Pentingnya tidur bagi anak sering kali tidak mendapat perhatian sebesar pemberian nutrisi atau stimulasi. Setiap orang tua pasti ingin sang buah hati tumbuh dan berkembang dengan baik. Tapi ketika berbicara mengenai tumbuh kembang anak, ada satu aspek penting yang seringkali terlupakan, yaitu tidur.
Padahal, tidur memiliki peran krusial dalam mendukung perkembangan fisik, mental, dan emosional anak, terutama di masa pertumbuhan yang aktif.
Apa yang Terjadi Saat Anak Sedang Tidur?
Dari luar, waktu tidur tampak sederhana yaitu momen dimana tubuh si kecil beristirahat dan memulihkan tenaga. Akan tetapi, sebenarnya banyak proses penting yang berlangsung di dalam tubuh mereka seperti:
1. Konsolidasi Memori
Selama tidur, otak menyusun dan menyimpan informasi yang diperoleh dari lingkungan sekitarnya. Proses ini penting untuk mendukung perkembangan kognitif dan kemampuan belajar.
Penelitian yang dilakukan di tahun 2020 membuktikan hal ini dengan meneliti sekelompok balita usia 14-17 bulan yang ditunjukkan beberapa benda dan kata-kata. Kemudian mereka dibagi menjadi dua kelompok dimana yang satu diberikan kesempatan tidur siang dan satu lagi tidak. Para ahli menguji memori anak-anak tersebut dan memonitor aktivitas otaknya.
Hasilnya, anak yang tidak tidur siang cenderung kurang bisa mengingat objek dan kata-kata yang ditunjukkan sebelumnya, tetapi anak yang tidur siang sebelumnya dapat melakukannya dengan baik. Ini menunjukkan bahwa tidur setelah stimulasi dapat membantu bayi mempertahankan memorinya dengan lebih baik.
2. Produksi Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan dilepaskan dalam jumlah besar saat bayi berada dalam fase tidur dalam atau deep sleep.
Hormon pertumbuhan berperan utama dalam merangsang pertumbuhan tulang, otot, dan jaringan tubuh lainnya. Selain itu, hormon ini membantu memperbaiki sel-sel yang rusak dan mendukung perkembangan organ-organ vital.
Karena anak mengalami pertumbuhan yang sangat cepat pada tahun-tahun pertama kehidupannya, pelepasan hormon pertumbuhan selama tidur dalam sangat krusial untuk memastikan proses tumbuh kembang berjalan optimal.
3. Penguatan Daya Tahan Tubuh
Tidur berkualitas memperkuat sistem imun anak, membantu mereka lebih tahan terhadap infeksi dan penyakit.
Fungsi sistem kekebalan tubuh dipengaruhi oleh ritme sirkadian atau siklus tidur-bangun alami tubuh. Saat tidur di malam hari, terjadi pematangan sel imun yang belum berkembang. Sementara saat tubuh sedang bangun, sel-sel kekebalan tubuh yang sudah matang akan mencapai aktivitas puncak untuk membantu melawan kuman dan memperbaiki kerusakan jaringan.
Selain itu, fase slow-wave sleep yang terjadi saat tubuh baru saja tertidur akan meningkatkan pelepasan hormon pertumbuhan (GH) dan prolaktin yang mendukung terbentuknya respons imun Th1 yang penting untuk membangun memori imun jangka panjang.
Jika anak mengalami kekurangan tidur, tubuh akan melepaskan banyak hormon stres atau kortisol. Akibatnya, tubuh akan terus-menerus memproduksi molekul peradangan dalam jumlah kecil secara kronis, yang menyebabkan chronic low-grade inflammation dan melemahkan sistem imun.
Tips Agar Anak Bisa Tidur dengan Berkualitas
Membantu anak mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas bisa dimulai dengan menerapkan kebiasaan tidur yang sehat. Berikut adalah beberapa hal yang bisa Parents lakukan:
1. Terapkan Jam Tidur dan Bangun yang Konsisten Setiap Hari
Anak merasa lebih tenang dan nyaman dalam rutinitas yang teratur. Menetapkan waktu tidur dan bangun yang konsisten setiap hari membantu mengatur ritme biologis mereka, sehingga anak lebih mudah tertidur dan bangun dengan segar.
2. Aktif Berkegiatan di Siang Hari
Aktivitas fisik di siang hari membantu anak tidur lebih nyenyak di malam hari. Ajak anak bermain aktif seperti berlari, bersepeda, atau bermain di luar rumah agar tubuh mereka lelah secara alami. Namun, hindari olahraga atau aktivitas yang terlalu berat menjelang waktu tidur karena justru bisa membuat tubuh sulit rileks.
3. Ciptakan Lingkungan Tidur yang Nyaman
Pastikan kamar tidur anak mendukung suasana istirahat. Suhu yang sejuk, pencahayaan yang redup, dan suasana yang tenang bisa membantu anak tidur lebih nyenyak.
4. Hindari Screen Time Sebelum Tidur
Paparan layar dari TV, tablet, atau ponsel sebelum tidur dapat mengganggu produksi melatonin, hormon yang membantu mengatur waktu tidur. Batasi penggunaan gadget setidaknya satu jam sebelum tidur agar anak lebih mudah mengantuk.
5. Perhatikan Apa yang Dikonsumsi Sebelum Tidur
Makanan yang dikonsumsi sebelum tidur bisa memengaruhi kualitas tidur anak. Hindari memberikan kafein seperti dalam soda, teh, dan cokelat, serta camilan tinggi gula di malam hari karena bisa membuat anak sulit tidur. Jika anak lapar sebelum tidur, berikan camilan ringan dan sehat seperti pisang atau segelas susu hangat.
6. Lakukan Bedtime Routine Sebelum Tidur
Rutinitas sebelum tidur membantu memberi sinyal pada tubuh bahwa waktu istirahat sudah dekat. Aktivitas sederhana seperti menggosok gigi, mengenakan piyama, lalu membaca buku cerita bisa menenangkan anak dan mempersiapkan tubuh serta pikiran untuk tidur. Lakukan setiap hari dengan aktivitas yang sama, dan konsisten di jam yang sama agar tubuh si Kecil lebih mudah mengenali waktu tidurnya.
***
Tidur adalah kebutuhan dasar yang tak kalah penting dari nutrisi dan stimulasi. Pada masa anak-anak, ketika pertumbuhan dan perkembangan masih berlangsung pesat, tidur menjadi pondasi utama bagi kesehatan fisik dan perkembangan otak.
Mulailah menerapkan kebiasaan tidur yang baik sejak dini, agar anak terbiasa hingga besar nanti. Yuk, bantu si Kecil tumbuh dan berkembang dengan lebih baik lagi, mulai dari memastikan ia mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas setiap hari.
Penulis: Elvina Yahya, Bsc (Hons) - Food Technology & Nutrition
Certified Pediatric Sleep Consultant
Founder of @happylittlesleeper