Apa itu
- Skrining G6PD adalah kegiatan untuk memilah bayi yang kemungkinan mengalami defisiensi G6PD dari bayi-bayi sehat
- G6PD adalah enzim yang penting dalam menjaga sel daerah merah agar tetap sehat. Kekurangan enzim ini dapat menyebabkan sel darah merah mudah pecah ketika terpapar dengan faktor tertentu seperti obat-obatan tertentu, kacang-kacangan, dan infeksi (Salmonella, Eschericia Coli, Streptococcus β-hemolyticus, virus hepatitis, dan Influenza A)
Apa dampaknya apabila tidak dilakukan?
Apabila terlambat dideteksi, maka bayi dengan defisiensi G6PD akan mengalami risiko hemolisis (pecahnya sel darah merah) yang mengakibatkan anemia berat, gagal ginjal atau bahkan dapat mengancam jiwa. Pada bayi baru lahir dapat menyebabkan peningkatan kadar bilirubin (bayi kuning) yang berat sehingga menyebabkan kerusakan otak yang selanjutnya dapat mengganggu perkembangan.
Kapan dan dimana dilakukan?
- Skrining G6PD dilakukan pada Bayi Baru Lahir usia 48 sd 72 Jam. Jika kondisi tertentu dapat dilakukan pada usia lebih dari 24 jam dan maksimal kurang dari 14 hari.
- Dilakukan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih
Bagaimana pelaksanaan skrining?
- Skrining dilakukan dengan mengambil sampel darah dari tumit bayi
- Sampel darah tersebut dikirimkan ke laboratorium untuk pemeriksaan aktivitas enzim G6PD