Diabetes Ancaman Nyata Generasi Muda


Diabetes Ancaman Nyata Generasi Muda

Kencing manis atau Diabetes Melitus yang saat ini dikenal dengan Diabetes saja, merupakan salah satu penyakit kronis paling umum di Indonesia, yang dulunya sering diasosiasikan dengan penyakit yang hanya menyerang orang tua atau usia lanjut. Namun, paradigma ini kini telah bergeser drastis. Dengan gaya hidup modern yang serba cepat dan cenderung tidak sehat, Diabetes telah menjelma menjadi ancaman nyata bagi generasi muda, mengintai dengan senyap dan berpotensi merenggut kualitas hidup mereka di masa depan, karena semakin banyak anak dan remaja yang terdiagnosis Diabetes, yang saat ini dikenal dengan diabetes tipe 5.

 

Peningkatan prevalensi Diabetes pada anak-anak, remaja, dan dewasa muda adalah fenomena global yang mengkhawatirkan. Pergeseran pola makan dari alami menjadi makanan siap saji, kemudian menjadi konsumsi makanan olahan tinggi gula, lemak trans, dan garam, ditambah minimnya aktivitas fisik akibat gaya hidup sedentari yang didominasi gawai/gadget serta paparan stres yang berkelanjutan menjadi faktor pemicu utama yang mempercepat munculnya resistensi insulin dan pada akhirnya menjadi diabetes tipe 2. Jenis diabetes ini, yang dulunya nyaris eksklusif pada orang dewasa, kini semakin sering ditemukan pada usia yang jauh lebih muda, bahkan pada anak-anak pra remaja dan remaja (pelajar SMP dan SMA).

 

Kondisi tersebut banyak menyerang generasi muda (generasi Z dan generasi Alpha), di mana mereka lebih banyak menghabiskan waktu di cafe dengan mengkonsumsi makanan dan minuman tinggi gula, namun di saat yang sama mereka kurang bergerak – istilah sekarang mager (malas gerak).

 

Ancaman Diabetes pada generasi muda bukan hanya sekadar angka statistik Konsekuensinya jauh lebih mendalam dan merusak. Ketika Diabetes menyerang di usia muda, artinya tubuh akan terpapar kadar gula darah tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama. Paparan kronis ini mempercepat timbulnya komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, gagal ginjal dan kebutaan. Apabila mengalami luka akan menjadi borok (gangren) hingga amputasi.

 

Bayangkan seorang individu yang baru menginjak usia produktif sudah harus berjuang melawan komplikasi yang melemahkan ini. Produktivitas menurun, kualitas hidup tergerus, beban ekonomi keluarga meningkat dan kondisi kesehatan menurun drastis.

 

Selain itu, dampak psikologis dan sosial juga tidak bisa diabaikan. Diagnosis Diabetes di usia muda sering kali membawa stigma, kecemasan, dan depresi. Keterbatasan diet, keharusan memonitor gula darah secara rutin, dan potensi komplikasi dapat memengaruhi kepercayaan diri, interaksi sosial, dan bahkan pilihan karier. Generasi muda yang seharusnya berada pada puncak kreativitas dan produktivitas, terpaksa menghadapi masalah kesehatan yang kompleks dan membatasi aktivtas. Menghadapi ancaman ini, peran berbagai pihak sangat penting.

 

Penyebab Diabetes pada Generasi Muda

Diabetes yang saat ini telah menyerang generasi muda disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:

1.  Malnutrisi (mengalami masalah gizi) sejak lahir

Kondisi ini dapat menyebabkan resistensi insulin yang meningkatkan risiko Diabetes pada anak-anak. 

2.  Pola makan tidak seimbang

Konsumsi makanan manis, makanan olahan, dan makanan kurang serat akan meningkatkan kadar gula darah dan risiko Diabetes . 

3.  Kurangnya aktivitas fisik

Gaya hidup tidak aktif dan kurang berolahraga akan menurunkan sensitivitas tubuh terhadap insulin dan meningkatkan risiko Diabetes . 

4.  Obesitas

Kelebihan berat badan, ditandai banyaknya lemak di sekitar perut, akan meningkatkan risiko Diabetes pada anak-anak dan remaja. Walaupun demikian, penderita diabetes tipe 5 tidak selalu obesitas, karena penderitanya juga banyak yang kurus.

5.  Faktor genetik

Riwayat keluarga dengan Diabetes juga meningkatkan risiko seseorang menderita Diabetes . Riwayat keluarga tidak selalu diturunkan dari orang tua kepada anaknya, namun juga dapat diturunkan dari kakek neneknya kepada cucunya (generasi kesatu kena, generasi kedua lepas, tetapi generasi ketiga kena lagi). 

6.  Perubahan gaya hidup modern

Perubahan pola makan dan gaya hidup yang kurang sehat termasuk kurang aktivitas fisik dan tingginya stress di era modern turut memicu peningkatan risiko Diabetes pada generasi muda. 

