Peringatan Hari Jantung Sedunia 2021: Jaga Jantungmu untuk Hidup Lebih Sehat

 

Peringatan Hari Jantung Sedunia 2021: Jaga Jantungmu untuk Hidup Lebih Sehat


Peringatan Hari Jantung Sedunia 2021: Jaga Jantungmu untuk Hidup Lebih Sehat

Penyakit kardiovaskular masih menjadi ancaman dunia (global threat) dan merupakan penyakit yang berperan utama sebagai penyebab kematian nomor satu di seluruh dunia. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah. Kematian di Indonesia akibat penyakit Kardiovaskular mencapai 651.481 penduduk per tahun, yang terdiri dari stroke 331.349 kematian, penyakit jantung koroner 245.343 kematian, penyakit jantung hipertensi 50.620 kematian, dan penyakit kardiovaskular lainnya (IHME, 2019)

Data Riskesdas menunjukkan peningkatan prevalensi penyakit Kardiovaskular seperti hipertensi dari 25,8% (2013) menjadi 34,1% (2018), stroke 12,1 per mil (2013) menjadi 10,9 per mil (2018), penyakit jantung koroner tetap 1,5% (2013-2018), penyakit gagal ginjal kronis, dari 0,2% (2013) menjadi 0,38% (2018).

Data Riskesdas 2018 menunjukkan Prevalensi Penyakit Jantung berdasarkan diagnosis dokter di Indonesia sebesar 1,5%, dengan prevalensi tertinggi terdapat di Provinsi Kalimantan Utara 2,2%, DIY 2%, Gorontalo 2%. Selain ketiga provinsi tersebut, terdapat pula 8 provinsi lainnya dengan prevalensi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan prevalensi nasional. Delapan provinsi tersebut adalah, Aceh (1,6%), Sumatera Barat (1,6%), DKI Jakarta (1,9%), Jawa Barat (1,6%), Jawa Tengah (1,6%), Kalimantan Timur (1,9%), Sulawesi Utara (1,8%) dan Sulawesi Tengah (1,9%). Berdasarkan jenis kelamin, Prevalensi PJK lebih tinggi pada perempuan (1,6%) dibandingkan pada laki-laki (1,3%). Sedangkan jika dilihat dari sisi pekerjaan, ironisnya penderita Penyakit Jantung tertinggi terdapat pada aparat pemerintahan, yaitu PNS/TNI/Polri/BUMN/BUMD dengan prevalensi 2,7%.  Begitu pula, jika dilihat dari tempat tinggal, penduduk perkotaan lebih banyak menderita Penyakit Jantung dengan prevalensi 1,6% dibandingkan penduduk perdesaan yang hanya 1,3%. Adapun menurut BPJS (2020) dinyatakan bahwa biaya pelayanan kesehatan untuk penyakit katastropik dan penyakit kardiovaskular menghabiskan hampir separuh dari total biaya, dimana penyakit kardiovaskular Rp 8,2 triliun, penyakit stroke Rp 2,13 triliun, dan penyakit gagal ginjal sebesar Rp 1,92 triliun.  

Peringatan Hari Jantung Sedunia (HJS) tahun 2021 mengangkat tema global “ Use Heart to Connect ” dengan tema nasional "Jaga Jantungmu Untuk Hidup Lebih Sehat". Melalui tema HJS tahun ini kita diajak untuk melakukan perubahan pola hidup, untuk menjaga kesehatan jantung orang-orang yang kita sayangi, seperti berkomitmen mengonsumsi makanan yang lebih sehat, beraktivitas fisik lebih baik, berhenti merokok, dan lain-lain.

Kementerian Kesehatan juga mengajak kita semua untuk melakukan perubahan sederhana dalam aktivitas sehari-hari dengan menghidupkan perilaku CERDIK agar mendapatkan jantung yang sehat dengan tagline "Jaga Jantungmu Untuk Hidup Lebih Sehat".

Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit jantung dilakukan dengan mencegah kasus baru, mengendalikan penyakit, serta melalui upaya pemberdayaan masyarakat. Mencegah kasus baru bertujuan untuk merubah perilaku dan lingkungan menjadi lebih sehat dan menemukenali faktor risiko penyakit agar dapat diintervensi sejak dini. Upaya pencegahan kasus baru berfokus pada pemberian informasi dan edukasi kepada masyarakat tentang perilaku hidup sehat serta deteksi dini melalui :

  1. Kegiatan Kampanye GERMAS sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017, pada tahun ini difokuskan pada kegiatan deteksi dini, peningkatan aktivitas fisik serta konsumsi buah dan sayur.
  2. Kampanye GENTAS: agar menjaga berat badan ideal (IMT ≤25 kg/m2, Lingkar Perut laki-laki
  3. Melakukan perilaku CERDIK: Cek kesehatan secara berkala (pemeriksaan TD, GD, IMT dan LP setiap 6 bulan – 1 tahun sekali), Enyahkan asap rokok dengan penerapan KTR (desa tanpa rokok, rumah tanpa rokok), Rajin aktifitas fisik minimal 30 menit per hari atau minimal 150 menit per minggu dan Diet sehat dan seimbang dengan pola makan isi piringku , serta Istirahat cukup, Kelola stres

Selanjutnya, upaya pengendalikan penyakit bertujuan agar penyakit terkontrol dan mencegah kecacatan dan keparahan lebih lanjut. Setiap masyarakat diharapkan telah tercakup dalam Jaminan Kesehatan Nasional Melakukan pola hidup “PATUH” bagi penyandang PTM khususnya PJK, yaitu Periksa kesehatan secara rutin, Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat, Tetap aktivitas fisik dengan aman, Upayakan diet sehat dan gizi seimbang, Hindari asap rokok, minuman beralkohol dan zat karsinogenik lainnya. Hal ini juga didukung oleh upaya pemberdayaan masyarakat dalam mengenali gejala dan mampu memberikan pertolongan pertama pada kegawat daruratan penyakit jantung.

Kontributor:
Eunice Margarini, SKM, MIPH

Editor:
Marsha Anindita, S.Ds


Kalender

Artikel Terkait