Apa itu Radiasi?
-
Energi dalam bentuk gelombang atau berkas partikel, bisa berupa frekuensi tinggi atau rendah, membentuk spektrum radiasi elektromagnetik (radiasi pengion dan non-pengion).
-
Tidak terdeteksi oleh panca indera
-
Tidak berwarna
-
Dapat berinteraksi dengan materi termasuk sel tubuh
-
Hanya dapat dideteksi dengan alat.
Apa itu Radiasi Pengion dan Radiasi Non-Pengion?
Radiasi Pengion
Radiasi Pengion adalah bentuk radiasi dengan energi yang cukup untuk melepaskan elektron dari atom saat melewati materi (seperti udara, air, atau jaringan hidup). Radiasi ini dapat menembus materi karena bermuatan listrik atau terionisasi. Jenis radiasi pengion sebagai berikut:
-
Radiasi alfa terdiri dari partikel berat bermuatan positif yang dipancarkan oleh atom-atom unsur seperti uranium dan radium. Radiasi alfa dapat dihentikan sepenuhnya oleh selembar kertas atau oleh lapisan tipis permukaan kulit kita (epidermis). Namun, jika zat pemancar alfa masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, makanan, atau minuman, zat tersebut dapat langsung terpapar ke jaringan internal dan dapat menyebabkan kerusakan biologis.
-
Radiasi beta terdiri dari elektron lebih kuat daripada partikel alfa dan dapat menembus 1-2 sentimeter air. Umumnya, lembaran aluminium setebal beberapa milimeter dapat menghentikan radiasi beta.
-
Sinar gamma adalah radiasi elektromagnetik yang serupa dengan sinar-X, cahaya, dan gelombang radio. Sinar gamma tergantung pada energinya dapat menembus tubuh manusia, namun dapat dihalangi oleh dinding beton atau timah tebal.
-
Radiasi Neutron adalah partikel tak bermuatan dan tidak menghasilkan ionisasi secara langsung. Namun, interaksinya dengan atom-atom materi dapat menghasilkan sinar alfa, beta, gamma, atau sinar-X yang kemudian menghasilkan ionisasi. Neutron bersifat tembus dan hanya dapat dihentikan oleh massa beton, air, atau parafin yang tebal.
Sumber Radiasi Pengion
-
Radiasi pengion buatan dapat berasal dari limbah radioaktif buatan manusia, sinar-X, kecelakaan nuklir,
-
Radiasi pengion yang berasal dari alam yaitu sinar kosmik (luar angkasa), kerak bumi (uranium, kalium, dan torium), tanah, bebatuan, udara yang kita hirup (radon, toron), makanan (daging merah, wortel, kentang putih, pisang, kacang lima) dan air yang kita minum (kalium-40 dan karbon-14), lantai dan dinding rumah, sekolah, kantor (radon), tubuh kita sendiri (otot, tulang, dan jaringan)
Radiasi non-pengion (radiasi alami)
Radiasi non-pengion (radiasi alami) adalah bentuk radiasi yang tidak menyebabkan ionisasi, yaitu tidak memiliki energi yang cukup untuk menghasilkan ion. Jenis radiasi non-pengion ini sering disebut medan elektromagnetik.
Sumber Radiasi Non-Pengion
- telepon seluler
- perangkat GPS
- stasiun televisi
- radio AM dan FM
- monitor bayi
- pembuka pintu garasi
- sinar inframerah
- medan magnet bumi
- paparan medan magnet (karena berada dekat dengan salurantransmisi)
- kabel rumah tangga
- peralatan listrik
- badai petir
- sinar matahari yang tampak
Manfaat Radiasi Pengion
-
Bidang medis:
-
-
mesin sinar-X, CT Scan, yang menggunakan radiasi untuk menemukan tulang yang patah dan mendiagnosis penyakit.
-
kedokteran nuklir, yang menggunakan isotop radioaktif untuk mendiagnosis dan mengobati penyakit seperti kanker
-
-
Bidang industri:
-
-
akselerator partikel
-
pengukur nuklir yang digunakan untuk membangun jalan
-
pengukur kepadatan yang mengukur aliran material melalui pipa di pabrik.
