Penulis : Tim Content KlikDokter
Di era modern saat ini, diabetes bukan lagi menjadi monopoli orang tua. Penyakit ini kini semakin lazim dijumpai pada usia produktif, sebuah kelompok demografis yang seharusnya berada dalam puncak kesehatan dan kebugaran. Terlebih, pada usia ini, diabetes dapat menimbulkan dampak signifikan, baik secara profesional maupun pribadi.
Pengertian
Diabetes mellitus merupakan sekelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan kadar gula darah (glukosa) yang tinggi sebagai akibat dari ketidakmampuan tubuh memproduksi insulin yang cukup atau ketidakmampuan tubuh menggunakan insulin dengan efektif.
Penyebab
-
Faktor Genetik: Predisposisi genetik dapat meningkatkan risiko diabetes.
-
Resistensi Insulin: Sebagai hasil dari obesitas dan gaya hidup sedentari.
-
Pankreas yang Tidak Efisien: Menghasilkan insulin dalam jumlah yang tidak mencukupi.
-
Gaya Hidup: Konsumsi makanan tinggi gula dan lemak, kurangnya aktivitas fisik, stres, dan kebiasaan merokok.
-
Kondisi Kesehatan Lain: Seperti hipertensi dan kadar kolesterol tinggi.
Gejala
Diagnosis
-
Tes Glukosa Darah Sewaktu: Mengukur kadar gula darah tanpa memerlukan puasa.
-
Tes Glukosa Darah Puasa: Dilakukan setelah puasa semalam.
-
Tes Toleransi Glukosa Oral (OGTT): Setelah mengkonsumsi larutan glukosa, tes dilakukan dalam beberapa interval.
Pengobatan
-
Terapi Insulin: Melalui suntikan atau pompa insulin bagi mereka yang membutuhkannya.
-
Obat-Obatan Oral: Seperti metformin, sulfonylurea, dan inhibitor DPP-4.
-
Pemantauan Rutin: Menggunakan glucometer untuk memantau kadar gula darah sehari-hari.
-
Konseling Nutrisi: Untuk membantu pasien memahami dan mengadopsi pola makan yang sehat.
Pencegahan
-
Aktivitas Fisik: Melakukan olahraga teratur setidaknya 30 menit sehari.
-
Pola Makan Sehat: Mengonsumsi makanan seimbang rendah lemak dan gula.
-
Pengurangan Berat Badan: Jika seseorang memiliki berat badan berlebih atau obesitas.
-
Pemeriksaan Medis Rutin: Untuk memonitor faktor risiko dan mengidentifikasi tanda-tanda awal diabetes.
Komplikasi
-
Kardiovaskular: Risiko penyakit jantung, stroke, dan hipertensi.
-
Neuropati Diabetik: Kerusakan saraf yang mengakibatkan kesemutan, nyeri, dan kelemahan pada kaki dan tangan.
-
Retinopati Diabetik: Kerusakan pembuluh darah di mata yang dapat mengarah pada kehilangan penglihatan.
-
Nefropati Diabetik: Kerusakan ginjal yang dapat memerlukan terapi dialisis atau transplantasi ginjal.
Referensi
-
World Health Organization (WHO). (2020). Diabetes.
-
International Diabetes Federation (IDF). (2019). IDF Diabetes Atlas, 9th Edition.
-
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. (2018). Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 Dewasa di Indonesia.
Diabetes pada usia produktif bukan hanya tantangan medis, tetapi juga tantangan sosial dan ekonomi. Mengingat dampak yang signifikan pada produktivitas dan kualitas hidup, pencegahan dan pengelolaan yang efektif menjadi sangat penting. Kesadaran, pendidikan, dan dukungan bagi individu di usia produktif dapat memainkan peran kunci dalam mencegah dan mengelola diabetes, memastikan bahwa generasi ini dapat menjalani kehidupan yang sehat dan produktif.
Artikel tentang penyakit dan seluk beluk diabetes sudah pernah tayang di KlikDokter.