Bayi baru lahir kekebalan tubuhnya belum terbentuk, sehingga membutuhkan imunisasi untuk melindungi dirinya agar tidak mudah sakit. Tujuan dari pemberian imunisasi adalah meningkatkan kekebalan tubuh anak secara aktif terhadap suatu penyakit, serta menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi akibat penyakit berbahaya.
Pada tahun 2023 pemerintah memulai program vaksinasi kejar dengan pemberian suntikan ganda, yaitu pemberian lebih dari satu jenis imunisasi dalam satu kali kunjungan. Walaupun demikian, masih banyak orang tua yang mempertanyakan keamanan serta manfaat dari imunisasi ganda.
Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap
Secara umum, bayi baru lahir hingga usia 2 tahun wajib diberikan imunisasi dasar yang lengkap sesuai jadwal, yaitu
Usia 0-6 Bulan
-
Vaksin hepatitis B untuk mencegah penularan Hepatitis B. Dilakukan sebanyak empat kali, yaitu 24 jam setelah bayi lahir, kemudian di usia 2, 3, dan 4 bulan.
-
Vaksin DPT (Difteri Pertusis Tetanus) untuk mencegah penularan penyakit difteri, batuk rejan, tetanus, hepatitis B, meningitis, dan pneumonia, yang diberikan di usia 2, 3, dan 4 bulan.
-
Vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guérin) untuk mencegah penularan tuberkulosis dan polio, sebanyak satu kali pada usia 0–1 bulan.
-
HiB (Haemophilus influenzae type b) untuk mencegah infeksi HiB, sebanyak tiga kali pada usia 2, 3, dan 4 bulan.
-
Vaksin polio sebanyak 2 kali sebelum anak berusia 1 tahun untuk mencegah penyakit polio.
-
Vaksin PCV (pneumokokus) sebanyak tiga kali pada usia 2, 4, dan 6 bulan, untuk mencegah infeksi bakteri pneumokokus penyebab pneumonia dan meningitis.
-
Vaksin Rotavirus sebanyak 2 kali pada usia 6 minggu dan 4 minggu setelahnya, atau maksimal di usia 24 minggu. Vaksin ini merupakan imunisasi tambahan untuk melindungi si kecil dari infeksi virus penyebab diare pada bayi dan anak-anak.
Usia 6-12 Bulan
-
Vaksin Influenza diberikan saat bayi berusia 6 bulan, kemudian dilanjutkan setahun sekali ketika memasuki usia 18 bulan hingga 18 tahun, untuk mencegah penularan influenza atau flu.
-
Japanese Encephalitis (JE) diberikan satu kali saat anak berusia 10 bulan, dilanjutkan dengan booster saat berusia 2–3 tahun, untuk mencegah radang otak.
-
MMR (Measles Mumps Rubella) diberikan saat bayi memasuki usia 9 bulan untuk mencegah penyakit campak, gondok dan rubella.
Usia 12 - 24 Bulan
-
Vaksin Hepatitis A diberikan sebanyak dua kali pada usia 12 bulan dan dilanjutkan 6–12 bulan kemudian, untuk mencegah penyakit Hepatitis A atau kuning.
-
Vaksin Varisela diberikan sebanyak dua kali ketika anak berusia 12–18 bulan dengan interval 6 minggu sampai 3 bulan, untuk melindungi anak dari virus varisela penyebab cacar air.
Orang tua perlu mengingat dan memastikan anak mendapatkan imunisasi dasar lengkap secara tepat waktu. Jika tidak mendapatkan imunisasi, anak akan rentan terhadap penularan berbagai penyakit berbahaya, yang dapat mengakibatkan si kecil sakit parah, cacat hingga kematian.
BACA: Mengapa Perlu Imunisasi
Bagaimana jika orang tua lupa dan anak mendapatkan imunisasi ganda? Menurut Prof. DR. dr. Soedjatmiko , SpA (K), Msi., Sekretaris Satgas Imunisasi IDAI, imunisasi berlebihan tidak masalah dibandingkan dengan tidak mendapatkan imunisasi sama sekali.