-
detektor asap dan beberapa rambu keluar yang menyala dalam gelap
-
memperkirakan cadangan di ladang minyak.
-
sterilisasi juga menggunakan iradiator besar
-
Bagaimana Dampak Radiasi?
-
Jika dosis rendah dari lingkungan alami kita setiap hari tanpa banyak bahaya
-
Jika dosis tinggi dapat merusak sel DNA dan menyebabkan kanker di kemudian hari.
-
Jika dosis radiasi yang sangat tinggi dapat menyebabkan cedera serius atau kematian karena melampaui batas keamanan yang ditetapkan
-
jika terpapar radiasi tingkat tinggi dalam jumlah besar dalam waktu singkat akan mengalami Sindrom Radiasi Akut (ARS) meliputi mual, muntah, sakit kepala dan diare. Gejala-gejala ini mulai muncul dalam beberapa menit hingga beberapa hari setelah paparan. Gejala ini dapat berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa hari dan dapat hilang timbul. Selanjutnhya akan mengalami gejala Cedera Radiasi Kulit (gatal, kemerahan kulit, pembengkakaan, lepuh) dapat muncul beberapa jam hingga beberapa hari setelah paparan.
-
Kelompok rentan efek radiasi yaitu janin yang sedang berkembang (yang paling rentan), bayi, anak-anak, orang tua, wanita hamil, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Bagaimana Mencegah Paparan Radiasi?
Tiga langkah perlindungan dasar dalam keselamatan radiasi adalah waktu, jarak, dan perisai.
-
Waktu
Jumlah waktu yang dihabiskan di dekat sumber radioaktif. Waktu singkat di dekat sumber radioaktif lebih baik. Jika sedang berada di area dengan tingkat radiasi tinggi, maka segera:
-
-
Selesaikan pekerjaan atau aktivitas secepat mungkin.
-
Tinggalkan area tersebut.
-
Tidak ada alasan untuk menghabiskan waktu lebih lama di sekitar sumber radioaktif.
-
Contoh: Jika Anda berada di bawah sinar matahari sepanjang hari, kemungkinan besar Anda akan terbakar matahari. Jika Anda berada di sana hanya untuk waktu yang singkat, kecil kemungkinan Anda akan terbakar matahari.
-
Jarak
Seberapa dekat dengan sumber radioaktif. Makin jauh jarak dari sumber radioaktif semakin aman.
Contoh: Jika Anda duduk sangat dekat dengan perapian, akan dapat merasakan panasnya dan bahkan mungkin merasa tidak nyaman. Jika pergi ke sisi lain ruangan, akan merasa lebih nyaman. Jadi, saat Anda menjauh, intensitasnya berkurang.
-
Perisai
Untuk melindungi diri dari sumber radiasi, perlu menempatkan sesuatu penghalang di antara sumber radiasi. Perisai yang paling efektif bergantung pada jenis radiasi yang dipancarkan sumber tersebut. Beberapa radionuklida memancarkan lebih dari satu jenis radiasi.
Tergantung pada jenis radiasinya, sesuatu seperti selembar kertas dapat melindungi Anda. Jenis radiasi lainnya mungkin memerlukan beberapa inci timbal atau zat padat lainnya.
Kerjasama tiga prinsip waktu, jarak, dan perisai dapat terlihat saat menjalani rontgen di rumah sakit, dimana Teknisi radiasi berada di balik penghalang saat mengambil gambar rontgen. Penghalang ini melindungi mereka dari paparan radiasi yang berulang setiap hari.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Pencemaran Lingkungan
- Cuci tangan pakai sabun di air mengalir
- Memakai masker
- Banyak minum air putih
- Lakukan aktivitas fisik, dan makan bergizi seimbang
- Dilarang menyentuh benda di daerah radiasi
- Menghindari daerah radiasi
- Jangan terlalu lama berada di daerah radiasi
- Lepas pakaian dan mandi sesampainya di rumah
- Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas
- Melakukan pemantauan berita terkini terkait pencemaran radiasi
- Aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar
- Lapor kepada pihak yang berwenang bila ada yang mencurigakan kontaminasi radiasi