Penulis : Tim Content KlikDokter
Dalam beberapa dekade terakhir, hipertensi atau tekanan darah tinggi telah diidentifikasi sebagai salah satu masalah kesehatan utama di seluruh dunia. Meskipun sering dikaitkan dengan usia lanjut, prevalensi hipertensi pada remaja telah meningkat, menggarisbawahi pentingnya kesadaran tentang kondisi ini di semua kelompok umur.
Pengertian
Hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah dalam arteri meningkat secara persisten, melebihi angka normal. Tekanan darah terdiri dari dua ukuran: sistolik, yang mengukur tekanan saat jantung berkontraksi, dan diastolik, yang mengukur tekanan saat jantung rileks. Hipertensi diklasifikasikan ketika tekanan darah seseorang berada di atas 140/90 mmHg.
Penyebab
Beberapa penyebab hipertensi pada remaja meliputi:
-
Ketidakseimbangan Garam dan Air: Konsumsi garam berlebih dapat meningkatkan volume darah, yang meningkatkan tekanan pada dinding arteri.
-
Ketidakaktifan: Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan obesitas, faktor risiko untuk hipertensi.
-
Konsumsi Alkohol dan Tembakau: Penggunaan substansi ini bisa meningkatkan risiko hipertensi.
-
Faktor Genetik: Keluarga dengan riwayat hipertensi memiliki risiko lebih tinggi.
Gejala
Sebagian besar orang dengan hipertensi tidak memiliki gejala khas. Namun, beberapa gejala yang mungkin timbul meliputi sakit kepala, pusing, penglihatan kabur, sesak napas, dan nyeri dada.
Diagnosis
Diagnosis hipertensi biasanya melibatkan:
-
Pemeriksaan Tekanan Darah: Menggunakan sfigmomanometer untuk mengukur tekanan darah.
-
Tes Laboratorium: Untuk menilai fungsi ginjal, kadar gula darah, dan kolesterol.
-
Pemeriksaan Fisik: Untuk mencari tanda-tanda kerusakan organ akibat hipertensi.
Pengobatan
Pengobatan hipertensi meliputi:
-
Obat-obatan: Seperti diuretik, beta-blocker, ACE inhibitor, dan lainnya.
-
Perubahan Gaya Hidup: Termasuk diet seimbang, latihan rutin, pengurangan konsumsi garam, dan menghindari alkohol serta tembakau.
-
Pemantauan Rutin: Mengevaluasi efektivitas pengobatan dan menyesuaikan jika diperlukan.
Pencegahan
Pencegahan melibatkan:
-
Diet Seimbang: Konsumsi makanan kaya serat, rendah garam, dan lemak jenuh.
-
Aktivitas Fisik: Berolahraga secara rutin setidaknya 30 menit sehari.
-
Menghindari Faktor Risiko: Seperti obesitas, stres berlebihan, alkohol, dan tembakau.
Komplikasi
Jika tidak diobati, hipertensi dapat menyebabkan komplikasi serius seperti stroke, serangan jantung, kerusakan ginjal, dan kebutaan.
Referensi
-
World Health Organization. (2019). Hypertension.
-
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Pedoman Pengendalian Hipertensi.
-
American Heart Association. (2017). High Blood Pressure and Hypertension.
-
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2018). Riset Kesehatan Dasar.
Hipertensi bukan hanya masalah bagi orang dewasa tetapi juga bagi remaja. Dengan meningkatnya prevalensi di kalangan muda, penting bagi kita semua untuk memahami penyebab, gejala, dan cara pencegahannya. Dengan deteksi dini dan pengobatan yang tepat, risiko komplikasi jangka panjang dapat diminimalkan.
Artikel tentang penyakit hipertensi dan berita kesehatan lainnya sudah pernah tayang di KlikDokter.