Pada 29 September diperingati sebagai Hari Jantunng Sedunia setiap tahunnya, seluruh dunia memperingati World Heart Day (WHD) atau Hari Jantung Sedunia tahun ini, lebih berfokus kepada promosi pentingnya cek Kardiovaskular secara berkala untuk kesehatan jantung.
Hari Jantung Sedunia (World Heart Day) adalah Platform peningkatan kesadaran terbesar untuk kesehatan kardiovaskular dan tahun ini digunakan untuk meyorot ketidakadilan Kesehatan Jantung.
Meskipun menjadi penyebab utama kematian dan kecacatan, menyediakan akses ke obat-obatan penyakit Kardiovaskular masih kurang dalam agenda nasional maupun global. Selain itu, Adanya tinggi Insidensi penyakit Kardiovaskular dan hambatan untuk mengakses layanan keseahtan berhubungan dengan berbagai faktor penentu sosial ekonomi kesehatan, termasuk pendidikan dan kesadaran kesehatan. Faktor lainnya yaitu :
Polusi Udara
Menyebabkan 25% kematian akibar Kardiovaskular bagi mereka yang tinggal di kota berisiko lebih besar.
Diet Sehat
Diet Sehat sangat penting demi menurunkan risiko penyakit Kardiovaskular, tetapi di banyak sekolah, kantor, rumah sakit, dan rumah yang menyediakan makanan tinggi lemak dan padat energi dan kurangnya pilihan makanan yang sehat.
Kurangnya Ruang Terbuka
Kurangnya ruang terbuka yang aman atau jalur siklus juga dapat membatasi kemampuan individu untuk menjadi lebih aktif, meningkatkan risiko CVD, padahal olahraga dikaitkan dengan risiko 29% lebih rendah meninggal akibat CVD (BMJ).
Berbagai spektrum dari penyakit Kardiovaskular di antaranya adalah :
- Penyakit Jantung Koroner
- Penyakit Jantung Bawaan
- Gagal Jantung
- Gangguan Irama Jantung
- Penyakit Katup Jantung
Diperkirakan bahwa di seluruh dunia, Penyakit Jantung Koroner menjadih pembunuh pertama yaitu sebesar 36% dari seluruh kematian, angka ini dua kali lebih tinggi dari angka kematian akibat kanker.
Di Indonesia dilaporkan Penyakit Jantung Koroner merupakan penyebab utama dan pertama dari seluruh kematian sebesar 26,4%, angka ini empat kali lebih tinggi dari angka kematian yang disebabkan oleh kanker (6%). Dengan kata lain, lebih kurang satu diantara empat orang yang meninggal di Indonesia adalah akibat Penyakit Jantung Koroner.
Cara Mencegah Penyakit Jantung Koroner
Sangat Penting untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit jantung, tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga untuk orang-orang di sekitar kita. Menurunkan beban penyakit Kardiovaskular di Indonesia tidak hanya tugas salah satu pihak, namun peran semua lapisan masyarakat (pasien, dokter, keluar, dan pembuat kebijakan). Langkah yang sederhana untuk terhindar dari penyakit Jantung Koroner, antara lain :
- Berjanji kepada diri sendiri dan keluarga untuk memasak dan makan makanan lebih sehat, berolahraga lebih banyak dan berhenti Merokok.
- Lebih aktif dan mengatakan tidak Merokok.
- Mendatangi dan Mendukung pelayanan akses pencegahan, kontrol, dan pengelolaan penyakit Kardiovaskular.