Jangan Korbankan Tidur Anak: Mengupas Bahaya Jam Sekolah Terlalu Pagi

 

Jangan Korbankan Tidur Anak: Mengupas Bahaya Jam Sekolah Terlalu Pagi


Jangan Korbankan Tidur Anak: Mengupas Bahaya Jam Sekolah Terlalu Pagi

Beberapa waktu lalu, jagat dibuat ramai dengan munculnya kebijakan masuk sekolah pukul 5 pagi yang diusung oleh Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat. Argumen “disiplin” dan “peningkatan mutu pendidikan” dijadikan dasar dalam aturan yang diterapkan pada 10 SMA dan SMK di NTT. [1] Kritik dari berbagai pihak bermunculan atas kurangnya pertimbangan dari aspek relevansi, keamanan, dan kesejahteraan peserta didik. Aktivitas yang terlalu dini berimbas pada berkurangnya durasi tidur pada remaja dan pada akhirnya akan memengaruhi kesehatan serta penurunan performa. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi?

Nampaknya, saat manusia tidur bukan berarti tubuh sama sekali tidak bekerja. Justru sebaliknya, proses pemulihan kompleks terjadi melalui istirahat total ini yang memungkinkan tubuh untuk meningkatkan performa fisik dan mental dalam jangka pendek maupun panjang [2]. Kementerian Kesehatan merekomendasikan durasi tidur yang ideal pada remaja usia 12-18 tahun adalah sebanyak 8-9 jam tidur berkualitas setiap malamnya [3]. Di sisi lain, durasi ini sulit didapatkan apabila remaja dipaksa beraktivitas terlalu dini karena pada remaja terjadi pergeseran irama sirkadian yang menyebabkan mereka sulit tidur sebelum pukul 11 malam [4]. Tingginya beban akademis, tantangan dalam bersosialisasi, dan fluktuasi emosi pada remaja semakin berkontribusi dalam kurangnya durasi tidur yang adekuat pada remaja.

Minimnya tidur merupakan faktor risiko dari penyakit tidak menular. Durasi dan kualitas tidur yang optimal diasosiasikan dengan kesehatan jantung yang lebih baik pada remaja dan berdampak secara jangka panjang terhadap kondisi kardiovaskular di masa dewasa nantinya [5]. Selain itu, tidur yang adekuat juga mencegah terjadinya obesitas, hipertensi, dan resistensi insulin pada anak dan dewasa [6].

Dalam rangka mewujudkan lingkungan yang optimal bagi anak dan remaja untuk mendapatkan tidur yang cukup dibutuhkan kerja sama dari berbagai pihak. Institusi pendidikan, yang merupakan tempat mayoritas anak menghabiskan sebagian besar waktunya, perlu menyadari pentingnya tidur yang berkualitas bagi kesehatan dan performa anak. Dengan demikian, sekolah perlu kembali mempertimbangkan dampak kapan jam pembelajaran dimulai serta beban akademis yang diberikan terhadap kesehatan peserta didiknya. Orang tua juga memainkan peran penting dalam mengawasi dan memberikan contoh implementasi gaya hidup sehat pada anaknya. Dengan demikian, diharapkan seluruh pihak meliputi pembuat kebijakan, institusi pendidikan, dan rumah dapat bersama-sama mewujudkan lingkungan yang memprioritaskan kesehatan dan kesejahteraan anak.

 

Penulis:

Raissa Almira Rahmadea

Vice National Public Health Officer for External Affairs CIMSA Indonesia 2022/2023

Tentang CIMSA

Center for Indonesian Medical Students’ Activities (CIMSA) adalah organisasi mahasiswa kedokteran Indonesia yang bersifat nonprofit, nonpemerintah, nonpolitik, nonpartisan, nasionalis, dan independen. Sebagai salah satu organisasi mahasiswa kedokteran terbesar di Indonesia, CIMSA merepresentasikan lebih dari 10.000 mahasiswa kedokteran dan tersebar pada 30 universitas di seluruh Indonesia untuk meningkatkan taraf kesehatan bangsa melalui peningkatan kapasitas, riset, aktivitas, dan advokasi.

 

Referensi:

  1. Detik. Masuk Sekolah Jam 5 Pagi di NTT Tuai Kritik, Ini Awal Mula Arahannya [Internet]. detiknews. 2023 [cited 2023 Mar 16]. Available from: https://news.detik.com/berita/d-6593664/masuk-sekolah-jam-5-pagi-di-ntt-tuai-kritik-ini-awal-mula-arahannya 

  2. Suni E. What Happens When You Sleep: The Science of Sleep [Internet]. Sleep Foundation. 2020. Available from: https://www.sleepfoundation.org/how-sleep-works/what-happens-when-you-sleep 

  3. Kementerian Kesehatan. Kebutuhan Tidur sesuai Usia [Internet]. Direktorat P2PTM. 2018. Available from: https://p2ptm.kemkes.go.id/infograpic-p2ptm/obesitas/kebutuhan-tidur-sesuai-usia 

  4. Johns Hopkins Medicine. Teenagers and Sleep: How Much Sleep Is Enough? [Internet]. www.hopkinsmedicine.org. 2023. Available from: https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/teenagers-and-sleep-how-much-sleep-is-enough#:~:text=According%20to%20Johns%20Hopkins%20pediatrician 

  5. Matthews KA, Pantesco EJM. Sleep characteristics and cardiovascular risk in children and adolescents: an enumerative review. Sleep Medicine [Internet]. 2016 Feb [cited 2020 Oct 30];18:36–49. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4689674/ 

  6. Cespedes Feliciano EM, Quante M, Rifas-Shiman SL, Redline S, Oken E, Taveras EM. Objective Sleep Characteristics and Cardiometabolic Health in Young Adolescents. Pediatrics [Internet]. 2018 Jun 15;142(1):e20174085. Available from: https://pediatrics.aappublications.org/content/142/1/e20174085 

 

Kalender

Artikel Terkait