Program Inovasi Edukasi Kesehatan

Idul Fitri & Perubahan Perilaku


 
Idul Fitri & Perubahan Perilaku

Ngajak orang itu ada waktu-waktu emasnya. Teorinya memang begitu. Studinya lumayan banyak. Perubahan perilaku lebih berpeluang untuk berhasil bila dimulai waktu-waktu tertentu. Waktu yang dimaksud adalah clean slate atau di kita lebih pas disebut sebagai lembar baru.

Makanya, saat baru mendapat bayi, orang tua lebih perhatian dan mau diajak oleh nakes. Atau saat baru sembuh dan boleh pulang ke rumah, orang lebih mendengarkan dan nurut. 

Ciri lembar baru itu sederhana. Yaitu, saat orang menatap ke depan dan melupakan yang belakang. Ibarat selembar kertas baru, siap ditulis-tulis.

Ngomong-ngomong tentang lembar baru, Idul Fitri ini juga termasuk ke dalamnya. Kan, setelah puasa sebulan penuh, orang kembali fitri atau bersih, suci, murni. Pandangan ke depan.

Tinggal, perilaku apa nih yang mau kita promosikan pada orang-orang?

Atau, mungkin jangan dulu ke orang-orang tapi kita saja dulu ya yang berubah?

Bukankah masih banyak perilaku kita sendiri yang mesti dibereskan?

Makan lebih bener? Ga kebanyakan, lebih banyak sayur dan buah, kurangi gorengan, kurangi karbo sederhana juga makanan pabrikan?

Olahraga teratur? Olahraga yang manjangin nafas alias nguatin jantung, nguatin otot, dan buat tubuh lentur?

Tidur cukup? Ga begadang dan bangun kesiangan?

Atau yang lainnya? 

Ayo, buat resolusi Idul Fitri! Kalau edukator kesehatannya sehat kuat, kan kerja edukasi masyarakatnya lebih nikmat, ya? 

Jadi, selain buat maaf-maafan, silaturahmi, makan ketupat, ayo kita gunakan momen lebaran ini untuk perubahan perilaku hidup sehat. Selamat Idul Fitri!

 

 

Madinah, 31 Maret 2025 - RR