Program Inovasi Edukasi Kesehatan

Masukan Yang Tidak Membuat Orang Emosian


 
Masukan Yang Tidak Membuat Orang Emosian

Adakalanya orang lain, termasuk rekan sesama edukator, menunjukkan perilaku yang kurang berkenan. Lalu, dengan itikad baik, kita memberi masukan. Tujuannya agar orang mengubah sikap dan perilakunya. Alih-alih menerima, adakalanya orang malah tersinggung dan emosian. 

Pengalaman mendapatkan tanggapan negatif membuat kita ragu-ragu. Apakah perlu memberi masukan ke orang lain? Di sisi lain, kita pun tidak tega membiarkan perilaku negatif itu berulang.

Apakah ada cara memberi masukan tapi yang tidak menyulut emosi orang?

Ada beragam teknik yang bisa dicoba. Semisal, DAK, cara tidak langsung (indirect), jurus bertanya-tanya, curah pendapat, padi merunduk, komunikasi asertif, dll.

Dalam tulisan ini, coba kita bahas komunikasi asertif. Langkahnya adalah sbb.

Pertama, kemukakan fakta atau apa yang dilihat dan didengar apa adanya. Dengan mengemukakan fakta, diharapkan orang tidak tersulut emosinya karena yang disampaikan adalah apa yang terjadi. Di sini, kita tidak menggunakan bahasa yang menilai apalagi menghakmi.

“Kemarin Bapak bilang saya: Dasar kamu kader kaki tangan penjajah! Promosi imunisasi ke warga!” 

Sampaikan kata-kata yang didengar apa adanya. Kalau tepat deskripsinya, orang sulit membantah.

Kedua, kemukakan penilaian. Di sini, kita sampaikan sikap, perasaan, penilaian, dan alasan kita.

“Kata-kata Bapak membuat saya sedih dan tersinggung. Karena kami bukan kaki tangan penjajah. Kami hanya ingin anak-anak di sini sehat tidak kena penyakit menular yang berbahaya.”

Ketiga, sampaikan harapan perbaikan perilaku. Tujuannya agar orang tidak melakukan hal yang sama atau memperbaiki diri.

“Kami berharap Bapak tidak menyampaikan kata-kata seperti itu lagi pada kami. Apalagi di depan masyarakat. Kalau Bapak tidak setuju dengan imunisasi, kami bisa pertemukan Bapak dengan orang Puskesmas untuk berdiskusi.”

Kira-kira tersinggungkah orang dengan teknik komunikasi asertif?

Kalau masih tersinggung juga, mungkin kita perlu teknik lain. Dalam KAP, masih ada stok teknik-teknik lain.

 

 

Kantor Walikota Jakpus, 18 Juni 2025 - RR