Prospek Wellness Tourism di Sulawesi Selatan


Prospek Wellness Tourism di Sulawesi Selatan

Prospek wellness tourism di Sulawesi Selatan menunjukkan potensi yang menjanjikan, didukung oleh kekayaan alam, budaya, dan inisiatif lokal yang terus berkembang.​

 

Potensi Alam dan Budaya

Sulawesi Selatan memiliki berbagai destinasi yang cocok untuk pengembangan wellness tourism, seperti kawasan karst Rammang-Rammang di Maros, pegunungan di Malino, pantai Tanjung Bira di Bulukumba, dan wilayah Toraja yang kaya akan budaya. Destinasi-destinasi ini menawarkan pengalaman yang mendukung relaksasi dan kesehatan, seperti yoga di alam terbuka, berendam di laut, serta wisata kuliner sehat. ​

 

Dukungan dan Inisiatif Lokal

Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Sulawesi Selatan telah mulai mengembangkan paket wisata berbasis wellness sejak akhir 2021, dengan mengintegrasikan aktivitas seperti yoga dan berendam di laut dalam paket wisata mereka. Selain itu, pendekatan N.E.W.A (Nature, Eco, Wellness, Adventure) telah diadopsi dalam perencanaan paket wisata bahari di wilayah seperti Kepulauan Spermonde dan Bulukumba, menunjukkan komitmen untuk menggabungkan elemen alam dan kesehatan dalam pariwisata. ​

 

Tren Nasional dan Global

Secara nasional, tren pariwisata menunjukkan peningkatan minat terhadap wellness tourism. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mencatat bahwa sektor ini menjadi salah satu fokus utama dalam pengembangan pariwisata Indonesia, dengan tujuan untuk menarik wisatawan yang mencari pengalaman kesehatan dan kebugaran. ​

 

Tantangan yang Dihadapi

Meskipun memiliki potensi besar, pengembangan wellness tourism di Sulawesi Selatan menghadapi beberapa tantangan, seperti degradasi lingkungan akibat peningkatan jumlah wisatawan dan kebutuhan akan promosi yang lebih efektif untuk menarik minat wisatawan domestik dan mancanegara. ​

Dengan kekayaan alam dan budaya yang dimiliki, serta dukungan dari berbagai pihak, Sulawesi Selatan memiliki peluang besar untuk mengembangkan wellness tourism sebagai sektor unggulan. Namun, diperlukan upaya berkelanjutan dalam menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan promosi untuk memaksimalkan potensi ini.

 

(Dokter Dito Anurogo MSc PhD, alumnus IPCTRM College of Medicine Taipei Medical University Taiwan, dosen tetap di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Makassar Indonesia, peneliti di Institut Molekul Indonesia, organisatoris di berbagai organisasi (misalnya PDPOTJI), pengurus MABBI di bidang kerjasama, kolumnis berbagai media nasional, penulis profesional, trainer berlisensi BNSP, reviewer puluhan jurnal nasional dan internasional).

Kalender

Artikel Terkait