Saat ini Tuberkulosis (TBC) merupakan salah satu dari 10 penyebab kematian tertinggi yang disebabkan oleh mikroorganisme penyebab infeksi yakni bakteri, dan menjadi salah satu dari 10 masalah kesehatan yang menyerang semua siklus hidup manusia mulai dari bayi dan balita, anak-anak, remaja, usia produktif, dan lansia. Terdapat 10 negara penyumbang dua sepertiga dari total kasus TBC, seperti India (27,9%), Indonesia (9,2%), China (7,4%), Philippines (7,0%), Pakistan (5,8%), Nigeria (4,4%), Bangladesh (3,6%), Democratic Republic of the Chongo (2,9%), South Africa (2,9%), dan Myanmar (1,8%). Perkiraan jumlah kasus TBC di Indonesia pada tahun 2021 mencapai 969.000 atau 354 per 100.000 penduduk, dengan kasus TBC-HIV sebesar 22.000 kasus per tahun atau 8,1 per 100.000 penduduk.
Bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menjadi penyebab Tuberkulosis dapat menyebar ketika pasien TBC paru BTA positif batuk atau bersin. Bakteri akan menyebar melalui percikan dahak di udara atau droplet dahak pasien. Apabila seseorang dinyatakan telah terinfeksi TBC, maka perlu diobati dengan mengonsumsi obat secara teratur dalam kurun waktu 6 bulan.
Lalu, bagaimana caranya agar kita sebagai orang yang sehat dapat terhindar dari penyakit Tuberkulosis (TBC)?
Terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Untuk Pencegahan TBC
TBC dapat dicegah dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, seperti mencuci tangan dengan sabun, mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang, olahraga secara rutin, memastikan rumah mendapat sinar matahari dan udara segar yang cukup dengan membuka pintu dan jendela setiap pagi agar sirkulasi udara terjaga dengan baik, menggunakan masker saat menjumpai orang dengan gejala TBC, serta menerapkan etika batuk yang benar.
Penyebab Kejadian TBC
Terdapat beberapa penyebab munculnya TBC pada orang yang sehat, meliputi pengetahuan, umur, perilaku merokok, dan kepadatan hunian.
-
Pengetahuan
Pengetahuan berperan sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang, karena perilaku yang baik dapat terbentuk dari pengetahuan yang baik pula. Seseorang dengan pengetahuan yang kurang baik dan kurangnya informasi kesehatan penyakit TBC akan rentan terkena penyakit ini. -
Umur
Faktor umur menjadi salah satu penyebab TBC, karena semakin bertambahnya usia seseorang maka semakin menurun pula sistem kekebalan tubuhnya. Hal ini dapat terjadi karena derajat penularan TBC bergantung dari jumlah bakteri tuberculosis dalam dahak seseorang. -
Perilaku Merokok
Asap rokok sangat berbahaya karena 5 kali lebih banyak mengandung karbon monoksida (CO) dan 4 kali lebih banyak mengandung tar dan nikotin, sehingga apabila asap ini dihirup oleh perokok pasif maka racun dapat masuk ke paru-paru dan mempengaruhi respons kekebalan tubuh dan tubuh menjadi rentan terinfeksi bakteri tuberculosis. -
Kepadatan Hunian
Kepadatan hunian menjadi salah satu penyebab TBC karena hunian yang padat atau jumlah penghuni yang tidak seimbang dengan luas bangunan, dapat mempermudah penularan bakteri Mycobacterium tuberculosis jika terdapat penderita TBC di tempat dengan kepadatan hunian yang tinggi. Selain itu karena populasi yang padat maka akan tercipta interaksi yang lebih dengan orang lain, sehingga dapat mempercepat bakteri tuberculosis menular melalui udara.
Berdasarkan beberapa penyebab tersebut, apabila terdapat individu yang merasa rentan terhadap bahaya kejadian TBC, diharapkan Ia dapat berupaya untuk mencegah penularan TBC dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, serta mengendalikan diri dengan berhenti merokok. Individu dengan persepsi kerentanan yang tinggi akan TBC, biasanya akan timbul persepsi keparahan berupa keyakinan akan TBC yang dapat mengancam jiwanya hingga berdampak pada kematian, sehingga individu tersebut akan berupaya melakukan segala macam pencegahan agar tidak tertular TBC. Seperti yang kita tahu, Tuberkulosis (TBC) menjadi salah satu dari 10 penyebab kematian tertinggi di seluruh dunia, dengan perkiraan jumlah kematian penduduk Indonesia yang dikarenakan TBC mencapai 144.000 kasus atau setara 52 per 100.000 penduduk. Berdasarkan fakta tersebut, biasanya akan timbul persepsi keparahan pada individu.
Setelah individu melakukan tindakan untuk menghindari kejadian TBC salah satunya dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, maka individu tersebut telah percaya bahwa perilaku yang dilakukan bermanfaat baik untuk dirinya, sehingga Ia akan cenderung berperilaku sehat. Namun, pasti ada hambatan yang dirasakan untuk terus melakukan tindakan tersebut, misalnya biaya yang mahal, merepotkan, dan tidak enak. Dalam hal ini, perlu adanya peran serta dari tenaga kesehatan dengan memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat sehingga dapat mengurangi persepsi hambatan individu dalam mengambil tindakan.
Informasi lebih lanjut terkait penyakit TBC, dapat menghubungi Chatbot TBC Indonesia melalui:
Website TBC Indonesia: tbindonesia.or.id
WhatsApp Tibi Chatbot TBC Indonesia: +62 896-6786-2021
Yuk bersama atasi permasalahan TBC dimulai dari diri sendiri! Permasalahan TBC dapat terselesaikan apabila kamu berhasil melakukan pencegahan kejadian TBC.