Program Inovasi Edukasi Kesehatan

Perumpamaan-perumpamaan untuk edukasi PTM berbahaya


 
Perumpamaan-perumpamaan untuk edukasi PTM berbahaya

“Kok bisa ya? Padahal, kemarin masih kelihatan sehat.”

Kemarin ngobrol dengan kawan. Pagi tadi dikabarkan meninggal karena jantung. Mendadak sekali. 

Sebetulnya sih tidak dadakan. Jantung koroner itu kerusakannya sedikit demi sedikit dan lama.

Seperti motor yang tahunya cuma dipakai, tak pernah servis berkala.  Semakin lama, semakin banyak kerusakan di sana sini. Lalu, tiba-tiba mati? Ya, bukan tiba-tiba, dong.

Serangan jantung koroner terjadi akibat penyempitan pipa (pembuluh) darah ke jantung. Lobang pipanya mengecil akibat makan tidak bener, seperti kebanyakan gula, garam lemak. Makanan-makanan itu membuat pipa kotor penuh kerak atau plak. Kerak-kerak lama-lama menumpuk dan mengeras. Kalau tersumbat, pasokan darah ke jantung berhenti dan detak jantung pun berhenti.

Kalau tidak meninggal, orang mesti di-kateter lalu pipanya dipasang ring untuk membuka jalur. Kalau sumbatan terlampau banyak, ya apa boleh buat, dada dibelah (dalam pengertian harfiah) lalu ganti pipa alias bypass jantung.

Kalau kerak terjadi di pipa-pipa otak, yang akan terjadi adalah stroke, buat orang lumpuh sebagian tubuh. Terapi penyembuhan berlangsung lama tapi sulit pulih 100%.

Jantung dan stroke terkait erat dengan penyakit gula, yang banyak dialami orang tapi kebanyakan tidak menyadari karena gejalanya tidak dirasakan. Gejala awal hanya cepat lelah atau sering pipis malam hari. Baru terasa sekali kalau sudah parah. Jantung, stroke, ginjal, mata, luka tidak sembuh sampai amputasi adalah contoh akibat penyakit gula yang menyengsarakan.

Penyakit gula memang berhubungan dengan gula tapi yang dimaksud adalah gula darah. Gula darah adalah bensin. Dialirkan ke seluruh tubuh agar sel-sel mendapat tenaga sehingga berfungsi.

Seperti di rumah, bensin masuk lewat pintu, dijaga satpam yang buka tutup saat datang paket. Masalahnya, kalau paket bensin datang terlalu banyak dan sering, satpam jadi kesal dan tidak mau membuka pintu, meski, bensin di rumah tinggal sedikit atau sudah habis.

Akibat sel-sel kekurangan bensin, tubuh terasa lemah. Orang merasa lapar. Padahal, darah di pipa mengandung banyak paket bensin atau gula. 

Karena tidak ditolak masuk, paket-paket bensin terus berputar-putar di pipa, mencari pintu terbuka. Karena tidak ketemu, akhirnya mengendap, lalu jadi kerak dan menyumbat pipa darah. Atau berubah jadi lemak, yang menumpuk di perut dan mengganggu kerja organ dalam perut.

Paket bensin yang datang banyak dan sering di darah, salah satunya, adalah karena makan tidak benar, kebanyakan karbohidrat atau sumber tenaga, khususnya yang sangat mudah diubah jadi gula, seperti minuman atau makanan manis karbohidrat sederhana atau yang diproses pabrik, seperti roti, biskuit, roti, ciki-ciki, dll. 

Salah satu modal KAP adalah cerita. Tapi, ini masih panjang. Kita teruskan besok di Forum Kemisan?

 

 

WTC-2, 5 Februari 2025 – RR, BA