Sebagai pengaruh dari situasi pandemi COVID-19 saat ini, masyarakat dihadapkan pada berbagai perubahan gaya hidup. Salah satunya adalah peningkatan jumlah orang yang bekerja dari rumah (work from home) sebagai bagian dari upaya pencegahan penyebaran virus. Sayangnya, perubahan ini membawa dampak tak terduga bagi perkembangan anak-anak, khususnya mereka yang tinggal dengan orang tua atau anggota keluarga yang merokok.
Prof. Dr. dr. Meita Dhamayanti, SpA(K), pakar tumbuh kembang anak, dalam sebuah kesempatan menggarisbawahi bahaya yang dapat dialami anak sebagai korban tak disadari saat pandemi COVID-19. Secara tidak langsung, bila kita kaitkan pernyataan beliau tersebut dengan orangtua baik bapak maupun ibu yang perokok dan bekerja di rumah tentu berpotensi membahayakan kesehatan anak.
Rokok adalah salah satu penyebab utama penyakit tidak menular, termasuk penyakit jantung, stroke, dan kanker. Tapi, yang lebih mengkhawatirkan adalah bahaya rokok pasif dan tersier, yang kerap kali terabaikan. Rokok pasif terjadi saat non-perokok menghirup asap rokok dari perokok, sedangkan rokok tersier merujuk pada paparan partikel-partikel residu rokok yang menempel pada permukaan seperti pakaian, perabot, dan mainan, yang kemudian dapat dihirup oleh anak-anak.
Dengan peningkatan jumlah orang yang merokok di rumah selama pandemi, risiko paparan rokok pasif dan tersier bagi anak meningkat. Hal ini dapat berdampak buruk pada tumbuh kembang anak, mempengaruhi kesehatan paru-paru mereka, dan meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran pernafasan, asma, dan gangguan pendengaran. Selain itu, penelitian juga menunjukkan adanya korelasi antara paparan rokok dengan gangguan perkembangan neurologis dan kognitif pada anak.
Pandemi COVID-19 telah menambah beban kesehatan kita secara global, namun kita tidak boleh mengabaikan ancaman kesehatan lain yang muncul dalam bentuk rokok pasif dan tersier, khususnya bagi anak-anak. Penting bagi orang tua dan pengasuh untuk memahami risiko yang terkait dengan merokok di sekitar anak-anak dan melakukan segala upaya untuk melindungi mereka dari paparan rokok. Sebagai masyarakat, kita perlu berusaha lebih keras untuk memastikan bahwa lingkungan tempat anak-anak tumbuh dan berkembang adalah lingkungan yang bebas dari rokok. Saat ini dimana kita melangkah melewati masa gawat pandemi, akankah bahaya pajanan rokok pada anak terus berlanjut?