Halo Healthies! Siapa disini yang sering gemas mengingatkan keluarganya untuk minum obat penurun tekanan darah?
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah di atas 140/90 mmHg. Pada riskesdas 2018, prevalensi Hipertensi di Indonesia meningkat hingga sebesar 34,1%. Namun cukup disayangkan, dari seluruh pasien hipertensi terdapat 32,3% masyarakat yang tidak rutin minum obat dan 13,3% yang tidak minum obat penurun tekanan darah. Padahal mengkonsumsi obat penurun tekanan darah secara rutin dapat menurunkan resiko penyakit kardiovaskular dan tidak menular ke depannya1.
Tahukah kamu, ternyata proses mengingatkan pasien untuk meminum obat adalah salah satu contoh dari Family Involvement dan mampu menurunkan tekanan darah secara signifikan pada pasien hipertensi.
Apa itu Family Involvement? Family Involvement atau “Keterlibatan Keluarga” diartikan sebagai partisipasi aktif keluarga terhadap proses penyembuhan pasien, dalam bentuk dukungan fisik, emosional, dan pola hidup sehat demi tercapainya kondisi pasien yang prima.
Baca juga Cara Mengatasi Hipertensi
Manfaat Menurunkan Hipertensi
Selain menurunkan tekanan darah pasien hipertensi, apa saja ya manfaat lainnya?
-
Pasien lebih percaya diri dalam berobat dan punya keinginan sembuh
Acap kali Ketika pasien datang sendiri untuk berkonsultasi dengan dokter, pasien merasa takut, cemas, dan malu bertanya mengenai kondisi penyakitnya. Bagi banyak pasien, memiliki anggota keluarga yang menemani konsultasi dapat memberi rasa nyaman dan kepercayaan diri. Hal itu dibuktikan dari beberapa penelitian yang menyatakan bahwa pasien dan keluarga yang mendapat edukasi
mengenai penyakit hipertensi cenderung lebih patuh meminum obat dan menjalani pola hidup sehat daripada hanya pasien yang mendapat edukasi2,3.
-
Keluarga memiliki pengetahuan mengenai kondisi kesehatan pasien dan cara terapinya
Keikutsertaan keluarga dalam konsultasi ke dokter meningkatkan pemahaman keluarga mengenai kondisi kesehatan pasien. Healthies sebagai keluarga yang memahami kebiasaan pasien pun bisa memberi masukan kepada dokter mengenai bentuk terapi yang cocok dengan kondisi pasien. Informasi kebiasaan, pola makan, hingga aktivitas yang disukai pasien dapat membantu dokter dalam merumuskan terapi yang dipersonalisasi sesuai kebutuhan pasien. Penyesuaikan terapi terhadap kebiasaan pasien mampu meningkatkan kepatuhan pasien dalam pengobatan hipertensi4.
-
Kualitas hidup pasien dan keluarga meningkat
Merujuk pada penelitian Maslakpak et al, ditemukan bahwa keikutsertaan keluarga dalam menjaga pola hidup sehat berdampak pada penurunan tekanan darah secara signifikan pada pasien hipertensi. Selain berdampak pada kesembuhan pasien, keterlibatan keluarga dalam proses terapi pun mampu meningkatkan pemahaman keluarga terhadap kesehatan mereka dan menurunkan insidensi penyakit tidak menular bagi anggota keluarga lainnya3,5.
-
Si Kecil belajar pola hidup sehat sejak belia
Penerapan pola hidup sehat di keluarga dapat menjadi media edukasi bagi si kecil mengenai cara menjaga kesehatan tubuh mereka. Proses ini dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan perkembangan mereka, seperti memilah camilan sehat yang disukai, menemani keluarga memasak, hingga ikut mengingatkan pasien untuk meminum obat. Memulai pola hidup sehat sedini mungkin berpengaruh pada penurunan resiko obesitas dan penyakit tidak menular di usia dewasa6.
Nah, bagaimana Healthies? Ternyata banyak ya manfaat dari kita ikut mengingatkan pasien untuk minum obat penurun tekanan darah. Yuk, mari jadi keluarga proaktif dengan cara ikut menemani pasien kontrol ke dokter secara berkala, mengingatkan untuk minum obat, dan bersama-sama melakukan pola hidup sehat.
Penulis:
Putri Adara Yasmin
Public Health Leader CIMSA Indonesia
—
Tentang CIMSA
Center for Indonesian Medical Students’ Activities (CIMSA) adalah organisasi mahasiswa kedokteran Indonesia yang bersifat nonprofit, nonpemerintah, nonpolitik, nonpartisan, nasionalis, dan independen. Sebagai salah satu organisasi mahasiswa kedokteran terbesar di Indonesia, CIMSA merepresentasikan lebih dari 10.000 mahasiswa kedokteran dan tersebar pada 30 universitas di seluruh Indonesia untuk meningkatkan taraf kesehatan bangsa melalui peningkatan kapasitas, riset, aktivitas, dan advokasi.
Referensi:
Riskesdas 2018. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
O'Donovan R. How important is family engagement in patient care? [Internet]. WiFi SPARK; 2021 [cited 2023Mar19]. Available from: https://www.wifispark.com/blog/how-important-is-family-engagement-in-patient-care
Maslakpak MH, Rezaei B, Parizad N. Does family involvement in patient education improve hypertension management? A single-blind randomized, Parallel Group, controlled trial. Cogent Medicine. 2018;5(1):1537063.
Jazieh AR, Volker S, Taher S. Involving the family in patient care: A culturally tailored communication model. Global Journal on Quality and Safety in Healthcare. 2018Mar1;1(2):33–7.