Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK): Cegah retardasi mental dan stunting pada bayi

 

Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK): Cegah retardasi mental dan stunting pada bayi


Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK): Cegah retardasi mental dan stunting pada bayi

Data SSGI menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Indonesia mengalami penurunan, tetapi masih jauh dari target. Anak yang mengalami retardasi mental juga cukup tinggi, Diperkirakan 1-3% jumlah peduduk Indonesia mengalami retardasi mental atau sekitar 6,6 juta jiwa. Hipotiroid kongenital merupakan kondisi di mana bayi tidak memiliki cukup hormon tiroid yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan normal. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan yang efektif.

Kementerian kesehatan Indonesia telah mengambil langkah besar dalam upaya mencegah retardasi mental dan stunting melalui program Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) yang wajib dilakukan di seluruh Indonesia. SHK merupakan implementasi dari transformasi layanan primer yang berfokus pada upaya promotif preventif kerena kebanyakan kasus kekurangan Hipotiroid Kongenital tidak menunjukkan gejala, sehingga tanpa disadari oleh orang tua, gejala khas akan muncul seiring bertambahnya usia anak. Ini dilakukan untuk mengidentifikasi dan mencegah komplikasi dan dampak jangka panjang yang serius pada pertumbuhan dan perkembangan anak Indonesia.

SHK dilakukan dengan menguji jumlah hormon tiroid dalam darah bayi baru lahir. Proses ini sederhana dan dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Jika hasil skrining menunjukkan adanya kelainan atau kadar hormon tiroid yang rendah, bayi tersebut akan menjalani tes tambahan dan menerima pengobatan yang sesuai. Hal ini dapat mencegah kerusakan jangka panjang yang disebabkan oleh kekurangan hormon tiroid pada bayi.

Pemeriksaan SHK didukung oleh JKN di seluruh provinsi, sehingga semua bayi dapat mengakses pelayanan ini tanpa hambatan keuangan. Selain itu, pemerintah juga memberikan dukungan dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan melalui pelatihan dan orientasi terkait SHK.

Program SHK ini memberikan manfaat yang besar bagi perkembangan dan pertumbuhan normal bayi. Oleh karena itu, penting bagi semua orangtua, khususnya ibu, untuk menjalani pemeriksaan SHK pada bayi yang baru lahir. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa generasi masa depan Indonesia tumbuh dan berkembang dengan sehat dan optimal. Program ini bukan hanya langkah preventif yang penting, tetapi juga menjadi salah satu langkah yang semakin populer dalam upaya mewujudhkan masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak Indonesia.

Kalender

Artikel Terkait