Di lain sisi, jika jadwal imunisasi anak tertinggal atau terlewat, orang tua bisa berkonsultasi kepada dokter untuk mendapatkan vaksinasi kejar atau imunisasi ganda.
Manfaat Imunisasi Ganda
Pemberian imunisasi ganda telah dilakukan di berbagai negara, baik yang high income seperti Amerika dan Eropa maupun low/middle income, seperti Afrika dan India. Pemberian lebih dari satu vaksin secara bersamaan terbukti aman, tidak menimbulkan efek samping dan infeksi berat, atau reaksi alergi terutama asma.
Adapun manfaat dari imunisasi ganda adalah sebagai berikut:
-
Memberikan perlindungan secepat mungkin
Imunisasi diberikan tepat waktu secepat mungkin untuk melindungi anak pada usia yang rentan.
-
Efisien
Pemberian beberapa imunisasi secara bersamaan mengurangi jumlah kunjungan, sehingga orang tua dan anak tidak perlu datang berulang kali ke fasilitas kesehatan.
-
Mengurangi trauma pada anak
Pemberian imunisasi secara bersamaan mengurangi kecemasan dan rasa sakit pada anak.
-
Meningkatkan efisiensi dan cakupan
Petugas kesehatan memiliki waktu untuk melakukan imunisasi ke lebih banyak anak, serta program kesehatan lainnya.
Tips Pemberian Imunisasi Ganda
Pelaksanaan imunisasi ganda harus dilakukan di fasilitas kesehatan, seperti klinik, rumah sakit, puskesmas dan posyandu. Berikut adalah panduan pelaksanaan imunisasi ganda di fasilitas kesehatan.
-
Persiapan Ruang Penyuntikan
Ruang atau area penyuntikan harus bersih dan pastikan hanya ada vaksinator (pemberi suntikan), anak dan pendamping (orang tua atau pengasuh).
-
Lakukan Konseling
Jelaskan manfaat imunisasi dan kemungkinan terjadinya KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi), seperti demam atau nyeri yang merupakan reaksi normal setelah penyuntikan. Jelaskan langkah yang harus dilakukan orang tua jika terjadi reaksi dan minta untuk segera menghubungi dokter atau bidan, jika keluhan tidak membaik setelah 2-3 hari.
-
Lokasi Penyuntikan
Jika anak sudah bisa berjalan, lokasi penyuntikan sebaiknya di lengan Namun, pada bayi berusia 2 bulan ke atas, suntikan biasanya dilakukan di paha sebelah kanan dan kiri untuk mengurangi rasa sakit dan tidak nyaman.
Biasanya di lokasi suntikan pertama masih terasa nyeri, sehingga untuk mengurangi rasa nyeri yang berlebihan, suntikan kedua dilakukan di paha yang berbeda. Namun, dengan rekomendasi dokter atau petugas kesehatan, suntikan kedua juga bisa dilakukan di lokasi yang sama dengan jarak sekitar 2,5 sentimeter.
Tips Mengurangi Rasa Sakit Saat Penyuntikan
Saat imunisasi dilakukan, bayi/anak mungkin akan merasa kurang nyaman. Langkah-langkah ini untuk membantu mengurangi rasa sakit pada anak saat penyuntikan dilakukan.
-
Pastikan ibu, bayi, dan vaksinator (pemberi suntikan) berada dalam posisi yang nyaman.
-
Minta ibu memeluk bayi atau anak dengan posisi bagian tubuh yang akan disuntik berada di luar.
-
Atur posisi kepala bayi/anak agar tidak melihat ke arah penyuntikan dan jarum suntik.
-
Ibu bisa memberikan ASI pada bayi selama dan setelah imunisasi untuk mengalihkan perhatian si kecil, dan memberi rasa nyaman atau dengan menelan rasa manis.
-
Ibu bisa juga mengelus atau menggunakan mainan untuk membuat anak merasa nyaman selama penyuntikan.
Walaupun telah mendapatkan imunisasi lengkap, orang tua harus tetap mencukupi kebutuhan gizi anak serta memberikan stimulasi yang dibutuhkannya, untuk memastikan si kecil tumbuh kembang optimal hingga ke masa akan datang.
BACA: Masalah Gizi, Permasalahan Kita Bersama