Kementerian Kesehatan RI mulai mengintegrasikan dan merevitalisasikan pelayanan kesehatan primer yang bertujuan untuk menguatkan pelayanan kesehatan primer dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif. Integrasi ini diselenggarakan dengan mendekatkan pelayanan kesehatan melalui jejaring hingga ke tingkat desa/kelurahan, dengan sasaran seluruh siklus hidup sebagai platformnya, serta memperkuat pemantauan wilayah setempat (PWS) melalui pemantauan dengan dashboard situasi kesehatan per desa/kelurahan. Kondisi tersebut memperlihatkan peran penting kader posyandu sebagai garda terdepan dalam memberikan dasar kepada masyarakat di desa/kelurahan.
Transformasi pelayanan kesehatan di posyandu saat ini fokus pada 5 langkah, yaitu: pendaftaran, penimbangan dan pengukuran, pencatatan dan pemeriksaan, pelayanan kesehatan dan penyuluhan, serta validasi dan sinkronisasi data hasil pelayanan. Transformasi tersebut berupa adanya kunjungan rumah, kelas ibu hamil, dan kelas ibu balita pada posyandu.
Untuk mendukung transformasi pelayanan kesehatan di posyandu, Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat memfasilitasi bahan buku bacaan kader dan pembinaan teknis kompetensi dasar kader. Kompetensi dasar kader untuk kader posyandu berjumlah 25 (dua puluh lima) kompetensi yang terbagi sesuai dengan siklus hidup, yaitu: ibu hamil, nifas, dan menyusui; bayi dan balita; usia sekolah dan remaja; usia produktif dan lanjut usia, serta kompetensi pengelolaan posyandu.
Di dalam meningkatkan kapasitas kader dalam memberikan layanan kesehatan dasar, Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat telah menyosialisasikan kompetensi dasar kader agar dapat mendukung pelaksanaan integrasi layanan primer demi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Sosialisasi dilaksanakan pada tanggal 1-17 Maret 2023 dengan 14.122 peserta, dari Dinas Kesehatan Prov/Kab/Ko, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Prov/Kab/Ko, Puskesmas, dan kader Posyandu terpilih. Kemudian, kegiatan akan dilanjutkan dengan pelatihan bagi pelatih kompetensi dasar kader secara Nasional yang akan berlangsung pada Mei dan Juni 2023.
“Secara angka, 25 dinilai banyak sebagai total kompetensi kader. Tetapi, sebenarnya tidak, karena kompetensi tersebut dapat dipenuhi secara bertahap oleh kader Posyandu untuk mendukung integrasi layanan primer demi meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia”, ucap dr Ni Made Diah PLD MKM selaku Ketua Tim Kerja Pengelolaan Posyandu Bidang Kesehatan, Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI.