Program Indonesia Sehat untuk Mensejahterakan Masyarakat


Program Indonesia Sehat untuk Mensejahterakan Masyarakat

Tingkat kesehatan sebuah negara menunjukkan kualitas sebuah negara dalam memberdayakan warganya. Hal ini juga dilakukan pemerintah Indonesia dengan menyediakan berbagai program untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan kesehatan.

Program kesehatan untuk kesejahteraan masyarakat

Sejak 2014, pemerintah Indonesia telah menjalankan program Indonesia Sehat sebagai bentuk promosi layanan kesehatan berkualitas. Selain itu, program tersebut dibentuk untuk mendorong seluruh lapisan masyarakat untuk mendapatkan tingkat kesehatan tertinggi.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nila F. Moeloek dalam sesi General Debate di World Health Assembly ke-72 yang berlangsung di Swiss mengungkapkan bahwa Indonesia Sehat mempunyai tiga elemen yang menguatkan, yakni:

  1. Paradigma Sehat, sesuai namanya, berfungsi menyebarkan cara berpikir (paradigma) seputar kesehatan di setiap aspek pembangunan nasional. Caranya dengan promosi kesehatan lewat Gerakan Masyarakat Hidup Sehat atau GERMAS;

  2. Dalam Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer, terdapat upaya untuk meningkatkan kualitas layanan kuratif maupun rehabilitas. Menurut Nila, Indonesia sebenarnya sudah menerapkan pendekatan berbasis keluarga. Tujuannya adalah menunjang akses lebih mudah ke layanan kesehatan yang komprehensif;

  3. Lalu, ada Jaminan Kesehatan Nasional atau JKN, sebuah program yang memastikan supaya masyarakat dalam mendapatkan akses yang mudah nan terjangkau terhadap layanan-layanan kesehatan.

Pencapaian layanan kesehatan melalui program JKN

Dibandingkan dua elemen lainnya, Jaminan Kesehatan Nasional menjadi program yang paling bersinar dalam Indonesia Sehat. Hal tersebut dibuktikan dari data yang mencatat setidaknya ada lebih dari 219 juta orang yang telah tercakup dalam JKN per April 2019. Dengan kata lain, 82% dari total penduduk di Indonesia telah dinaungi program tersebut.

Semua pelanggan yang mengikuti JKN sejauh ini dilayani sekitar 22 ribu penyedia layanan kesehatan primer. Sementara kurang lebih 2.500 lainnya mendapatkan layanan kesehatan rujukan, baik dari pihak swasta maupun pemerintah.

Angka-angka tersebut dianggap sebagai pencapaian luar biasa oleh Kementerian Kesehatan, terutama saat mengingat bahwa Indonesia baru memulai skema asuransi kesehatan nasional lima tahun lalu. Tak menutup kemungkinan prestasi ini mengalami peningkatan menjanjikan dan signifikan.

Kalender

Artikel Terkait