
Jurus “Justru Itu”

Praktisi KAP sebisa mungkin menghindari perdebatan. Kalau pun orang mengemukakan argumen tertentu untuk mendukung sikapnya, hindari adu argumen. Praktisi KAP tetap bisa mempersuasi, yaitu dengan Jurus “Justru Itu”.
Jurus “Justru Itu” (yang diadaptasi dari Steelmanning) memanfaatkan argumen orang untuk mengajak. Jangan patahkan argumen orang tapi justru memanfaatkan untuk mengajak. Tahapnya:
- nyambung (dengan bertanya-tanya pendek)
- memvalidasi argumen orang, dan
- menyodorkan pesan berdasarkan argumen orang.
Misal,
Orang tua : “Timbangannya kurang bagaimana!? Lha, Anak saya sehat kok, Bu Bidan. Wong, tiap hari main, senang-senang sama teman-temannya.”
Nakes : “Oh, suka main apa sih, Adik Rudi?”
Orang tua : “Ya, macam-macam tapi lari-larian, lho.”
Nakes : “Larinya kencang ya, Bu Siti?”
Orang tua : “Kencang banget, Bu Bidan!”
Nakes : “Wah!”
Orang tua : “Nah, berarti sehat, kan?!”
Nakes : “Iya, iya, Bu Siti. Kalau larinya kenceng, otot kakinya bagus, ya.”
Orang tua: “Nah, kan!”
Nakes: “Betul, Bu Siti. Ini saran saja, supaya Rudi bisa lari lebih kenceng lagi, timbangan Rudi perlu ditambah, sedikit lagi. Supaya tubuhnya lebih kuat. Kalau tidak ditambah, takutnya kurang maksimal. Mumpung sekarang sehat, larinya kenceng, ditambah timbangannya supaya pertumbuhan Adik Rudi jadi maksimal.”
Dengan Jurus “Justru Itu” diharapkan edukator tidak memicu perdebatan yang berisik. Justru membuat orang merasa divalidasi sehingga edukator tetap persuasif.
Bogor, 2 Oktober 2025 – RR (Forum KAP/ VA)
Adaptasi dari artikel di Buku Teknik Komunikasi Mengajak Orang Tua Memanfaatkan Obat Gizi