dr. Bambang Widodo, Sp.Og, saat Konferensi Pers di Senayan - Foto : rri.co.id
Makanan sehat merupakan hal wajib yang harus diperhatikan, termasuk juga untuk para atlet yang mengikuti Asian Games 2018. Kesehatan para atlet yang bertanding tentu sangat dipengaruhi juga oleh faktor makanan, dimana makanan sehat merupakan hal wajib yang harus diperhatikan dan atlet tidak diizinkan makan sembarangan, hal tersebut untuk mengantisipasi terjadinya keracunan makanan yang rawan terjadi.
Mengatasi hal tersebut, Divisi Food Safety Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (INASGOC) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menjadi yang terdepan dalam menjaga keamanan pangan di Wisma Atlet Kemayoran selama ajang Asian Games 2018 berlangsung.
Pada konferensi pers di Main Press Center (MPC), Senayan, Rabu (29/8/2018), Kepala Bidang Kesehatan INASGOC, dr. Bambang Wibowo, Sp.Og, yang juga Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, menyebutkan jika pengawasan ini dilakukan untuk mengendalikan risiko keracunan pangan (food poisoning).
Sebelum event dimulai, ada SOP keamanan pangan dan persyaratan aspek teknis untuk para catering yang menyediakan makanan, diantaranya yaitu harus memiliki sertikat Laik Higiene Sanitasi Pangan dan menerapkan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP).
Selama Asian Games 2018, dilakukan secara intensif inspeksi atau pengawasan terhadap pengolahan makanan. Inspeksi dilakukan setiap hari 3 kali/shift (pagi, siang, dan malam). Pengawasan dilakukan dengan rapid test atau pengambilan sampel makanan. Rapid test dilakukan 30 menit saat sarapan pagi jam 05.00 – 10.00, makan siang 11.00 – 15.00 dan jam 17.00 – 22.00 untuk makan malam.
Selain memperhatikan makanan, Kemenkes juga menghimbau kepada para atlet agar tetap menjaga sanitasinya, salah satunya adalah cuci tangan sebelum makan. Atlet juga dihimbau agar tidak mengkonsumsi makanan dari luar sebab makanan diluar wisma atlet tidak masuk tanggung jawab panitia.
dr. Bambang juga menjelaskan jika selama perhelatan Asian Games ini, Tim Kesehatan menyiapkan layanan kesehatan dan kegawatdaruratan, sebanyak 195 layanan medis. Yang terdiri dari 1.805 tenaga kesehatan, 100 sanitarian, 587 foodhandler untuk standarisasi, 230 ambulans darurat, 3 helikopter darurat, 10 ambulans air, 20 ambulans motor, dan 5 ambulans golf car.
Kesiapan Kemenkes dalam ajang pesta olahraga terbesar se-Asia ini juga mendapatkan apresiasi dari Olympic Council of Asia (OCA). Apresiasi tersebut disampaikan oleh Chairman of Medical and Doping Control, OCA, Dr. Jegathesan. Dalam keterangannya menyebutkan, beliau dengan bangga hati mengucapkan bahwa harapannya sudah tercapai. Sejak dari awal hingga saat ini pelayanan kesehatan sudah dilaksanakan dengan baik. Dari sisi medis seperti pada olahraga paralayang, respon tim medis sangat cepat dengan menggunakan helikopter dalam mengevakuasi atlet hingga rumah sakit.
Keberhasilan Kemenkes ini juga tidak lepas dari dukungan berbagai pihak dalam perhelatan Asian Games ini. Selain itu, Indonesia juga sudah memenuhi standar kesehatan keluarga OCA untuk atlet dan official.