Polusi udara merupakan salah satu masalah lingkungan yang banyak kita temukan di era modern seperti saat ini, baik yang berasal dari kendaraan bermotor maupun asap yang ditimbulkan dari pabrik. Polusi udara kini tidak hanya mengancam kualitas udara yang kita hirup, namun juga memiliki dampak yang serius terhadap kesehatan kita.
Permasalahan polusi udara sangat perlu mendapatkan penanganan dan perhatian, mengingat dampak polusi udara dapat mempengaruhi kesehatan kita, serta memicu berbagai masalah kesehatan yang sangat serius.
Di Jakarta sendiri, tingkat polusi udara per-tanggal 5 Juli 2023 pukul 10:42 sudah mencapai 153 AQI yang menempatkan jakarta sebagai peringkat kelima dari 100 negara dengan kondisi udara yang tidak sehat.
Dampak Polusi Udara Bagi Tubuh
Menurut Budi Gunadi Sadikin selaku Menteri Kesehatan, pada penyakit paru polusi udara menyumbang 15-30% sehingga penting bagi kita untuk mengetahui berbagai ancaman yang dapat ditimbulkan akibat polusi udara. Berikut ini merupakan beberapa dampak yang dapat ditimbulkan dari polusi udara terhadap kesehatan manusia, diantaranya adalah:
-
Menimbulkan flek dan memicu serangan asma akibat paparan HC & SOx (Hidrocarbon dan Sulfur oksida)
-
Memicu iritasi dan peradangan pada mata
-
Iritasi pada saluran napas akibat banyaknya paparan debu-debu kotor
-
Menyebabkan kulit menjadi gatal dan bersisik
-
Kandungan Timbal pada udara kotor apabila masuk ke saluran pernapasan anak, bisa menyebabkan penghambatan pertumbuhan dan perkembangan anak
-
Memicu kanker paru-paru
Dengan mengetahui berbagai dampak yang ditimbulkan akibat polusi udara bagi tubuh, diharapkan bisa menjadi acuan terhadap masyarakat, khususnya yang sering melakukan aktivitas di luar ruangan untuk bisa memperhatikan kesehatan dengan rutin menggunakan masker saat berada di ruang publik, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta melakukan hemat energi.
Tidak lupa untuk segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami satu dari beberapa gejala penyakit akibat polusi udara yang telah disebutkan diatas, sehingga penanganan dapat dilakukan sedini mungkin, agar kita mampu kembali beraktivitas seperti sedia kala