan bumil dan nyambung. Kalau neneknya Adik Maulana begitu, kira-kira Bu Ida bagaimana?”
- Ajari komunikasi harmonis. Ajak bumil berpikir melihat hal positif si nenek (apresiatif) dan ingatkan agar tak melawan atau menentang.
Sebetulnya nenek begitu itu karena sayang sama Adik Maul. Khawatir. Sedih melihat Adik Maul tidak nyaman. Niatnya baik. Tulus. Makanya, jangan sebel kitanya.
Setelah itu, ajari nyambung, apresiasi, dan klarifikasi. Contohkan saja dialognya.
Nyambung - jangan langsung menolak, mematahkan karena akibatnya fatal.)
Ida, itu Maul nangis melulu. Kurang ASInya. Tambah susu kaleng saja ya.
Susu kaleng apa, Bu?
Itu yang banyak di ***
Yang warnanya?
***
Oh, itu. Baguskah itu, Bu?
Kata orang sih bagus. Ibu sih belum pernah
Oh, begitu. Kalau dulu apa mas Gib dikasih tambahan juga ?
Dulu sih kasih pisang.
Pisang apa, Bu?
Pisang yang kecil-kecil itu. Apa namanya?
Pisang Mas?
Nah, iya itu!
_Oh, Pisang Mas. Lembut memang, ya.”
Nah, iya betul!
Apresiasi
(Sambil melihat bayi, sampaikan) Wah, nenek sayang sekali nih sama Maulana, nih. Perhatian. Maunya Maul makanannya cukup supaya tumbuh sehat kuat ya nek ya.
Iya, dong. Nenek maunya Maul jadi sehat dan kuat.
Klarifikasi. Sampaikan ibu mau-mau saja alias tak menolak ide nenek tapi nanti dulu ya, mau coba-coba kasih ASI terus. Gunakan Jurus Katanya dalam menyampaikan teori agar tak terkesan sok tahu.
Iya, deh, Bu. Kita kasih tambah ya tapi boleh saya coba-coba dulu ya kasih ASI dulu, ya? Siapa tahu jadi lebih banyak ASI-nya? Ini sih kata bu Bidan Yanti. Katanya, kalau bayi semakin sering menyusu, ASI-nya jadi semakin banyak. Saya coba-coba dulu ya, Bu?
Dengan komunikasi harmonis diharapkan hubungan tetap akrab meski berbeda pendapat.
RPTRA Kenanga, 30 September 2025 – RR (Forum KAP/ VA)