Mengenal HIV dan AIDS serta Tanda-tanda Gejalanya

 

Mengenal HIV dan AIDS serta Tanda-tanda Gejalanya


Mengenal HIV dan AIDS serta Tanda-tanda Gejalanya

HIV dan AIDS adalah kondisi kesehatan yang serius dan perlu dipahami dengan baik oleh masyarakat. HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sedangkan AIDS (Acquired Immuno-Deficiency Syndrome) merupakan kondisi di mana sistem kekebalan tubuh sangat lemah akibat infeksi HIV.

Apa itu HIV dan AIDS?

HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, mengganggu kemampuannya untuk melawan infeksi dan penyakit.

Jika tidak diobati, HIV dapat berkembang menjadi AIDS, yaitu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh sangat lemah sehingga tubuh menjadi rentan terhadap berbagai infeksi dan penyakit serius.

 

Tanda-tanda Gejala HIV

Penting untuk mengenali tanda-tanda awal infeksi HIV agar dapat segera mendapatkan perawatan yang tepat. Beberapa tanda gejala HIV yang umum muncul pada tahap awal adalah:

  • Sariawan

  • Sakit kepala

  • Kelelahan

  • Radang tenggorokan

  • Hilang nafsu makan

  • Nyeri otot

  • Ruam

  • Pembengkakan kelenjar getah bening

  • Berkeringat di malam hari

 

Fase Perjalanan Alamiah HIV

Dalam perjalanan infeksi HIV, terdapat beberapa tahapan yang perlu diwaspadai agar dapat mengambil tindakan yang tepat.

Tahapan-tahapan ini membantu dalam pemahaman lebih lanjut tentang bagaimana virus HIV berkembang dalam tubuh dan dampaknya terhadap kesehatan manusia. Mari kita pahami bersama fase-fase perjalanan HIV yang harus kita ketahui.

Fase I (Periode Jendela):

  • Meskipun tubuh telah terinfeksi HIV, pemeriksaan darah belum ditemukan antibodi anti-HIV.

  • Pada periode ini seseorang yang terinfeksi HIV dapat menularkan pada orang lain (sangat infeksius), ditandai dengan viral load HIV sangat tinggi dan limfosit T CD4 menurun tajam. “flu-like syndrome" terjadi akibat serokonversi dalam darah, saat replikasi virus terjadi sangat hebat pada infeksi primer HIV.

  • Fase ini biasanya berlangsung sekitar dua minggu sampai tiga bulan sejak infeksi awal.

Fase II (Masa Laten):

  • Fase ini bisa disertai gejala ringan atau bahkan tanpa gejala (asimtomatik).

  • Viral load menurun dan relatif stabil, namun CD4 berangsur-angsur menurun.

  • Tes darah antibodi terhadap HIV menunjukkan hasil reaktif, walaupun gejala penyakit belum timbul.

  • Pada fase ini, orang dengan HIV tetap dapat menularkan HIV kepada orang lain.

  • Masa tanpa gejala rata-rata berlangsung selama 2-3 tahun, sedangkan masa dengan gejala ringan bisa berlangsung hingga 5-8 tahun.

Fase III (Masa AIDS):

  • Fase terminal infeksi HIV, kekebalan tubuh telah menurun drastis, nilai viral load semakin tinggi, dan CD4 sangat rendah sehingga mengakibatkan timbulnya berbagai infeksi oportunistik.

  • Tuberkulosis (TBC), herpes zoster (HZV), oral hairy cell leukoplakia (OHL), kandidiasis oral, Pneumocystic jirovecii pneumonia (PCP), infeksi cytomegalovirus (CMV), papular pruritic eruption (PPE) dan Mycobacterium avium complex (MAC).

Perkembangan dari infeksi HIV menjadi AIDS ditentukan oleh jenis, virulensi virus, dan faktor host (daya tahan tubuh). Ada tiga jenis infeksi HIV, yaitu: rapid progressor, berlangsung 2-5 tahun; average progressor, berlangsung 7-15 tahun; dan slow progressor, lebih dari 15 tahun setelah infeksi menjadi AIDS.

Mengenali HIV dan AIDS serta tanda-tanda gejala HIV adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan diri dan orang lain. Jika Anda merasa berisiko atau mengalami gejala yang mencurigakan, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan dan perawatan yang tepat.

Selain pengobatan, dukungan dari lingkungan maupun masyarakat bagi ODHIV juga dibutuhkan.

Peran keluarga

  • Memastikan kepatuhan ODHIV dalam minum obat ARV secara rutin dan tepat waktu

  • Membantu ODHIV dalam menerapkan pola hidup sehat

  • Membantu ODHIV mencari informasi yang benar tentang HIV

  • Mendampingi ODHIV di masa sulit termasuk mendengarkan cerita keluh kesah dan kebutuhannya

  • Mendukung pemenuhan sumber daya perawatan ODHIV seperti aspek finansial, jaminan kesehatan dan pemenuhan gizi

  • Membantu ODHIV mengantar berobat jika dibutuhkan

  • Membantu ODHIV mendapatkan layanan perawatan, dukungan, dan pengobatan yang diperlukan

Peran komunitas

  • Memberikan dukungan ODHIV terhadap pemenuhan haknya seperti akses kesehatan, jaminan kesehatan, pendidikan, atau layanan publik lainnya yang non-diskriminatif

  • Pendampingan pengobatan TBC dan ARV

  • Memberi edukasi tentang pencegahan dan penularan HIV, IMS, TBC dan pemberian TPT

  • Menjaga kerahasiaan ODHIV

  • Wadah sebagai keluarga kedua yang aman dan nyaman

 

Kalender

Artikel Terkait