Ayah dan Bunda yang sedang menunggu kelahiran si Kecil patut waspada pada kemungkinan berat badan lahir rendah (BBLR). Jika tidak dicegah atau ditangani dengan maksimal, BBLR bisa berakibat fatal. Apa saja yang perlu diperhatikan?
Identifikasi BBLR
Bayi memang lahir dengan ukuran yang berbeda-beda. Namun, menjadi catatan khusus jika seorang anak lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram. Selain itu, bayi dengan BBLR juga bisa dilihat dari ukuran panjang badan dan lingkar kepalanya.
Bidan atau dokter kandungan yang menangani persalinan Anda akan cepat memberi tahu jika bayi terindikasi BBLR. Sebab, dibutuhkan serangkaian langkah yang tepat untuk memastikan tumbuh kembang si Kecil hingga mencapai bobot aman.
Apa Saja Bahaya BBLR?
Apakah bahaya membiarkan anak Ayah dan Bunda tetap kecil? Jawabannya: ya. Ada sejumlah bahaya yang mengintai jika anak terindikasi memiliki bobot di bawah rata-rata, termasuk di antaranya:
-
Gula darah yang rendah membuat anak cenderung lamban dan tidak bertenaga
-
Risiko terkena infeksi telinga terhitung tinggi
-
Bayi kesulitan bernapas sehingga sirkulasi oksigen dalam tubuh untuk meregulasi fungsi organ terganggu
-
Pada tumbuh kembang ke depannya nanti, anak rentan ber-IQ rendah dan mengidap ketidakstabilan mental
Faktor-Faktor Penyebab BBLR
Dengan mengetahui faktor-faktor penyebab bayi lahir dengan berat badan lahir rendah, Ayah dan Bunda bisa lebih waspada.
Beberapa hal yang memicu kelahiran bayi BBLR yaitu:
-
Bayi lahir prematur (di bawah 37 minggu)
-
Ibu bayi memiliki masalah kehamilan selama mengandung; misalnya darah tinggi, preeklamsia, bahkan kurang memenuhi kebutuhan gizi
-
Usia ibu tidak ideal saat mengandung; bisa di bawah 18 tahun atau di atas 35 tahun
-
Adanya infeksi selama masa kehamilan
-
Ibu mengonsumsi obat-obatan keras dan alkohol selama kehamilan
Pencegahan BBLR Selama Masa Kehamilan
Nah, agar anak lahir normal dan tidak berisiko di masa depan, apa saja yang bisa Ayah dan Bunda lakukan? Ada beberapa langkah pencegahan mudah yang bisa dilaksanakan, misalnya hal-hal berikut:
-
Bunda dan Ayah patut menyesuaikan gaya hidup. Jauhkan ibu hamil dari alkohol, atau penggunaan obat-obat terlarang dan merokok. Bukan hanya untuk Bunda, Ayah juga usahakan jangan merokok dekat-dekat Bunda dan si kecil, ya.
-
Selalu rutin periksakan kehamilan ke posyandu atau dokter kandungan yang tepercaya. Tujuannya agar kebutuhan hormon dan nutrisi bagi Bunda dan bayi selalu dimonitor secara berkala
-
Cek kebutuhan nutrisi Bunda. Selalu makan makanan yang bergizi dan perbanyak minum air putih sesuai anjuran kesehatan.
-
Tak lupa, perbanyak istirahat. Jangan memaksa tubuh melakukan aktivitas yang terlalu berat dan temukan posisi tidur paling nyaman agar waktu istirahat Bunda berkualitas.
Ayah juga harus berperan aktif mengingatkan Bunda agar selalu menjaga diri dan bayi. Yuk, pantau terus informasi mengenai kehamilan yang sehat demi tumbuh kembang anak!
Sumber:
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/756/kenali-tumbuh-kembang-bblr
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5710991/
Hyperlink:
Keyword:
BBLR, berat badan lahir rendah, bobot bayi, nutrisi ibu hamil, nutrisi bayi, tumbuh kembang, periksa kehamilan, gula darah, darah tinggi, infeksi kehamilan, preeklamsia