Penulis : Tim Content KlikDokter
Sejak dulu, campak telah dikenal sebagai salah satu penyakit yang sering menyerang anak-anak, khususnya bayi dan balita. Meskipun banyak anggapan bahwa campak adalah penyakit biasa yang harus dialami anak sebagai proses kekebalan tubuh, realitasnya penyakit ini bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan tepat.
Pengertian
Campak, atau sering disebut dengan "rubeola", adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini sangat menular dan ditandai dengan gejala-gejala seperti demam, batuk, pilek, mata merah, serta ruam khas yang muncul di seluruh tubuh.
Penyebab
Campak disebabkan oleh virus yang termasuk dalam genus Morbillivirus dari keluarga Paramyxoviridae. Penularan campak sangatlah cepat dan mudah melalui:
-
Percikan Saliva: Saat seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin, virus dapat menyebar ke udara dan menginfeksi orang lain yang berada di dekatnya.
-
Kontak Langsung: Kontak langsung dengan cairan tubuh penderita bisa menjadi sumber penularan.
-
Benda yang Terkontaminasi: Virus campak bisa bertahan hidup di permukaan benda selama beberapa jam. Bayi atau balita yang menyentuh benda tersebut kemudian memegang mulut atau hidungnya dapat terinfeksi.
Gejala
Gejala campak biasanya muncul sekitar 10-14 hari setelah terinfeksi. Beberapa gejala yang umumnya muncul antara lain:
-
Demam: Suhu tubuh bisa mencapai 40°C.
-
Batuk Kering.
-
Konjungtivitis (Mata Merah): Mata bisa menjadi sensitif terhadap cahaya.
-
Pilek.
-
Ruam: Mulai dari wajah dan telinga, kemudian menyebar ke seluruh tubuh.
-
Bintik Koplik: Bintik-bintik putih kecil di dalam mulut, khususnya di bagian dalam pipi.
Diagnosis
Pemeriksaan klinis dari seorang dokter biasanya sudah cukup untuk mendiagnosis campak berdasarkan gejala-gejala yang muncul. Namun, dalam beberapa kasus, pemeriksaan tambahan seperti tes darah atau swab tenggorokan mungkin diperlukan untuk mengkonfirmasi diagnosis.
Pengobatan
Sejauh ini, belum ada pengobatan khusus yang ditujukan untuk membasmi virus campak. Namun, beberapa tindakan bisa dilakukan untuk meredakan gejala, antara lain:
-
Pemberian Cairan: Untuk mencegah dehidrasi.
-
Penggunaan Antipiretik: Seperti parasetamol untuk menurunkan demam.
-
Vitamin A: Pada beberapa kasus, terutama jika terdapat risiko kekurangan vitamin A, suplemen ini dapat membantu mengurangi keparahan penyakit.
-
Istirahat: Membantu pemulihan lebih cepat.
Pencegahan
-
Vaksinasi MMR (Measles, Mumps, Rubella): Ini adalah cara paling efektif untuk mencegah campak.
-
Penghindaran: Jika ada anggota keluarga yang terinfeksi, sebaiknya diisolasi agar tidak menularkan ke anggota keluarga yang lain, terutama bayi dan balita.
Komplikasi
Meski banyak yang menganggap ringan, campak bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti:
-
Pneumonia: Salah satu penyebab kematian utama dari campak.
-
Otitis Media: Infeksi telinga yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran.
-
Ensefalitis: Peradangan pada otak.
-
Kerusakan Permanen pada Mata.
-
Gangguan pada Sistem Pencernaan.
Referensi
-
World Health Organization. Measles. Diakses pada 2021.
-
Centers for Disease Control and Prevention. Measles (Rubeola). Diakses pada 2021.
-
Mayo Clinic. Measles. Diakses pada 2021.
Dalam kesimpulannya, meskipun campak dianggap sebagai penyakit anak-anak biasa, dampak dan komplikasinya bisa sangat serius. Penting bagi para orangtua untuk lebih memahami penyakit ini dan mengambil langkah pencegahan yang tepat, khususnya melalui vaksinasi, untuk melindungi buah hati dari ancaman campak.
Artikel tentang penyakit campak ini sudah pernah tayang di KlikDokter.