Program Inovasi Edukasi Kesehatan

Orang Nyambung


 
Orang Nyambung

“Ngomong sama dia enak, nyambung!”

Pernah dengar komentar seperti itu? 

Orang yang nyambung memang asyik. Jadi betah berlama-lama ngobrol. Ngobrol lama tapi rasanya baru sebentar.

Sebaliknya, orang yang ga nyambung ga asyik. Membosankan. Malas rasanya. Jangankan untuk mengobrol, berjumpa pun malas. 

Kalau orang sudah suka, maka orang mudah diajak. Ingat para guru sales, kebanyakan orang beli dari orang yang dia sukai. Makanya, kadang kita ga jadi beli bukan karena barangnya tidak kita sukai, namun karena penjualnya yang rese, merendahkan, menyakitkan atau mengabaikan.

Nah, bagaimana caranya agar kita bisa menjadi orang yang nyambung?

Ada tiga hal yang perlu dihindari.

Pertama, jangan ganti topik.
Contoh:
Son, kemarin saya makan bakso yang enak banget, lho!
Wah, Ron! Kemarin saya makan siomay enak juga!

Kedua, jangan menilai, menyalahkan atau mematahkan.
Son, kemarin saya makan bakso yang enak banget, lho!
Wah, kamu kan pernah stroke?! Bahaya tahu makan bakso!

Ketiga, jangan mendiamkan atau mengabaikan. 
Contoh:
Son, kemarin saya makan bakso yang enak banget, lho!
Ooh…
Ih, enak banget lho, Son!
Oooh. Ho’oh ho’oh

Untuk nyambung kita cukup bertanya pendek agar yang bersangkutan bercerita lebih banyak.
Contoh:
Son, kemarin saya makan bakso yang enak banget, lho!
Eh, di mana itu, Ron?
……
Emang rasanya bagaimana?
…..

Atau kita bisa sesimpel menyebut salah satu dari kata-kata terakhir dalam kalimat lawan bicara.

Son, kemarin saya makan bakso yang enak banget, lho!
Enak?
Ih, dagingnya terasa banget. 

Dan masih banyak lagi cara nyambung dalam tradisi percakapan di Indonesia. Hayuk, coba sebutkan cara-cara lainnya!

 

 

Cikini, 5 Mei 2025 – RR/ Forum KAP