Sejak dulu, wanita terbukti aktif dalam bekerja dan berkarya. Seorang wanita yang juga seorang ibu dapat mengemban peran ganda yang menuntutnya untuk bergelut dengan banyak kegiatan sekaligus. Mulai dari mengasuh anak, mengurus rumah tangga, bekerja, dan memenuhi peran-peran sosial lainnya.
Secara umum, stres pada wanita memang tidak jauh berbeda dengan stres pada pria. Sebagai reaksi alami tubuh ketika menghadapi situasi sulit, stres itu normal. Namun sering luput disadari kalau stres berkepanjangan ternyata juga bisa memberi efek jangka panjang pada tubuh, yang akan berdampak pada diri dan orang sekitar kita.
Ibu stres, hal yang biasa?
Saat berada di tengah tuntutan banyak peran atau menghadapi situasi yang tidak menyenangkan, seorang ibu rentan mengalami stres. Gejala stres bisa langsung dikenali lewat gangguan pola tidur, pola makan, dan pola menstruasi. Stres dapat membuat aliran darah yang tidak lancar. Dalam tingkatan yang berat, stres bahkan dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami serangan jantung.
Nah, setiap orang memiliki batas kritis dalam menghadapi suatu stres. Batas ini berbeda dari waktu ke waktu, dan tergantung oleh banyak faktor seperti keluarga, kondisi fisik dan mental, tuntutan pekerjaan, tantangan hidup, dan sebagainya. Banyak ibu yang mengalami stres menjadi pelupa, sering marah, mudah lelah, dan kehilangan motivasi dalam keluarga.
Cara-cara sederhana mengelola stres
Mengingat gejala-gejala stres yang bisa merupakan tanda kondisi kesehatan yang lebih serius, pastikan ibu memeriksakan diri ke dokter dan mendapatkan penanganan yang tepat. Selain itu, ibu bisa mengelola stres dengan cara seperti berikut ini:
1. Hibur diri dengan kegiatan yang disukai, seperti bacaan atau tontonan dengan tema yang menyenangkan. Selain melakukan hobi, menulis atau membuat jurnal sambil mengumpulkan pikiran positif juga bermanfaat. Untuk tips yang terakhir, manfaatnya adalah mengulas keseharian sekaligus rehat mata sejenak dari terus-menerus menatap gadget.
2. Cari vibe positif. Membangun jaringan sosial dengan teman-teman yang memiliki energi positif bisa membantu suasana hati tetap baik dan seimbang. Bicarakan keluhan seputar keseharian dengan seorang yang dapat dipercaya. Selain dari keluarga, dukungan dari sesama ibu bisa membantu meringankan beban pikiran.
3. Berkegiatan fisik secara teratur dan seimbang. Tidak hanya untuk pekerjaan, tidur juga perlu on time. Sesekali, ibu juga bisa memanfaatkan momen bersama keluarga dengan latihan napas bersama. Tidak perlu selalu menuruti permainan anak yang menguras fisik. Nikmatnya suasana yang damai, rileks, dan menenangkan pikiran sesekali juga perlu dikenalkan pada anak.
Sudah saatnya Anda menemukan waktu terbaik untuk mengistirahatkan tubuh dan menenangkan pikiran. Tujuannya agar ibu senantiasa bisa menjalani peran dan merasakan manfaat dari hidup sehat dan bahagia. Dengan parenting yang dijalani dengan bahagia, ibu dan seluruh anggota keluarga tentu akan menjadi semakin kuat.
Sumber:
https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/stress/apa-saja-gejala-stres
https://www.fimela.com/parenting/read/4427082/4-cara-mudah-agar-ibu-terhindar-dari-stres
Hyperlink:
Keyword:
stres, ibu, keluarga, jantung, relaksasi