
Tes Pesan ala KAP

Awalnya, KAP disusun bagi edukator kesehatan yang bermodal dengkul. Tidak ada anggaran undang mengundang, konsumsi, transportasi, kebersihan, dll.
Caranya dengan numpang (piggybacking), nyelip (insertion), mengisi waktu luang atau bahkan untuk mengulur-ngulur waktu pada kegiatan tersedia. Makanya, KAP dibuat fleksibel, tak berpakem ketat. Yang penting orang suka, tertawa lalu pesan tertangkap, hafal, syukur-syukur mengikuti.
Bahkan demi menguji konstruksi pesan (pre-test message), pendekatan yang sama dimanfaatkan.
Contohnya saat menguji pesan tes IVA (kanker serviks), yang dilakukan disela-sela pelatihan kader.
“Maaf-maaf, nyimpang ini saya cerita-cerita kanker serviks, ya,” ujar praktisi KAP.
“Oh, tidak apa-apa, Pak. Justru penting itu!” balas ibu-ibu kader.
Sebelumnya, diceritakan ibu-ibu yang kena kanker serviks, banyak “lewat.” Paling umum memang kanker payudara tapi prosentase “lewat”, lebih banyak kanker serviks. Lewatnya pun sengsara.
Ditambah pula cerita pasien kanker serviks hendak cari kost di sekitaran rumah sakit kanker.
Didatangilah rumah kos-kosan yang banyak di sana.
“Bu, apa ada kamar untuk 2 hari?” tanya pasien.
“Oh, sebentar saya carikan dulu ya. Ibu sakit apa, ya?” tanya pemilik kos.
“Kanker serviks,” jawab Si Ibu.
Sejurus kemudian, pemilik kos keluar dan mengabarkan kamar di sana penuh.
Anehnya, saat pasien lain mencari kamar dengan kanker payudara, dibilang tersedia kamar.
Bukan hanya ibu kos, tidak sedikit suami yang menjauh.
Saat digambarkan begitu, tak sedikit yang bertanya. “Kenapa begitu?”
Dari sini, konstruksi pesan menakutkan tampaknya berhasil. Setelah itu, langsung digandeng pesan kunci yang mesti dihafal: Lewat karena telat.
“Trus, cara tahunya supaya tidak telat bagaimana?” Ini pertanyaan yang kerap muncul dari para kader yang kemudian ditimpali dengan pesan mudah, solusi yang cuma gitu doang.
“Cuma Tes IVA. Beres. Gratis. Sekarang dipaketin sama CKG. Semua-mua diperiksa. Darah, jantung, paru, mata, dll.”
Untuk tingkatan pre-test, mendapat pertanyaan dan komentar positif dari ibu-ibu sudah cukup mendukung konstruksi pesan kanker serviks.
Tak boleh berlama-lama.Kan, kegiatannya orang (pelatihan). Kanker serviks cuma selipan doang.
Cerita lain KAP yang selipan, numpang, ngisi atau demi ngulur waktu kegiatan kita bahas dalam Pertin Pelatih KAP Sabtu ini, ya.
Pasar Minggu, 13 Oktober 2025 – RR (Forum KAP/ VA).