 

Gejala Diabetes pada Generasi Muda

Secara umum, Diabetes menunjukkan gejala-gejala sebagai berikut:

  1. 1.    Haus berlebihan (polidipsi): sering merasa haus dan ingin minum banyak. 
  2. 2.    Buang air kecil berlebihan (poliuri): sering buang air kecil, terutama di malam hari. 
  3. 3.   Lapar berlebihan (polifagia): sering merasa lapar dan ingin makan banyak. 
  4. 4.    Penurunan berat badan, meskipun nafsu makan meningkat, berat badan cenderung turun.
  5. 5. Penglihatan kabur, dikarenakan kadar gula darah yang tinggi menyebabkan lensa mata membengkak dan mengurangi kemampuan fokus.
  6. 6.   Luka sulit sembuh, terutama luka pada kulit kaki, sulit sembuh karena kadar gula darah yang tinggi. 
  7. 7.    Pusing dan lemas, diakibatkan kadar gula darah yang fluktuatif (naik turun dengan cepat).

 

Peran Bersama Tanggulangi Masalah

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan di daerah dalam satu dasawarsa terakhir telah gencar mengampanyekan pentingnya gaya hidup sehat sejak dini, seperti Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), CERDIK, dan lain-lain, hingga mengenakan pajak pada makanan dan minuman berpemanis. Namun, hal tersebut belum cukup. Pembatasan iklan makanan dan minuman tidak sehat yang menyasar anak-anak, peringatan pembatasan makanan dan minuman tinggi gula dan lemak di kemasan makanan dan minuman (terutama yang berpemanis), dan penyediaan fasilitas olahraga yang memadai dan terjangkau juga harus dilakukan.

 

Institusi pendidikan juga memiliki tanggung jawab untuk mengintegrasikan edukasi gizi dan pentingnya aktivitas fisik dalam kurikulum. Orang tua adalah garda terdepan dalam membentuk kebiasaan sehat di rumah, menjadi teladan dalam memilih makanan bergizi, dan mendorong anak-anak untuk aktif bergerak. Sementara itu, generasi muda sendiri harus sadar akan risiko yang mengintai mereka dengan mengambil inisiatif untuk menjaga kesehatan mereka, memilih makanan yang bijak, dan menjadikan olahraga sebagai bagian tak terpisahkan dari gaya hidup.

 

Diabetes pada generasi muda bukanlah takdir, melainkan konsekuensi dari pilihan gaya hidup yang keliru. Dengan kesadaran bersama, edukasi yang masif, dan perubahan perilaku yang transformatif, kita masih memiliki kesempatan untuk melindungi masa depan generasi penerus dari ancaman nyata ini. Sudah saatnya kita bertindak, sebelum "penyakit kronis" ini merenggut potensi emas generasi muda.

 

Pencegahan Diabetes pada Generasi Muda

Diabetes pada generasi muda dapat dicegah dengan upaya-upaya sebagai berikut:

 

1.  Menerapkan pola makan sehat

Kurangi konsumsi makanan manis (terutama berpemanis), makanan olahan, dan minuman berkarbonasi. Perbanyak konsumsi sayuran, buah-buahan, dan serat.

2.  Rutin berolahraga

Aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari akan meningkatkan sensitivitas insulin dan mengontrol kadar gula darah, sehingga kondisi badan akan semakin sehat dan bugar.

3.  Menjaga berat badan ideal

Agar berat badan ideal, setiap orang juga harus memahami tentang indeks masa tubuh (IMT) dan lingkar pinggang, Hal ini sangat penting dalam menghindari obesitas. Upaya yang dilakukan berupa menjaga pola makan dan aktivitas fisik yang seimbang.

4.  Berhenti merokok

Rokok dapat merusak sel pankreas yang memproduksi insulin dan meningkatkan risiko Diabetes .

5.  Kelola stres

Stres dapat mempengaruhi kadar gula darah. Pengelolaan stres dengan baik melalui olahraga, yoga, meditasi, dzikir atau hal lain sangat penting. Di samping Diabetes , penyakit lain juga dipengaruhi tingkat stres seseorang.

6.  Pengecekan gula darah secara rutin

Periksa kadar gula darah secara rutin untuk mendeteksi dini penyakit Diabetes . Dengan adanya program pemerintah berupa cek kesehatan gratis, tentunya sangat membantu seseorang untuk memastikan kadar gula darahnya. Apalagi pada momen-momen tertentu, ada organisasi yang memfasilitasi cek kesehatan gratis.

 

Kesimpulan

Diabetes , terutama diabetes tipe 5, merupakan ancaman nyata bagi generasi muda. Peningkatan kesadaran, penerapan pola hidup sehat, dan tindakan pencegahan dini sangat penting untuk mengurangi risiko Diabetes pada generasi muda, terutama anak-anak dan remaja. 

Kalender

Artikel Terkait