Penulis : Tim Content KlikDokter
Obesitas telah menjadi wabah global, meresahkan banyak negara, termasuk Indonesia. Dari yang sebelumnya dianggap sebagai masalah orang dewasa, obesitas kini juga menyerang populasi remaja dengan laju yang mengkhawatirkan. Dibalik tubuh yang gemuk, tersimpan berbagai risiko kesehatan yang serius.
Pengertian
Obesitas adalah kondisi medis di mana kelebihan lemak tubuh terakumulasi hingga mengganggu kesehatan. Seseorang dikategorikan menderita obesitas jika indeks massa tubuh (BMI) mereka melebihi 30 kg/m^2. ...Selengkapnya
Penulis : Tim Content KlikDokter
Obesitas telah menjadi wabah global, meresahkan banyak negara, termasuk Indonesia. Dari yang sebelumnya dianggap sebagai masalah orang dewasa, obesitas kini juga menyerang populasi remaja dengan laju yang mengkhawatirkan. Dibalik tubuh yang gemuk, tersimpan berbagai risiko kesehatan yang serius.
Pengertian
Obesitas adalah kondisi medis di mana kelebihan lemak tubuh terakumulasi hingga mengganggu kesehatan. Seseorang dikategorikan menderita obesitas jika indeks massa tubuh (BMI) mereka melebihi 30 kg/m^2.
Penyebab
-
Asupan Kalori Berlebihan: Konsumsi makanan dengan kalori tinggi lebih dari yang dibakar oleh tubuh.
-
Kurang Aktivitas Fisik: Gaya hidup sedenter atau kurang bergerak.
-
Faktor Genetika: Sejarah keluarga dengan obesitas.
-
Faktor Lingkungan: Ketersediaan makanan tidak sehat, kurangnya ruang bermain atau olahraga.
-
Gangguan Hormonal: Seperti sindrom ovarium polikistik.
-
Faktor Psikologis: Stres, depresi, atau trauma tertentu.
Gejala
-
Berat badan yang jauh di atas rata-rata untuk tinggi badan mereka.
-
Penumpukan lemak di area tertentu tubuh.
-
Sesak nafas dengan aktivitas minimal.
-
Mudah lelah.
-
Nyeri pada sendi dan tulang.
Diagnosis
-
Pengukuran BMI: Dengan membagi berat badan (dalam kg) dengan tinggi badan (dalam m) kuadrat.
-
Pemeriksaan Fisik: Termasuk pemeriksaan tekanan darah, dan lainnya.
-
Tes Laboratorium: Tes darah untuk mengecek kadar gula, kolesterol, dan fungsi hati.
-
Pemeriksaan Pencitraan: Seperti ultrasound atau MRI untuk melihat akumulasi lemak.
Pengobatan
-
Perubahan Pola Makan: Menerapkan diet seimbang dengan kalori yang disesuaikan.
-
Olahraga: Aktivitas fisik rutin.
-
Konseling atau Terapi: Untuk membantu mengatasi masalah emosional atau gangguan makan.
-
Medikasi: Beberapa obat dapat membantu menurunkan nafsu makan atau meningkatkan pembakaran lemak.
-
Operasi: Seperti operasi bypass lambung, bagi kasus obesitas ekstrim.
Pencegahan
-
Edukasi Gizi: Mengajarkan pentingnya asupan makanan yang seimbang.
-
Pengenalan Olahraga: Mendorong remaja untuk lebih aktif bergerak.
-
Pengurangan Waktu Layar: Mengurangi waktu duduk di depan TV atau gadget.
-
Pendidikan Kesehatan di Sekolah: Program edukasi di sekolah mengenai bahaya obesitas.
Komplikasi
-
Penyakit Jantung dan Hipertensi: Risiko penyakit kardiovaskular meningkat dengan obesitas.
-
Diabetes Tipe 2: Obesitas meningkatkan risiko resistensi insulin.
-
Masalah Pencernaan: Seperti GERD atau batu empedu.
-
Gangguan Pernapasan: Apnea tidur atau masalah pernapasan lainnya.
-
Masalah Tulang dan Sendi: Seperti osteoartritis.
Referensi
-
World Health Organization (WHO).
-
Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
-
National Institutes of Health (NIH).
-
Jurnal Kedokteran dan Penelitian Klinis tentang Obesitas.
Kesimpulannya, obesitas pada remaja bukan hanya masalah estetika, tetapi masalah kesehatan yang serius dengan konsekuensi jangka panjang.
Artikel tentang penyakit obesitas pada remaja dan komplikasi lainnya sudah pernah dibahas di KlikDokter.
Mohon Maaf Artikel pada Kategori Ini Belum Tersedia Saat Ini. Periksa Kembali Secara Berkala
MOHON MAAF ATRIKEL TERKAIT KATEGORI INI TIDAK TERSEDIA
MOHON MAAF ATRIKEL TERKAIT KATEGORI INI TIDAK TERSEDIA
MOHON MAAF ATRIKEL TERKAIT KATEGORI INI TIDAK TERSEDIA